The Sleepless Princess [Bahasa Indonesia] - Chapter 36
- Home
- The Sleepless Princess [Bahasa Indonesia]
- Chapter 36 - Meninggalkan yang Dicintai di Musim Gugur (2)
Chu Yue menghabiskan makan malamnya dan mengetuk pintu ruang belajar. Dari dalam ruang belajar, Xue Yao bertanya, “Siapa?”
“Suamiku, ini aku. Aku datang untuk menuangkan teh untukmu.”
Bai Liqi datang dan membuka pintu. Xue Yao sedang duduk di depan sebuah meja yang atasnya tersebar berbagai benda yang tampaknya adalah dokumen-dokumen resmi.
Chu Yue berjalan mendekati Xue Yao dan menuangkan teh untuknya dengan penuh hormat. Xue Yao menatap Chu Yue berulang kali dan benar-benar tak bisa menahan dirinya. “Kau tampaknya… terlalu perhatian dan agak berlebihan.”
Chu Yue tertawa palsu dan menutup mulutnya. “Suamiku, apa kau bercanda? Setelah aku keluar dari penjara bawah tanah itu, aku menyadari banyak hal. Aku sudah memutuskan untuk menjadi seorang istri yang baik, lembut, dan melayanimu dengan baik.”
Xue Yao kembali menenggelamkan diri dalam dokumen-dokumen resminya. “Masalah ini… jangan pernah menyebutnya lagi.”
Dalam hatinya, Chu Yue tertawa dingin. ‘Setelah melakukan itu, hati nuranimu tidak tenang kan?’ Di depan Xue Yao, Chu Yue masih tampak lembut. “Baik. Karena kau mengatakan bahwa aku tidak boleh menyebutnya, maka aku takkan menyebutkannya.”
Chu Yue menatap sekilas bahwa di atas meja ada sebuah kotak indah yang terbuka. Di dalam kotak itu, terbaring sebuah gasing. Chu Yue merasa sangat penasaran. “Suamiku, di sini mengapa ada mainan anak-anak seperti ini?”
Xue Yao menepis tangan Chu Yue yang terulur dengan lembut. “Jangan sentuh… Ini adalah benda yang ditinggalkan oleh kakakku.”
Ternyata kakak Xue Yao sudah meninggal dunia? Chu Yue menatap Xue Yao. Melihat Xue Yao sedang menatap gasing itu dengan tatapan kosong, mungkin ia memang berpikir bahwa kakakknya sangat hebat. Mata Xue Yao yang menghadap ke bawah memantulkan nyala lilin, membuat matanya tampak seperti kristal.
Cahaya lilin berkedap-kedip, menyebabkan naywa Chu Yue kembali ke tubuhnya. “Tidak sentuh tidak sentuh… Ini, suamiku, minumlah tehnya. Aku datang untuk membantumu menggerus tinta.”
Xue Yao menatap Chu Yue yang menggerus tinta dengan patuh di bawah cahaya lilin dan seluruh tubuhnya terasa tegang. “Tidak perlu. Kalau kau benar-benar ingin melakukan sesuatu, bantu aku menyusun semua buku di rak itu satu per satu.”
Chu Yue mengiyakan dan pergi merapikan buku-buku yang ada di rak. Saat ia sedang merapikan buku-buku, sebuah buku terjatuh ke lantai, selembar kertas yang terselip di tengah-tengah buku itu terbang ke luar.
Chu Yue membungkuk dan mengambil kertas itu, lalu memberikannya pada Xue Yao. “Suamiku, kenapa ada selembar daftar tagihan Paviliun Pan Xiang di antara buku ini? Yang dibeli bahkan Liuyun Feixue…”
“Paviliun Pan Xiang? Tempat apa itu?”
“Kau bertanya pada orang yang tepat. Jika kau memiliki orang yang kau cintai, kau tidak perlu menyembunyikannya dariku, suamiku. Aku orang yang sangat murah hati.”
“Omong kosong apa yang kau bicarakan…” Xue Yao melirik buku itu, tatapannya berubah. “Jawab pertanyaanku! Paviliun Pan Xiang itu tempat apa?”
“Paviliun Pan Xiang ini adalah tempat yang menjual berbagai kosmetik. Semua jenis kosmetik Paviliun Pan Xiang sangat terkenal, terutama krim kulit yang disebut Liuyun Feixue. Liuyun Feixue ini hanya diproduksi dalam jumlah yang sedikit dan sangat mahal. Jika kau ingin membeli satu, kau harus membayarnya di awal, lalu menunggu dalam waktu yang lama.”
Chu Yue duduk di samping Xue Yao, lalu tersenyum dengan lembut dan baik. “Karena kau membeli barang yang semahal ini, kau pasti ingin memberikannya pada seorang wanita yang kau sukai kan? Suamiku, sejak kecil kesehatanku selalu buruk. Aku takut akan sulit bagiku untuk memberikan keturunan bagi keluarga Xue. Jika kau ingin menikahi seorang adik untuk memberikan pewaris laki-laki untuk keluarga Xue, Chu Yue pasti tidak akan keberatan…”
Xue Yao merasa semakin takut. “Baik. Aku melihat kau tampaknya seperti orang yang penuh perhatian karena sedang menyembunyikan maksud buruk. Katakan, apa yang sebenarnya membawamu kemari?”
Chu Yue tertawa. “Suamiku benar-benar memiliki mata yang tajam. Aku tidak bisa menyembunyikan apa pun darimu. Aku ingin bertanya, bolehkah besok aku keluar dan berjalan-jalan? Kebetulan sekali kita baru saja membicarakan tentang kosmetik ini. Aku ingin pergi keluar untuk membeli beberapa barang.”
Xue Yao merasa ragu sesaat, tetapi ia tetap menyetujuinya. Chu Yue langsung memohon pergi dengan gembira. Setelah Chu Yue pergi, Xue Yao memberikan daftar tagihan itu pada Bai Liqi. “Tagihan ini terselip di dalam barang peninggalan kakak.”
“Tanggal pengantaran yang tertulis di atas tagihan ini adalah tanggal empat belas bulan empat… Bukankah itu satu hari sebelum Komandan Xue mengalami kecelakaan?”
Xue Yao menganggukkan kepalanya. “Jika kita bisa menyelidiki kepada siapa kakak ingin memberikan barang ini, kita mungkin bisa bertanya apa yang terjadi hari itu, dan akhirnya kita bisa mendapat bukti.”
“Jika Liuyun Feixue ini semahal itu, yang menggunakannya pasti orang-orang kalangan atas. Bisa saja para putri keluarga terkenal, atau bisa juga para selir di dalam istana…”
“Beri tahu Luo Ji. Minta dia untuk menyelidiki di dalam istana.”
.
.
.
Centinni menerjemahkan ini untukmu.
Kami juga membuka donasi via Gojek pay ya guys. Setiap Rp. 10.000 yang terkumpul, kalian akan dapat chapter ekstra. Dan kalian juga, jangan lupa tulis untuk buku apa kalian berdonasi yaa. Kode QR ada di halaman muka yaaa.
Bergabunglah bersama kami di discord untuk mendapatkan update terbaru dan kesempatan untuk bertemu penerjemah favorit Anda ~
Jadilah bagian dari komunitas Indonesia yang menyenangkan ~
Tautan discord: https://discord.gg/v4pveKG
- Home
- The Sleepless Princess [Bahasa Indonesia]
- Chapter 36 - Meninggalkan yang Dicintai di Musim Gugur (2)
Donasi pada kami dengan Gojek!
