The Sleepless Princess [Bahasa Indonesia] - Chapter 35
- Home
- The Sleepless Princess [Bahasa Indonesia]
- Chapter 35 - Meninggalkan yang Dicintai di Musim Gugur (1)
Xue Yao lagi dan lagi menundukkan kepalanya dan mencuri-curi pandang pada Chu Yue. Melihat Chu Yue bersarang dengan tenang di dalam pelukannya, hatinya semakin kacau.
Ia merasa menyesal dan tak tenang tetapi ia tak mampu mengutarakan apa-apa. Mengingat bahwa Chu Yue tak pergi bersama Pangeran Shun, hatinya dipenuhi dengan sedikit rasa bahagia, yang ia tahan sekuat tenaga. Ia menggertakkan giginya dan berjalan maju dalam diam.
Tao Yao dan Bibi Zhou sudah menunggu di depan pintu kamar dan menatap ke sekeliling mereka sejak lama. Xue Yao memasuki kamar dan menurunkan Chu Yue dengan hati-hati ke atas ranjang, lalu duduk di samping tempat tidur.
Chu Yue menatap Xue Yao dengan hati-hati dan melihat bahwa Xue Yao tampaknya tidak marah. Ia berkata, “Pakaianku kotor. Aku ingin ganti baju…”
Melihat Chu Yue sangat ketakutan, Xue Yao sedikit menolehkan wajahnya. “Tenang saja. Aku… aku takkan menyakitimu.” Xue Yao tampaknya tiba-tiba mengingat sesuatu dan memerintahkan Bibi Zhou, “Dalam barang-barang yang dihadiahkan oleh Yang Mulia Kaisar kemarin, bukankah ada kain? Pilihlah beberapa helai kain yang bagus dan buatkan beberapa pakaian baru untuk Putri.”
Bibi Zhou tampak ragu. “Semua kain itu ingin digunakan Nyonya Besar untuk dibuat menjadi mantel musim dingin. Jika hamba menyisakannya untuk diberikan pada Nyonya Muda, hamba takut hamba tak bisa menjelaskannya pada Nyonya Besar…”
Chu Yue terharu dan berkata, “Sejak aku masuk ke kediaman ini, aku belum pernah bertemu dengan Nyonya Besar. Apakah Nyonya Besar… tidak menyukaiku?
Melihat Xue Yao dan Bibi Zhou diam, ia merasa yakin atas sesuatu. “Suamiku, aku tahu aku menikah denganmu dengan terlalu terburu-buru. Sekarang Jika Nyonya Besar tidak bisa menerimanya, aku bisa memahaminya. Hanya saja aku dengar Nyonya Besar saat ini sedang berdoa pada Buddha di pinggir kota. Keadaan di kuil sana pasti berbeda dengan kediaman ini. Bagaimana jika… kau izinkan aku untuk menjempuy Nyonya Besar?”
Xue Yao terkejut. “Kau mau pergi menjemput bibi? Tidak boleh.”
“Kenapa?” Chu Yue menundukkan kepalanya dan membuat ekspresi sedih. “Tampaknya kau masih tidak memercayaiku.”
“Maksudku bukan itu.” Xue Yao menjelaskan tanpa sadar. “Hanya saja Kuil Ji Fu ada di atas gunung di pinggir kota. Jalanan di sana tidak rata. tunggu aku. Setelah aku selesai menangani pekerjaan di barak militer, aku akan menemanimu untuk pergi.”
“Aku adalah menantu keluarga Xue. Sejak awal, ini semua adalah kecerobohanku sehingga sejak awal aku tidak teringat untuk menjemput Nyonya Besar pulang. Pekerjaanmu sangat penting. Kau tidak perlu menundanya. Biarkan saja aku pergi sendiri.”
“Sejak awal memang akulah yang membuat Nyonya Besar tidak senang. dengan begini, mungkin aku akan tampak lebih tulus. Setelah aku memanggil Nyonya Besar pulang, kita sekeluarga bisa hidup dengan baik.”
Melihat Chu Yue begitu serius, Xue Yao berpikir dalam-dalam untuk sesaat dan berkata dengan ekspresi serius, “Kau tidak harus meminta maaf. Masalah bibi sejak awal memang tidak ada hubungannya deganmu. Hari ini aku juga tidak cukup memercayaimu dan salah paham padamu. Sejak awal ini semua bukan salahmu… karena kau mau berbakti seperti ini, kalau begitu pergilah. Aku akan mengatur bawahanku untuk mengawalmu.”
Chu Yue tersenyum. “Terima kasih, suamiku.”
Xue Yao mengangguk dan pergi bersama Bibi Zhou. Ketika dua orang itu keluar, Chu Yue langsung bangkit. Sifat patuhnya barusan menghilang entar ke mana, berganti dengan wajah yang dipenuhi kepuasan.
Ia berlari ke samping jendela dan diam-diam menjulurkan lehernya dan melihat ke sekelilingnya. Ia kemudian menutup jendela dan menarik Tao Yao. “Tao Yao, kita akan memanfaatkan kesempatan saat menjemput Nyonya Besar ini untuk melarikan diri!”
Tao Yao ketakutan. “Tuan Putri, Anda baru saja hampir tidak bisa menyelamatkan nyawa Anda. Mengapa Anda mau mengambil risiko lagi?”
“Justru karena aku hampir tidak selamat, aku jadi semakin ingin melarikan diri lebih cepat. Apa kau tahu? Ayahanda Kaisar jelas-jelas membaca suratku, tetapi Beliau tetap saja mau aku tinggal di sini. Tampaknya aku tak bisa berharap agar Ayahanda Kaisar mengizinkanku untuk bercerai.”
“Kau juga sudah lihat kan? Xue Yao ini kadang hangat, kadang dingin. Hari ini aku benar-benar ketakutan karena dia. Dengan memanfaatkan rasa bersalahnya padaku sekarang dan kemampuan berbicaraku yang sangat baik, kita pasti bisa mendapat kesempatan.”
.
.
.
Centinni menerjemahkan ini untukmu.
Kami juga membuka donasi via Gojek pay ya guys. Setiap Rp. 10.000 yang terkumpul, kalian akan dapat chapter ekstra. Dan kalian juga, jangan lupa tulis untuk buku apa kalian berdonasi yaa. Kode QR ada di halaman muka yaaa.
Bergabunglah bersama kami di discord untuk mendapatkan update terbaru dan kesempatan untuk bertemu penerjemah favorit Anda ~
Jadilah bagian dari komunitas Indonesia yang menyenangkan ~
Tautan discord: https://discord.gg/v4pveKG
- Home
- The Sleepless Princess [Bahasa Indonesia]
- Chapter 35 - Meninggalkan yang Dicintai di Musim Gugur (1)
Donasi pada kami dengan Gojek!
