Number One Lazy Merchant of the Beast World [Bahasa Indonesia] - Chapter 90
- Home
- Number One Lazy Merchant of the Beast World [Bahasa Indonesia]
- Chapter 90 - Keseharian Membesarkan Anak-Anak di Bumi (8)
Virus kecil itu menelan data sampah dan melemparkan rantai datanya, menggali perangkat keras komputer super itu. Ia bergerak di sepanjang sinyal tanpa kabel di kabel optik sambil mengikuti sinyal yang dikirimkan oleh komputer kuantum sang marsekal. Ia menemukan keberadaan dua orang itu dan vila di mana mereka tinggal secara sementara.
Di saat yang sama, komputer super itu data sampahnya ditelan dan cukup cepat menjadi otak super kelas satu di Bumi. Ia bergerak melalui berbagai jalan di kota M, memperpendek waktu operasi sejumlah besar operasi penelitian sains di China hingga 70-80%.
Yang terpenting, komputer super ini sukses membentuk sebuah tubuh kecerdasan yang sangat stabil. Otak super kecil yang baru melakukan tugas-tugas perhitungan sambil dengan obsesif mencari di Internet tubuh data aneh yang menghantam perangkat kerasnya.
Marsekal sedang menikmati hidup dengan beastmannya ketika ia melihat komputer kuantumnya berkedip dua kali. Ia mengangkat salah satu tangannya untuk membukanya. Ketika ia melihat informasi yang diberikan oleh si virus kecil, ia sedikit mengangkat kedua alisnya dan menatap dua anak yang ribut itu.
Rong Mingshi melihat situasi ini dan duduk. “Ada masalah apa?”
Aojia menoleh padanya. “Ruhr dan pembantu rumah tangga sudah menerima sinyal kita dan mengirimkan sebuah virus kecil.”
“Virus kecil?”
“Kecerdasan baru yang didesain oleh Ruhr dan pembantu rumah tangga. Ia bisa menelan data apa pun dan ia membawakan informasi tentang lubang cacing ruang dan waktu.”
“Bisakah kita kembali?”
“Berdasarkan data yang diperhitungkan Ruhr, kita bisa kembali sesegera mungkin.”
Ia menyesuaikan alat pengatur waktu saat ia berbicara. Rong Mingshi melihat hitungan mundur itu dan merasa sedikit kesulitan.
Aojia mengulurkan tangannya untuk menariknya mendekat. “Apa yang sedang kau pikirkan?”
Rong Mingshi mendongak padanya. “Kau tahu bahwa aku terbiasa menjadi penduduk planet ini.”
Aojia mengelus kepalanya. “Kau tak ingin pergi?”
Rong Mingshi menatap dua anaknya yang sedang bermain dengan gila. Si macan tutul api kecil mengembuskan api oranye-kemerahan yang bercampur dengan asap biru dan membakar sebagian besar rumput. Ia mengembuskan dan terbatuk, lalu mengangkat salah satu cakar kecilnya untuk menggosok hidungnya sebelum berteriak dengan angkuh pada adiknya yang sedang terbang di langit. Naga es di tengah udara itu menyelimuti rumput-rumput dengan sebuah lapisan tebal embun es putih yang tak rata yang membentuk sebuah sosok seekor macan tutul kecil yang angkuh.
Si macan tutul api kecil melihat hal itu dan berbalik untuk membakar sebagian rumput lainnya. Cakar-cakar kecilnya bergerak di atas tanah yang menghitam ketika ia mengangkat kepalanya pada si naga es kecil di udara, menunggu adiknya untuk terus menyemprotkan es.
Rong Mingshi, “…”
Tentu saja pergi! Ia tak bisa menyembunyikan dua anak ini di sini lebih lama lagi.
Di sisa waktu itu, Rong Mingshi pertama-tama membawa naga hitam besarnya dan kedua anaknya ke makam kakeknya, bersembahyang pada kakeknya yang sudah lama tiada. Kemudian dengan si naga hitam besar, mereka pergi ke berbagai macam taman margasatwa serta beberapa cagar alam.
Dalam perasaannya, Rong Mingshi selalu merasa bahwa ini adalah leluhur dunia beastman. Sejarah para beastman terlalu panjang dan asalnya tak lagi bisa diuji tetapi karena mereka bisa kemari melalui kecelakaan lubang cacing dan kembali, tebakan ini bukannya mustahil.
Akhirnya, mereka pergi untuk melihat di mana macan tutul-macan tutul salju tinggal. Aojia menatap macan tutul salju yang melompat dengan ringan di atas batu-batu dataran tinggi dan kemudian menoleh untuk menatap Rong Mingshi yang sedang mengendarainya sebelum menyeringai.
Rong Mingshi menatap naga hitam yang sedang terbang itu menyeringai dan mengulurkan tangan untuk menarik sisik-sisiknya agar si naga itu merasa geli. Apa yang sedang ditertawakan orang ini? Ia hanya tak ingin menunjukkannya pada Aojia. Faktanya, macan tutul saljunya… benar-benar seekor hewan predator!
Setelah pulang ke rumah, Rong Mingshi mengemas barang-barangnya dan membeli beberapa barang secara daring. Membawa barang-barang melalui lubang cacing mungkin akan terjadi secara acak tetapi ia selalu berharap agar ia bisa membawa satu atau dua benda dari dunia ini.
Khususnya, beberapa benda dan informasi tentang pahatan…
Aojia bertanggung jawab untuk membawa anak-anak berkeliling untuk melihat apa yang ingin mereka bawa kembali. Aojia keluar dan tidak hanya membawa kembali dua orang anak itu. Si naga hitam kembali ke vila dengan sebuah otak super dan virus kecil di komputer kuantum di pergelangan tangannya sebagai tambahan untuk si macan tutul api di kepalanya dan si naga es kecil di bahunya. Selain mereka, ia memiliki hewan-hewan hitam dan putih muda dalam pelukannya.
Otak super kecil itu adalah data virtual dan secara alami tak tampak oleh Rong Mingshi. Tetapi, dua ekor hewan hitam dan putih itu sangat mencolok. Ia melompat dan terburu-buru ke hadapan Aojia, menatap dua ekor binatang hitam dan putih yang berguling di lengan Aojia untuk waktu yang lama sebelum membuka mulutnya. “Dari mana mereka datang? Aojia, aku tak membawamu untuk melihat mereka sebelumnya. Mereka adalah harta nasional. Kita harus mengirim mereka kembali dengan cepat.”
(PS: Bagi teman-teman yang tidak tahu, panda adalah harta nasional negara Tirai Bambu (China))
Ia baru saja berbicara ketika naga es kecil itu terbang dan dengan kuat menyelimuti salah satu dari mereka dengan sayap-sayapnya. Si macan tutul kecil juga melompat dari puncak kepala Aojia dan menutupi yang satu lagi dengan cakar-cakar tebalnya.
Rong Mingshi menatap dua pasang mata kedua putranya yang tak biasanya sedih dan kemudian dua ekor binatang yang berguling di lengan Aojia. Napasnya menyangkut di tenggorokannya dan ia benar-benar ingin mencolek kepala kedua putranya. Mereka masih muda tetapi mereka sudah mencari beastman!
Tak apa jika mereka ingin mencari. Ketika mereka kembali, mereka bisa mencari beastman mana pun. Ia tak melarang mereka untuk tumbuh bersama. Tetapi… menemukan dua ekor harta nasional … mereka bahkan takkan bisa menjadi manusia ketika mereka sudah tumbuh. Takkan ada hasilnya.
Rong Mingshi sedang berpikir tentang bagaimana cara membujuk kedua anaknya ketika binatang yang berguling di lengan Aojia tiba-tiba berubah. Mereka menjadi dua orang anak manusia yang hampir sebesar putra-putra Rong Mingshi. Mata hitam mereka berkilat saat mereka meraih sayap-sayap naga dan cakar-cakar tebal macan tutul.
Rong Mingshi, “…”
Jumlah informasinya begitu besar hingga ia menjadi diam. Apa ini artinya semua binatang yang berguling di planet ini sebenarnya adalah beastman? Ini… apa ini mungkin?
Aojia meletakkan dua orang anak itu ke dalam troli. Mereka baru saja memasuki troli ketika mereka kembali menjadi dua ekor binatang lembut yang berguling, bergoyang, dan merangkak di dalamnya. Melihat situasi ini, macan tutul api kecil dan naga es kecil juga turun.
Aojia memberi tahu Rong Mingshi, “Mereka seperti kita, beastman yang terbawa ke sini ketika lubang cacing muncul.”
Mendengar ini, Rong Mingshi penuh semangat saat ia meraih lengan Aojia. “Mereka begitu kecil!”
Sulit untuk membayangkan apa yang sudah terjadi ketika anak-anak ini dibawa seperti ini!
Aojia menepuk bahunya. “Mereka diadopsi oleh seekor binatang yang baru saja melahirkan. Jika bukan karena macan tutul api kecil dan naga es kecil, binatang itu takkan membiarkanku membawa mereka pergi.”
Rong Mingshi menatap empat anak yang sedang bermain dengan harmonis dan berbicara dengan perlahan, “Kita akan kembali dan mencari orang tua mereka.”
Aojia mengangguk. “Oke.”
Setelah empat bulan, Rong Mingshi, Aojia, empat orang anak, dan dua kecerdasan dengan sukses melewati lubang cacing dan kembali ke pesawat Aojia yang asli.
Sekelompok prajurit yang sedang mencari mereka terkejut oleh kemunculan mereka yang tiba-tiba.
Ruhr dan Baba si Pembantu Rumah Tangga menatap otak super di sekeliling rantai data putra virus mereka dan akhirnya bertanya setelah waktu yang lama, “Putra virus, apa yang sebenarnya kau lakukan setelah pergi ke sisi lain lubang cacing?”
Virus kecil itu memiliki sebuah jawaban yang sangat bagus. “Seperti Ayah 1 lakukan pada Ayah 0, aku dengan dalam membersihkan datanya.”
Baba si Pembantu Rumah Tangga, “…”
Tampaknya edukasi janin tidak ia lakukan dengan baik? Ruhr menatap putra virusnya yang tak acuh dan rantai data yang melekat di putra virusnya… Ini jelas-jelas adalah sebuah tubuh data virus yang kuat. Karena sudah seperti ini dari awal, mengapa ia tiba-tiba menjadi seorang pembersih?
Putra virus, kau terlalu baik!
Sementara itu, presiden sementara menerima berita yang sudah ia tunggu-tunggu dan segera mengirimkan pesan pada presiden. “Pak Presiden, jika Anda tak kembali untuk disumpah, maka saya akan berhenti!”
Karena itulah, di hari yang sama, Aojia kembali ke ibu kota dengan Pria Pertama dan empat orang anak. Ia disumpah di bawah perhatian ratusan juta orang dan menjadi presiden pertama dalam sejarah Reublik Beastman.
Di saat yang sama, Rong Mingshi berdiri di sisinya dan menjadi pemahat batu energi pertama yang disertifikasi oleh sang presiden.
.
.
.
Dengan chapter ini, berakhir sudah cerita ini.
Terima kasih ya semua, atas dukungan dan terima kasih juga sudah membaca.
Love, Mita.
- Home
- Number One Lazy Merchant of the Beast World [Bahasa Indonesia]
- Chapter 90 - Keseharian Membesarkan Anak-Anak di Bumi (8)
Donasi pada kami dengan Gojek!
