How To Live as The Enemy Prince [Bahasa Indonesia] - Chapter 63
Apa yang Arsene katakan sekarang adalah bahwa itu ada di Barat.
Untungnya, ketika Calian pertama masuk ke dalam kota, dia tidak memakai jubah. itu saja? Hale, yang ingin masuk ke dalam mata Calian, menyambut Calian dengan cukup keras.
Jadi beberapa pengejar, jika bukan black-throated green sendiri, telah melihatnya, tinggal di dalam kota dan memberitahu black-throated green mengenai keadaannya. Calian berpikir begitu.
Jadi Calian mengirim Arsene ke markas Penyihir.
Jika ada burung aneh yang terbang melewati hujan dan kegelapan, tangkap mereka semua. Dan Arsene melaporkan bahwa dia telah menangkap burungnya.
Calian berkata dengan menganggukkan kepalanya, seakan puas dengan hasil yang lebih cepat daripada yang diperkirakan.
“Dimana kau?”
Itu adalah pertanyaan yang menanyakan dimana penangkapannya dimulai. Arsene segera menjawab.
“Jalan Red Week. tidak begitu jauh. Saya telah memberikannya pada Lord Rauchel. Dan jika Anda keluar dari kastil, para ksatria sudah menunggu dengan beberapa kuda.”
Dia hanya meminta Arsene untuk mencari burung, tapi dia tidak mengatakan apapun lagi, namun dia sangat puas dengan kerja Arsene.
“Kerja bagus.”Ujar Calian dengan senyum tipis.
Lalu Calian membuka pintu.
Sebelum masuk ke dalam kamar dan menutup pintunya, Calian berkata pada Arsene yang berdiri di luar.
“Sir Hertz, Mereka mungkin akan datang nanti malam. Mereka mungkin akan menanyakanku.”
“Jangan khawatir, Pangeran.”
Arsene menjawab dengan pandangan sangat serius dan sangat sopan.
Setelah Arsene kembali, Calian yang menutup pintu kamar, segera mengangkat cincin dan menghembuskan mana.
Sejak bertemu dengan pria itu, dia sudah mencoba untuk berkomunikasi dengan guru saat waktu luang, tapi dia tidak bisa terhubung. Saat mencoba mencari kursi, cincinnya bersinar sesaat dan dia bisa mendengar Alan.
-
- Apa kau sudah tiba di Latran dengan selamat?
-
- Guru!
Senang mendengarmu.
Wajah Calian bersinar.
-
- Perjalanannya tidak nyaman.
Alan adalah Alan.
Bahkan dalam percakapan ini, dimana suara tidak bisa mengungkapkan perasaan dengan benar, dia bisa membaca keanehan Calian. Calian menceritakan tentang pertemuannya dengan Sia dan memberitahunya mengenai black-throated green.
Lalu, dia diberitahu bahwa Alan telah berkunjung ke tempat baru di Kailisis.
-
- Berjalan – jalan seperti itu. Pria tua akan pergi ke wilayah selatan yang hangat dan beristirahat di panti jompo.
-
- Itu terdengar mengerikan.
Calian tertawa sambil melepaskan jaketnya yang mengganggu. Lalu suara Alan terdengar lagi.
-
- Jadi dari apa yang kau katakan, kau terlibat dengan benda yang sedang dicari oleh orang Secretia, berarti saat ini leher pangeran dalam keadaan gawat. Maksudmu ini kan?
-
- Oh. Leherku baik – baik saja.
Calian merasa Alan tersenyum saat mendengar jawabannya.
-
- Aku khawatir leher dari orang yang mengejarmu masih utuh. Aku tidak dalam posisi untuk segera mengejarnya.
Calian memandang keluar jendela.
Masih hujan deras.
-
- Jadi kau akan pergi sekarang?
-
- Ya. Aku ingin meminta sesuatu dari guru.
-
- Teruskan.
-
- Apakah ada bangunan baru milik Tensil di dekat Latran? Aku ingin guru memeriksanya. Dikatakan bahwa ada tiga orang pekerja memiliki sesuatu untuk diperiksa.
Calian mengenakan jubah yang diberikan oleh Yan padanya. kemudian Alan segera menjawab, tanpa mempertanyakan pertanyaan Calian.
-
- Aku akan memeriksanya besok.
-
- Terima kasih.
Setelah mempersiapkan segalanya, Kyrie dan Yuran datang ke dalam kamar. Kyrie membawa kedua pedang yang dibelikan Calian untuknya di Jalan Barsha, dan Calian menerima pedang ringan yang pertama kali dia beli. Setelah menyelesaikan percakapan dengan Alan, Calian, yang melepaskan mana dari cincin, berkata pada Yan.
“Aku beristirahat. Aku mungkin tidak akan ketahuan, tapi jika Count Latran menanyakan kemana aku pergi, beritahu alasannya.”
Yan juga diberitahu situasinya. Yan menjawab dengan senyum seolah tidak usah khawatir.
“Saya takut jika Pangeran pergi keluar untuk mendapatkan udara segar karena dia kecewa dengan sikap Count Latran yang tidak sopan. Saya akan mengurusnya besok dan menolaknya juga.”
Apakah ada alasan yang lebih baik daripada ini? Calian menyeringai.
“Sempurna.”
Yan terlihat tidak sekhawatir sebelumnya. Ada Yuran dan Kyrie. Meski dia mengomel ketika melihat apa yang dilakukannya, tapi sepertinya dia berpikir bahwa Calian bisa menjaga dirinya. Jadi dia berbalik dan berkata pada Calian.
“Hati – hati.”
Calian mengangguk dan keluar dari jendela.
Jubah hitam berkibar di bawah jendela dan segera menghilang. Lalu Kyrie dan Yuran mengikuti Calian keluar lewat jendela. Kamar Calian berada di lantai tiga. Mata Yan hampir keluar.
‘Tidak peduli seberapa banyak aku berpikir, aku akan keluar lewat pintu!’
***
Setelah bersembunyi dalam hujan dan kegelapan, dia keluar dari kastil dan berkata pada Yuran yang menunjuk ke satu titik.
“Hei, kalian sudah menunggu.”
Menolehkan kepalanya pada kata – kata Yuran, dia melihat ksatria Siegfried telah menunggu sebelumnya. Para ksatria turun dari kuda dan menyerahkan tali kekang masing – masing kuda pada ketiga orang tersebut.
Itu adalah perkataan dari tuannya, bukan perkataan dari mereka yang lelah karena berjalan sepanjang hari.
“Kerja bagus.”
Para ksatria, yang tertawa keras pada kata – kata Calian, menyelinap ke dalam kastil dan menghilang. Ketika kembali, ksatria lain telah berjanji bahwa akan membawa kudanya masuk. Yuran berkata Jika hanya ada beberapa ksatria yang tidak terlihat, mereka mungkin tidak akan curiga.
“Sekarang aku akan memimpin.”
Ketika Calian naik ke atas kuda, dia mendengar dari Arsene dimana burungnya terbang, dan melangkah maju.
Jalanannya sangat sepi dalam gelap. Kemungkinan karena hujan. Setelah melewati beberapa jalan, mereka berhenti di depan bar yang terlihat sangat biasa.
Mengetahui bahwa dia telah sampai, Calian yang turun dari kota menarik jubahnya untuk menutupi semua bagian tubuhnya, lalu berkata.
“Aku akan kembali dalam lima menit.”
Pertama, dia akan masuk terlebih dahulu dan melihat situasinya.
Yuran mengangguk dengan tatapan khawatir, dan Kyrie menatap dengan biasa. Lalu, tanpa keraguan, Calian membuka pintu baru dan masuk ke dalam.
Donasi pada kami dengan Gojek!
