The Sleepless Princess [Bahasa Indonesia] - Chapter 16
- Home
- The Sleepless Princess [Bahasa Indonesia]
- Chapter 16 - Gadis yang Berada dalam Kesulitan (1)
Di musim di mana rerumputan dan pepohonan tumbuh subur, halaman itu tampak hijau dan subur. Tabir sehijau giok itu memantulkan sebuah bayangan semerah api.
Wanita muda itu mengenakan pakaian berwarna merah yang berkibar ringan,di tangannya tergenggam sebuah pedang panjang yang menari bak naga. Saat ia bergerak, seluruh dedaunan dan bunga yang ada di tubuhnya seolah membeku di udara.
Sosok wanita itu bergerak, lalu ia menghentikan gerakannya dengan rapi. Pedang panjang itu ia sarungkan dan dedaunan serta bunga-bunga berhamburan, lalu terjatuh dengan suara gemerisik.
Dari sampingnya terdengar suara tepuk tangan. Seorang pria tua tampak tertawa dengan senang lalu berkata, “Bagus, bagus! Nannan, pola kesembilan ini—Ping Sha Luo Yan, kau sudah melatihnya dengan baik.”
Mendengar hal itu, Su Nannan sangat bahagia. “Bagus sekali! Kalau begitu aku akan segera mencari kakak seperguruan untuk berkompetisi dengannya. Kakak seperguruan sudah bilang, kalau aku mengalahkannya, ia akan mengabulkan satu keinginanku…” Saat ia berbicara, warna kemerahan muncul di pipinya, membuatnya tampak sangat cantik.
Pria tua itu berhenti tertawa, “Kompetitif sekali. Kau lebih rajin daripada kakak seperguruanmu saat dia seusiamu.”
Su Nannan mengentakkan kakinya. “Guru, jangan puji saya dengan berlebihan seperti itu. Kakak seperguruan begitu hebat, bagaimana itu mungkin?”
“Orang yang hebat juga memiliki saat-saat di mana ia tak tahu apa-apa. Tetapi… kakak seperguruanmu tampaknya sekarang tak memiliki waktu luang untuk bertanding denganmu.”
Mendengar hal ini, Su Nannan mengernyitkan dahinya. “Kenapa? Apa terjadi sesuatu di Xi Zhao lagi?”
“Bukan. Sebaliknya, ini hal yang bagus–” Pria tua itu menggosok janggutnya, lalu menjawab dengan perlahan, “Kakak seperguruanmu sudah menikah.”
Tangan Su Nannan gemetar. Akibatnya, ia tak bisa memegang pedangnya dengan kokoh. Pedang panjang itu terjatuh ke tanah dengan suara keras. Suaranya bergetar saat ia berkata, “Me… menikah? Kapan ini terjadi?!”
“Dua hari yang lalu. Yang Mulia Kaisar menghadiahkannya pernikahan dengan seorang putri. Saat itu kau sedang mengunci diri untuk mempraktikkan Pola Kesembilan, jadi guru secara khusus memberi tahu orang-orang untuk tak memberi tahukannya padamu agar hal kecil ini tak mengganggumu untuk menjadi pengguna pedang nomor satu di Nan Sang…”
Sebelum pria itu selesai berbicara, bayangan merah di hadapannya sudah bergerak cepat. Su Nannan sudah berlari jauh darinya.
.
.
.
Di Kediaman Xue, Chu Yue sudah berdiam dengan patuh selama dua hari dan sudah mempelajari lingkungan Kediaman Xue secara kasar. Di Kediaman Xue yang sebesar itu, hanya sebuah pintu besar di halaman depan yang mengarah ke luar.
Sebelum keluar dari taman, seseorang harus melewati sebuah serambi panjang untuk mencapai halaman belakang. Di halaman belakang terdapat sebuah taman bunga besar yang di ujungnya terdapat gudang penyimpanan kayu. Setelah melewati gudang kayu itu, terdapat dinding belakang yang jarang dilewati orang.
Anggota keluarga Xue tidak banyak. Jumlah pelayan di halaman belakang juga tidak banyak. Nyonya Besar Xue katanya pergi keluar kota beberapa hari yang lalu untuk berdoa dan membawa sekelompok pelayan bersamanya.
Saat ini, hanya tersisa Jenderal Xue yang merupakan seorang pemuda yang rajin. Siang hari, jika ia tak berada di ruang belajar yang ada di halaman depan untuk membaca, ia akan berlatih seni bela diri di arena. Karena itulah sosoknya tak bisa ditemui dengan mudah.
Cuaca hari ini bagus dan hari ini merupakan hari yang bagus untuk berkelana. Chu Yue mengenakan pakaian Tao Yao. Dua orang itu dengan berhati-hati menghindari pelayan tua yang ada di Kediaman Xue, mengendap-endap masuk ke dalam gudang kayu, lalu mereka dengan terengah-engah membawa sebuah tangga langsung menuju ke dinding belakang.
Chu Yue berdiri di bawah dinding, lalu ia mendongak untuk melihat langit yang tinggi, yang sangat mengharukan baginya. Di balik dinding ini adalah dunia yang luas, dengan sungai-sungai dan pegunungan yang indah.
Chu Yue seolah mendengar kebebasan yang memanggil-manggilnya. Ia merasa dipenuhi energi. Ia membawa tangga, lalu dengan cepat memanjat ke atas dinding.
Ia memanggil Tao Yao dengan gembira, “Tao Yao, cepatlah naik!”
Tao Yao tak menggubrisnya. Chu Yue menunduk dan melihat ke bawah. Tiba-tiba ia merasa ketakutan hingga ia hampir terjatuh dari dinding. “Xue… Suamiku, mengapa kau datang? Cuaca hari ini bagus sekali. Angin berembus dengan perlahan. Terutama di tempat yang tinggi ini, membuatku sangat senang. Suamiku, apa kau mau naik untuk duduk bersamaku?”
.
.
.
Centinni menerjemahkan ini untukmu.
Kami juga membuka donasi via Gojek pay ya guys. Setiap Rp. 10.000 yang terkumpul, kalian akan dapat chapter ekstra. Dan kalian juga, jangan lupa tulis untuk buku apa kalian berdonasi yaa. Kode QR ada di halaman muka yaaa.
Bergabunglah bersama kami di discord untuk mendapatkan update terbaru dan kesempatan untuk bertemu penerjemah favorit Anda ~
Jadilah bagian dari komunitas Indonesia yang menyenangkan ~
Tautan discord: https://discord.gg/v4pveKG
- Home
- The Sleepless Princess [Bahasa Indonesia]
- Chapter 16 - Gadis yang Berada dalam Kesulitan (1)
Donasi pada kami dengan Gojek!
