The Sleepless Princess [Bahasa Indonesia] - Chapter 15
Ruangan itu diselimuti kegelapan yang pekat dan mutlak walaupun matahari sudah menggantung tinggi di luar. Kesuraman dan rasa dingin ruangan itu sangat tak biasa.
Terdapat seorang pria yang duduk di samping sebuah lilin yang bersinar redup di sudut ruangan itu. Pria itu mengenakan jubah hitam yang longgar, dan di tangannya terdapat sebuah buku kecil. Di atas buku itu tertulis dua buah huruf “Batu Kelahiran” dengan ukuran yang besar dan di bagian nama pemiliknya tertulis: Chu Huaiming.
“Batu Kelahiran awalnya adalah batu jiwa semesta yang memerlukan mayat hidup dan daging serta tulang orang mati. Inang Batu Kelahiran bisa mengetahui masa depan. Batu Kelahiran bisa mengeluarkan sinar yang aneh jika orang tersebut mengubah masa depan yang sudah diramalkan oleh Batu Kelahiran. Orang yang melihat sinar itu bisa mulai berhalusinasi dan berpikir bahwa dirinya melihat salah satu zodiak….”
Buku catatan kecil itu sudah ia bolak-balik berkali-kali, tetapi ia masih saja membaca setiap halamannya dengan serius. “Jika seseorang ingin mengeluarkan Batu Kelahiran dari dalam tubuh inangnya, ia harus melakukannya di malam bulan purnama…”
Catatan itu berakhir di sana, hanya berupa setengah lembar terakhir. Sobekan lembar yang tidak lengkap itulah yang tersisa, tetapi ia tak tahu siapa yang telah merobeknya.
Pria itu meletakkan catatan itu dengan baik, lalu membawa lilin menuju ke kamar samping. Sinar lilin itu terpantulkan di atas batu kristal, membuat daerah di sekitarnya menjadi terang. Benda itu adalah sebuah peti mati kristal. Di dalam peti mati itu menumpuklah es-es tempat sebuat tubuh seorang wanita berbaring. Mata wanita yang berada di dalam peti mati itu tertutup. Rambut wanita itu sehitam tinta, dan ia tampak seolah sedang tertidur dengan tenang.
Pria itu meletakkan lilinnya di ujung sebuah meja panjang. Pria itu menyentuh pipi wanita itu dengan hati-hati, namun ia menarik tangannya dengan cepat.
Wanita itu sangat dingin. Ia begitu rapuh seperti bunga es yang bisa meleleh dengan cepat di ujung jarinya. Pria itu menatap wajah tenang wanita itu dengan tatapan penuh cinta, lalu dengan lembut berkata, “Apa kau dengar? Maha Guru Kerajaan sudah menulis di dalam catatannya bahwa Batu Kelahiran membutuhkan mayat hidup dan daging serta tulang orang mati. Tenanglah. Aku pasti bisa mengambil Batu Kelahiran itu dengan cepat. Lalu aku akan menghidupkanmu kembali. Kita akan segera bersama lagi…”
Segumpal darah naik ke tenggorokannya dan pria itu tak bisa tak berbalik dan membungkuk untuk terbatuk keras. Jubah hitamnya terlepas, menampakkan postur tubuhnya yang kurus. Di dadanya terdapat sebuah bekas telapak tangan yang mengejutkan dan belum memudar.
Bayangan lilin berkedap-kedip. Seorang pria berpakaian hitam masuk dan memberi hormat pada pria itu. “Adik Tang Ben datang menemui kakak. Kakak, luka ini… apa masih belum sembuh?”
Pria itu akhirnya berhenti batuk. Ia lalu menjawab dengan dingin, “Lukaku ini sangat parah. Aku perlu memulihkan diri selama beberapa hari, jadi aku harus bergantung pada bantuan kau dan anak buahmu.”
Tang Ben berkata, “Kekalahan para pembunuh yang terakhir kali adalah karena kecerobohan adik. Anggota klan yang membantu memang tidak kompeten…”
Pria itu melambaikan tangannya. “Ini bukan salahmu. Tidak ada yang menyangka bahwa putri itu akan tak sengaja pergi ke Paviliun Guo Xi dan akan bertemu Xue Yao. Kungfu Xue Yao itu lebih baik daripada Xue Mu, dan kalian secara alami pasti akan kesulitan mengatasinya. Karena sekarang putri itu sudah menikah ke keluarga Xue, jangan bertindak ceroboh untuk sementara. Awasi saja dia. Ketika aku sudah pulih, kita akan melakukan rencana kita lagi di bulan purnama bulan depan.”
Tang Ben mengangguk sebagai jawaban. Lalu pria berpakaian hitam itu berkata lagi, “Bagaimana dengan pencarian pelayan Keluarga Chu yang bermarga Liao itu?”
“Karena orang itu bersembunyi dari pengejaran keluarga Kaisar, ia sudah menyembunyikan identitasnya sejak lama. Saya takut kami masih memerlukan beberapa waktu…”
“Setengah buku lain yang ditinggalkan oleh Maha Guru Kerajaan pasti ada di tangannya. Tak peduli berapa pun harganya, bahkan walaupun aku menggali tanah sedalam tiga chi1, kalian harus tetap menemukannya untukku!”
- Chi adalah sebuah satuan panjang Tionghoa tradisional
.
.
.
Centinni menerjemahkan ini untukmu.
Kami juga membuka donasi via Gojek pay ya guys. Setiap Rp. 10.000 yang terkumpul, kalian akan dapat chapter ekstra. Dan kalian juga, jangan lupa tulis untuk buku apa kalian berdonasi yaa. Kode QR ada di halaman muka yaaa.
Bergabunglah bersama kami di discord untuk mendapatkan update terbaru dan kesempatan untuk bertemu penerjemah favorit Anda ~
Jadilah bagian dari komunitas Indonesia yang menyenangkan ~
Tautan discord: https://discord.gg/v4pveKG
Donasi pada kami dengan Gojek!
