The Sleepless Princess [Bahasa Indonesia] - Chapter 11
- Home
- The Sleepless Princess [Bahasa Indonesia]
- Chapter 11 - Saling Menatap dengan Penuh Kecurigaan (2)
Xue Yao menunduk menatapnya, lalu menanyainya dengan suara yang keras, “Apa yang terjadi tadi malam? Mengapa kau berada di dalam ruang belajarku? Apa yang sudah kau dengar?”
Chu Yue menegakkan lehernya karena tak mau kalah. “Aku tidak menguping! Kaulah yang pagi-pagi buta seperti ini mengintip seorang putri! Apa yang sudah kau lihat?”
“Omong kosong! Tempat ini bukan istana kaisar! Jangan harap kau bisa berpura-pura bodoh atau mengelabui orang! Masih tidak mau mengaku?!”
Wajah orang itu pucat kelabu karena marah. Wajahnya yang tampan dengan cepat dipenuhi kemarahan. Lupakan saja. Bahkan seekor naga yang kuat tidak akan bisa menghancurkan seekor ular yang ada di dalam sarangnya. Hanya saja… apa yang harus ia katakan? Chu Yue tak bisa memberi tahunya bahwa saat kecil ia tak sengaja bermain dan salah memasuki Paviliun Zhai Xing, menyentuh sebuah batu yang retak, dan akhirnya batu itu masuk ke dalam tubuhnya. Kemudian sejak saat itulah,ia bisa berubah menjadi hewan kan?
Chu Yue sejujurnya tidak tahu apa yang terjadi setelah ia kehilangan kesadarannya. Ia kemudian memberanikan diri untuk membuat-buat cerita sembarangan, “Malam kemarin… malam kemarin aku terbangun. Aku tidak tahu aku berada di mana dan aku sangat takut. Lalu aku mendengar di dalam kamar tampaknya ada suara tikus. Aku takut tikus, jadi aku pergi ke luar… Kemudian, kemudian aku tersesat, lalu tampaknya aku memasuki ruang belajarmu. Lagipula tidak ada orang yang memberi tahuku bahwa aku tidak boleh masuk…”
Melihat lawan bicaranya tidak membantah, ia menarik napas sejenak dan lanjut mengarang, “Lalu di dalam ruang belajarmu aku melihat seekor tikus yang besar, seekor tikus yang super besar! Aku ketakutan hingga pingsan. Lalu aku tak tahu apa-apa lagi.”
Salah satu alis Xue Yao terangkat, “Benarkah?”
“Terserah kau mau percaya atau tidak! Aku masih ingin bertanya padamu. Kau siapa? Mengapa aku bisa bersamamu, lalu…” Chu Yue menggunakan dagunya untuk menunjuk sutera merah yang menggantung di keempat sudut kamar. “Bagaimana semua ini bisa terjadi?”
Xue Yao menatap Chu Yue dari atas hingga bawah. “Kau tak mengenalku?”
Chu Yue tercengang. “Mengapa aku harus mengenalmu? Apa kau sangat terkenal?”
Xue Yao tiba-tiba menunduk dan mengulurkan tangannya untuk memegang dagu Chu Yue. Wajah tampan pria itu perlahan mendekat, matanya sedikit menyipit, memancarkan sinar yang berbahaya. Dua pasang mata itu saling bertemu. Chu Yue merasa semua suara seolah menghilang. Hanya ada suara detak jantungnya yang bertalu-talu, semakin berdetak semakin cepat, seolah ingin melompat keluar dari tenggorokannya.
Pria itu membuka mulutnya, lalu berkata, “Kalau begitu dengarkan baik-baik. Namaku Xue Yao, aku adalah—suamimu.”
Pintu kamar itu tiba-tiba terbuka. Seorang pelayan tua muncul di ambang pintu, di belakangnya terdapat beberapa orang pelayan yang membawa baskom dan handuk. Semua orang tercengang di tempat mereka setelah melihat adegan di dalam kamar pengantin itu.
Xue Yao menggertakkan bibirnya, “Bibi Zhou? Siapa yang membiarkan kalian masuk?”
Pandangan Bibi Zhou tampak sedikit bersungguh-sungguh. “Maafkan saya Tuan Muda. Hamba mendengar suara-suara. Jadi hamba berpikir bahwa ini sudah waktunya hamba melayani tuan untuk mandi dan berpakaian. Ini keputusan hamba sendiri…”
Ia menatap ranjang yang runtuh dan Chu Yue yang terikat di kepala ranjang dengan hati-hati. “Tuan Jenderal baru saja menikah. Bersenang-senang sedikit juga hal yang bagus, hanya saja tempat tidur ini… Apakah sekarang hamba harus memberi tahu tukang kayu untuk datang memperbaikinya, atau Tuan Jenderal ingin menggantinya saja?”
Semua pelayan menundukkan kepala mereka dalam dalam, tetapi bahu mereka bergetar, seolah mereka sedang berusaha menahan tawa. Xue Yao terdiam sejenak, lalu menjawab dengan terbata-bata, “Kau, kau lakukan saja semaumu. Layani dia dengan baik… Pelayan, biarkan dia berisitrahat di dalam kamar ini seharian. Jangan biarkan dia keluar.”
Bibi Zhou menatap punggung Xue Yao yang pergi dengan tergesa-gesa, lalu menolehkan kepalanya untuk menatap nyonya muda barunya yang tengah terikat di kepala ranjang dengan kepala yang terkulai dan tak mengatakan apa-apa.
‘Aku tak menyangka tuan muda memiliki ketertarikan tentang hubungan suami istri yang seperti ini. Bagaimana caraku memberi tahu pada nyonya besar nanti…’
Ia melangkah maju untuk membantu Chu Yue melepaskan ikatannya. Ikatan yang dibuat oleh tuan mudanya sangat hebat. Untuk membukanya, dibutuhkan kemampuan kung fu yang hebat.
Bibi Zhou bertanya, “Nyonya muda, pelayan yang berasal dari istana Anda, Tao Yao, juga menemani Anda kemari saat Anda menikah. Bagaimana jika hamba bertukar dengannya untuk melayani Anda?”
.
.
.
Centinni menerjemahkan ini untukmu.
Kami juga membuka donasi via Gojek pay ya guys. Setiap Rp. 10.000 yang terkumpul, kalian akan dapat chapter ekstra. Dan kalian juga, jangan lupa tulis untuk buku apa kalian berdonasi yaa. Kode QR ada di halaman muka yaaa.
Bergabunglah bersama kami di discord untuk mendapatkan update terbaru dan kesempatan untuk bertemu penerjemah favorit Anda ~
Jadilah bagian dari komunitas Indonesia yang menyenangkan ~
Tautan discord: https://discord.gg/v4pveKG
- Home
- The Sleepless Princess [Bahasa Indonesia]
- Chapter 11 - Saling Menatap dengan Penuh Kecurigaan (2)
Donasi pada kami dengan Gojek!
