The Great Mage Returns After 4,000 Years (Bahasa Indonesia) - Chapter 8
- Home
- The Great Mage Returns After 4,000 Years (Bahasa Indonesia)
- Chapter 8 - Berubah dalam Semalam (3)
Penerjemah
Sleepyheadchick
Chapter 8
Berubah dalam Semalam (3)
Setelah hampir satu minggu telah berlalu, David kembali ke kelas.
Begitu ia memasuki ruang kelas, dia mengabaikan Jack dan Anthony yang menyambutnya dan mencari Frey.
Setelah menemukannya, dia menghampirinya dengan tatapan tajam.
“Kau tahu siapa yang kau ancam, hah, bajingan? Aku tidak akan pernah memaafkanmu. Aku akan menggunakan semua koneksi dan kekuatanku untuk menghancurkanmu.”
Kuchik
David tidak memiliki kesempatan untuk menyelesaikan ucapannya saat Magic Missile milik Frey menghantam wajahnya.
“Ugh…”
David jatuh di pantatnya.
Dia meletakkan tangannya ke wajahnya dan darah keluar melewati jari-jarinya. Jelas bahwa hidungnya patah.
Meskipun dia menciptakan peristiwa yang mengerikan di tengah kelas, Frey masih asyik dengan bukunya tanpa ekspresi apapun.
Para murid menatap Frey dengan ekspresi ketakutan. Itu karena mereka tidak bisa membayangkan bahwa dia akan mematahkan hidung David tanpa menanggapinya.
David kembali ke keluarganya lagi untuk memperbaiki hidungnya.
Frey dihukum karena waktu itu bukanlah waktu untuk duel.
Untungnya, hukumannya tidak berat. Profesor Dio menggunakan kekuatannya.
Hukumannya adalah skorsing selama seminggu dan belajar ekstra tapi itu justru membantunya.
Hari pertama setelah dia kembali dari skorsing, seorang murid senior menghampirinya dengan tatapan tajam.
“Apa kau orang yang berurusan dengan David?”
“Siapa kau?”
Seperti sebelumnya dengan Douman, dia tidak menggunakan sapaan hormat. Jelas bahwa dia datang dengan kebencian.
“Aku Alex, putra bungsu dari keluarga Drimid. Aku telah mengagumi Stonehazard sejak aku kecil. Aku memperlakukan David sebagai adik kecilku yang manis.”
“Jadi?”
“Seperti yang aku dengar, kau adalah pria yang kurang ajar. Beginikah caramu selalu bicara?”
“Apakah ada peraturan yang mengatakan kita butuh menghormati senior kita?”
“…”
Alex terdiam untuk sesaat sebelum segera memerah.
“Seorang pecundang dari keluarga Blake berani-beraninya…”
“Kau banyak bicara. Aku tidak tahu banyak tentang Keluarga Drimir, tapi sepertinya memang sudah menjadi karakteristik kalian bahwa kalian terlalu banyak bicara.”
“Beraninya kau menghina keluargaku…!”
Alex berteriak, wajahnya penuh amarah.
“Kenapa? Kau ingin duel?”
“Huh? Lagipula kau akan menolaknya, tak akan merubah apapun.”
“Aku tak berniat untuk menolaknya.”
“…benarkah?”
“Benar. Jika kau mau, aku akan tetap di sini sepulang sekolah.”
“Ha. Kau menjadi sangat bangga setelah mengalahkan David. Sebaiknya kau tidak menyesalinya. Aku akan menunjukkanmu martabat seorang senior.”
Alex menggeram dengan suara rendah dan pergi.
Sepulang sekolah saat Frey datang di tempat yang dijanjikan, Alex telah berada di sana.
Frey melihat sekeliling.
“Ada banyak penonton.”
“Kuku. Kenapa. Kau menyesal tentang dipermalukan di depan banyak orang?”
Dia benci keramaian. Sikap Alex sangat mirip dengan David dan dia tidak bisa tidak menganggapnya merepotkan.
Tampaknya Alex telah memanggil banyak orang.
“Bukankah itu Alex Drimid, seseorang yang berhasil mencapai babak 16 besar di Kompetisi Sihir Gratid?”
“Aku dengar banyak menara mengawasinya.”
“Ada rumor bahwa dia mungkin akan menjadi profesor akademi.”
Alex terlihat cukup terkenal, tapi Frey tidak terlalu peduli.
“Magic Missile.”
“Ugk…”
“…”
Ketika Alex jatuh sembari memegangi perutnya, Frey tidak bisa tidak berpikir.
‘Aku sedang mencoba merasakan untuk pertama kalinya menggunakan sihir itu…’ (Catatan penerjemah: seperti mencoba untuk menguji musuhmu sebelum benar-benar serius.)
Tubuh ‘Frey’ berbeda dari ‘Lucas’. Bahkan jika dia menggunakan sihir yang sama seperti dulu, kekuatannya berbeda. Jadi Frey ingin terbiasa dengan perbedaan itu.
Dia bisa tahu hanya dengan berlatih sendiri, tapi dia pikir akan lebih mudah jika dia bisa berlatih dengan seseorang.
Tapi melawan seorang pria lemah yang dikalahkan hanya dengan satu Magic Missile, tak ada latihan yang bisa ia dapatkan.
‘Apakah ini level rata-rata di akademi?’
Usia rata-rata di sini adalah antara 18 dan 20. Mereka tidak bisa dibilang tua, tapi mereka juga bukan anak-anak.
Setidaknya peserta pelatihan penyihir yang ia ketahui di masa lalu tidak seburuk ini.
Saat Alex jatuh, para murid yang merupakan teman-temannya berjalan maju dengan tangan terulur.
“Aku Golgorex, putra sulung di keluarga Gilard.”
“Aku Prix, putra bungsu dari keluarga Finalac.”
“Aku…”
“Magic Missile.”
“Kuk!”
“Ack!”
“Ugh!”
Frey tidak tahu harus berkata apa.
Mungkin inilah pertama kalinya sejak dia mendapatkan tubuh ini sehingga dia merasa Magicology telah merosot.
Dia merasa bahwa murid sihir sekarang sangat buruk. Tidak, bahkan mereka adalah yang terburuk.
Tentu saja, ada beberapa murid yang lebih baik dari yang lainnya.
“Frey, aku melakukan apa yang kau katakan.”
Salah satunya adalah Isabelle, yang sekarang berbicara dengannya dengan nada ceria.
Dia seperti mencoba sekuat tenaga untuk terlihat tenang tapi dia tidak bisa menyembunyikan kegembiraan yang ia rasakan.
“Aku tahu bahwa darah Troll bisa digunakan untuk mengukir formula. Tapi untuk menggabungkannya dengan perbandingan 7:3…ini adalah penemuan yang inovatif.”
“Darah Halftroll sedikit lebih efektif. Energi gelap yang unik dari monster itu cukup encer.”
“Begitu. Jadi apa yang akan kau ajarkan padaku sekarang?”
“Selanjutnya…”
Frey ragu-ragu untuk sejenak.
‘Aku memperlakukan Isabelle seperti seorang murid tanpa menyadarinya.’
Secara naluriah, dia memberinya tugas seperti standar untuk seorang guru, dan menasihatinya tentang apa yang harus dilakukan.
Nyatanya, bakat Isabelle cukup luar biasa.
Jika bukan karena masa saat ini, dia berharap untuk mencapai bintang 7 bahkan 8.
Frey memutuskan untuk tidak terlalu peduli tentang hal itu.
“Omong-omong, apa yang kau lakukan akhir-akhir ini?”
“Apa maksudmu?”
“Aku dengar nama panggilan Frey sekarang adalah ‘Death Missile’.”[1]
“Death Missile?”
“Bukankah kau adalah Death Missile?”
Itu tidak salah, tapi dia tidak suka nama Death Missile karena itu terdengar kekanakkan.
Selain itu, agak tidak adil karena dia tidak membunuh siapapun.
“Sihir mereka sangat buruk.”
“Kalau dipikir-pikir, kau bertanya siapa yang terkuat di akademi. Aku pikir kau adalah kandidat yang bagus.”
“Itu…”
Frey berpikir sejenak.
Dia berpikir bahwa akan lebih baik untuk mendapatkan informasi dengan menggunakan ini sebagai alasan daripada secara terus terang menyangkalnya.
“Mungkin. Jadi orang-orang yang bertanding denganku adalah yang terkuat di antara para kadet?”
“Aku tidak tahu. Apakah salah satu dari mereka memakai cincin oranye, kalung emas atau gelang biru?”
Dia mengingat kembali ingatannya, tidak ada orang seperti itu.
“Tidak…Cincin oranye pasti ‘Traumen Rings’. Bagaimana dengan kalung emas dan gelang biru?”
“Kalung Strow dan Gelang Fispaunder. Mereka adalah klub paling kuat di akademi, di samping Traumen Rings.”
Nama-nama yang relevan muncul di kepalanya satu per satu. Lucas Traumen, Schweiser Strow, Iris Fispaunder.
Frey mendengarkan penjelasan Isabelle ketika perasaan nostalgia melandanya.
“Kebanyakan murid berada di sebuah klub.”
“Bagaimana denganmu?”
Isabelle menggelengkan kepalanya.
“Aku nyaman belajar sendiri.”
“Tak terlihat seperti itu bagiku.”
Wajah Isabelle memerah ketika dia menyadari bahwa dia banyak meminta bantuan Frey akhir-akhir ini.
“Omong-omong, jika kau tidak berada di klub maka kau mungkin tidak terlalu berbakat. Bahkan para keluarga bergengsi memiliki anggota dengan performa buruk.”
“Mm.”
Karena dia ingin melihat seberapa hebatnya dia, Frey mulai bertanya-tanya bagaimana cara untuk melawan mereka.
‘Melihat mereka semua diam, mereka tidak sembrono seperti sebelumnya.’
Jika mereka semua seperti David, akan lebih baik lagi.
Frey ingin menguji kemampuannya, tapi dia tidak ingin pergi dan membuat masalah.
‘Aku akan menunggu liburan dengan tenang.’
Tak terlalu penting baginya untuk melihat kemampuan dari para penyihir yang berambisi.
**********
Catatan penerjemah:
[1]Peluru kematian.
**********
Bergabunglah bersama kami di discord untuk mendapatkan update terbaru dan kesempatan untuk bertemu penerjemah favorit kalian.
Jadilah bagian dari komunitas Centinni Indonesia yang menyenangkan!
Tautan discord: https://discord.gg/28tHT4e
Jangan lupa juga untuk bergabung dengan patreon Centinni di tautan: https://www.patreon.com/centinni
*Kami juga membuka donasi via Gojek Pay. Setiap donasi Rp. 10.000 dari kalian akan dapat 1 ekstra chapter. Dan jangan lupa untuk menulis judul buku apa yang kalian donasikan. QR codenya ada di halaman muka, ya~
- Home
- The Great Mage Returns After 4,000 Years (Bahasa Indonesia)
- Chapter 8 - Berubah dalam Semalam (3)
Donasi pada kami dengan Gojek!
