Full Marks Hidden Marriage: Pick Up a Son, Get a Free Husband [Bahasa Indonesia] - Chapter 986

“Aku memberitahumu ini hanya karena aku masih menganggapmu sebagai teman. Ini adalah peringatan terakhirku. Tidak peduli apakah itu kau atau ayahmu, tolong hentikan apa yang seharusnya tidak kau lakukan. Kalau tidak, aku akan membuatmu merasakan kekejamanku. Hanya itu yang ingin aku katakan. ” Lu Tingxiao lalu berjalan pergi.

Guan Ziyao merasa kakinya gemetar saat kelelahan mengalahkannya. Dia merosot ke tanah, pakaiannya basah dengan keringat dinginnya …

Ya, dia tahu! Bagaimana mungkin dia tidak memperhatikan !? Dia hanya tidak ingin percaya atau menerimanya sampai Lu Tingxiao mengatakan kebenaran yang jelas kepadanya.

“Lu Tingxiao … Lu Tingxiao … bagaimana kau bisa melakukan ini padaku !?” Guan Ziyao menangis dengan keras.

Ada pohon besar hanya beberapa langkah di belakang Guan Ziyao dan Mo Lingtian bersandar di pohon itu tanpa bersuara. Dia menahan diri meskipun dia benar-benar ingin menghiburnya. Jika dia muncul sekarang, itu hanya akan membuatnya merasa malu. Padahal dia tidak seharusnya menguping, dia tidak bisa berdiam diri ketika melihat Lu Tingxiao dan Guan Ziyao berbicara.

Siapa yang bisa menduga hal itu akan berkembang sampai seperti ini?

Dari percakapan mereka, Ziyao atau ayahnya yang telah menyelidiki Ning Xi, kemudian mengambil bukti perselingkuhannya.

Jadi begitulah Ziyao begitu yakin mereka berdua akan putus …

Tetapi pada akhirnya, dia yang terkejut.

Lu Tingxiao hanya … tak terlukiskan! Dia sangat menyayangi wanita itu!

Adapun kata-kata menyakitkan Lu Tingxiao, dia melihat ekspresi menyakitkan Guan Ziyao. Sementara dia merasa kasihan padanya, dia mengerti Lu Tingxiao melakukan itu untuk kebaikannya sendiri. Dia juga mengerti Lu Tingxiao bersedia melepaskan masalah ini karena menganggap dia sebagai teman.

Jika Ziyao masih tidak belajar dari kejadian ini …

Tetapi apakah dia akan benar-benar sadar? Dia wanita yang cerdas dan sombong. Sekarang Lu Tingxiao telah mengungkapkan segalanya kepadanya, apakah dia mau melepaskannya?

Hati gelisah Mo Lingtian memiliki percikan harapan egois di dalamnya …

Jika Ziyao bisa menyerah pada Lu Tingxiao, maka mungkin dia akan memiliki kesempatan …

…

Ning Xi selesai menyiapkan tenda, lalu dia melihat Lu Tingxiao kembali. “Kau sudah kembali!”

“Mmm.”

“Lihat tenda yang aku dirikan! Luar biasa bukan? Benar-benar kokoh!” Ning Xi menepuk tendanya dengan bangga.

Ekspresi Lu Tingxiao sedikit gelap ketika dia melihat sikap ceria gadis itu. “Apakah kau tidak khawatir sama sekali?”

“Kau sangat kesulitan, bukan? Apakah kau akan marah padaku karena mempercayaimu?” Kata Ning Xi.

Lu Tingxiao menghela nafas. Dia tahu tidak bisa mengalahkannya dalam perdebatan.

“Aku sudah menjelaskan segalanya padanya,” Lu Tingxiao melaporkan kepada istrinya.

Melihat wajah tanpa ekspresi Lu Tingxiao, Ning Xi hampir terkikik. Dia berjinjit dan mencium bibirnya. “Anak baik, aku akan memberimu ciuman!”

Ketika mereka membagi tenda, audah sewajarnya Lu Tingxiao dan Ning Xi bersama dalam satu tenda. Lu Xinyan dan Guan Ziyao satu tenda, pengantin baru akan berbagi satu, dan yang lainnya berpisah.

Mo Lingtian satu-satunya yang malang. Karena jumlah mereka ganjil, satu orang pasti akan sendirian. Mo Lingtian tidak pernah memiliki temperamen yang baik. Selain suasana hatinya yang sangat buruk hari itu, tidak ada yang ingin berbagi tenda dengannya, jadi dia akan tidur sendirian.

Itu akan menjadi malam tanpa tidur bagi sebagian besar dari mereka.