Full Marks Hidden Marriage: Pick Up a Son, Get a Free Husband [Bahasa Indonesia] - Chapter 940

Terdengar suara langkah kaki di pintu.

Lu Tingxiao bersandar pada kusen pintu dan tersenyum pada putranya, jelas senang dengan perasaan bahagianya yang tiba-tiba. “Dia datang tadi malam tapi kau sudah tidur.”

Little Treasure segera menggembungkan pipinya untuk mengeluh kenapa ayahnya tidak membangunkannya. Jadi dia bisa menghabiskan lebih banyak waktu dengan Mommy!

“Mmm … mmm? Sayang, kau sudah bangun …” Ning Xi bangun.

Saat dia membuka matanya dan melihat Little Treasure yang imut, suasana hati Ning Xi menjadi hangat. Dia memeluk si kecil dan berguling-guling di tempat tidur. “Oh, aku tidak ingin bangun, aku tidak ingin bekerja! Aku tidak ingin dipisahkan dari bayiku Little Treasure!”

Memeluk si kecil yang lembut di pagi musim dingin seperti ini adalah kebahagiaan sejati!

Little Treasure segera memeluk balik Mommy Xiao Xi juga.

Dia juga tidak ingin sekolah. Dia tidak ingin dipisahkan dari Mommy Xiao Xi!

Saat dia melihat mereka berdua berguling-guling di tempat tidur, Lu Tingxiao tertawa dan menggelengkan kepalanya. “Aku bisa membantu kalian berdua ijin.”

Ning Xi berkedip, lalu keluar dari bawah selimut dengan rambutnya yang berantakan. “Lupakan saja, Lu Tingxiao! Bagaimana bisa kau seperti ini !? Bukankah sebagai pemimpin keluarga seharusnya kau mendidik kami dengan ketat pada saat seperti ini dengan membuat kami berdua pergi ke sekolah dan pergi bekerja?”

Little Treasure setuju dengannya dan mengangguk. Persis.

Lu Tingxiao terdiam. Baik, itu kesalahannya.

Karena dia sudah mendapat energi dari Little Treasure, Ning Xi langsung bersemangat dan dia telah melupakan semua ketidakbahagiaan dan masalah yang ada sebelumnya. Dia sekarang bisa sepenuhnya konsentrasi bekerja.

Sebagian besar syuting hari itu adalah adegan dengan Chen Hanchen, salah satunya adegan perkelahian. Sebelumnya ia perlu berlatih , jadi ketika adegan yang lain sedang difilmkan, mereka berdua berlatih.

Chen Mian telah menyewa seorang pelatih untuk mengajari mereka beberapa gerakan seni bela diri.

Kondisi mental Chen Hanchen cukup baik hari ini, mungkin karena dia menunggu adegan di mana dia bisa tampil lebih baik daripada Ning Xi.

Pada akhirnya…

Setengah hari kemudian, Ning Xi bersandar di kursi santai, menyeruput minumannya saat dia berjemur dan mengobrol santai dengan gadis-gadis di sekitarnya, sementara Chen Hanchen masih berlatih dengan pelatih.

Ketika dia melihat wajah cemberut Chen Hanchen, Chen Mian berjalan mendekat untuk menepuk pundaknya. “Anak muda, aku lupa memberitahumu. Ning Xi sebelumnya bisa melakukan aksi bela diri!”

Chen Hanchen terdiam.

Sial, apa wanita itu monster? Apakah ada sesuatu yang tidak dia kuasai?

Qi Fang mencuri pandang ke Ning Xi saat dia mengantarkan sebotol air ke Chen Hanchen sebelum mulai latihan lagi. “Apakah wanita ini awalnya seorang pria, dan salah reinkarnasi? Ini terlalu berlebihan!”

Chen Hanchen meneguk setengah botol air, merasa sedih. Tidak apa-apa jika dia benar-benar kalah dari seorang pria, tapi dia kalah dari seorang wanita!

Dia seorang pria namun dia tidak bisa melihat kemampuan seorang wanita!

Qi Fang tahu sudah lama Chen Hanchen tidak menyukai Ning Xi, sama seperti dia. Dia memikirkan sesuatu, lalu berkata, “Meskipun begitu, dia masih seorang wanita. Aku tidak percaya kalau dia tidak memiliki satu kelemahan. Aku harus memikirkan cara agar dia berhenti bersikap keren, sehingga kita bisa melihat apa dia masih bisa terus bersikap sombong. Menurutmu, apa yang paling ditakuti ditakuti gadis-gadis? Bahwa begitu mereka melihatnya, mereka pasti akan kehilangan kendali dan bahkan menangis …? ”

Chen Hanchen memandang Qi Fang. Dia pasti tidak akan melakukan hal-hal semacam ini atas kemauannya sendiri, tetapi karena Qi Fang ingin melakukannya, dia dengan senang hati menonton. Bagaimanapun, dia sudah cukup menahan diri.

Chen Hanchen berpura-pura dengan santai menyarankan, “Ular, kurasa?”