Full Marks Hidden Marriage: Pick Up a Son, Get a Free Husband [Bahasa Indonesia] - Chapter 938

“Apakah masih ada waktu jika sekarang aku mulai berlatih bela diri dengan serius?” Ning Xi memandang Tang Lang dengan mata berbinar.

Tang Lang menepuk kepala kecilnya, “Adik Juniorku, apakah kau pikir kalau kau seperti aku? Dengan bakatmu, bahkan jika kau mulai berlatih dari dalam rahim ibumu, kau tidak akan berhasil tepat waktu!”

Ning Xi kesal. “Aku tidak bisa memaksa diriku! Kau sangat berbakat, namun kau tidak bisa mengalahkan Kakak Senior Pertama! Kau selalu kalah darinya!”

“Itu karena aku tidak ingin menang darinya!” Tang Lang dibenarkan.

“Tidak, itu jelas karena kamu menderita kanker kemalasan, menyia-nyiakan bakatmu …” Ning Xi menatapnya dengan merendahkan, lalu mengejek, “Apanya yang hebat tentang itu? Apa pun itu, aku punya seseorang yang berpengaruh untuk melindungiku! ”

Oh … Aku tidak tahan! Kejadian malam ini terlalu berlebihan, hatiku sudah lelah. Aku harus mencari Little Treasure untuk menyembuhkanku …

Ning Xi memasukkan buket bunga hitam ke tangan Tang Lang, lalu mengendarai sepeda motornya,

“Apa apaan?” Tang Lang memandangi mawar hitam yang telah dijejali Ning Xi ke tangannya, lalu mengambil catatan merah muda dari buket itu.

Tang Lang membaca kata-kata pada catatan itu, bergumam pada dirinya sendiri, “Tanpa mu, aku adalah jiwa tanpa tujuan; tanpamu, cintaku telah kehilangan fondasinya; tanpa mu, aku adalah wajah tanpa ekspresi; tanpamu, aku adalah hati yang berhenti berdetak; tanpamu, aku bola api tanpa panas … aku aliran kecil yang mengalir ke arahmu, laut biru yang luas. Oh, apakah kau mau menerimaku? Laut yang elegan, oh, arus kecil itu menunggu balasanmu…”

Ketika dia membaca ini, Tang Lang memegangi dadanya seolah dia telah diracuni dan ingin muntah darah. “Ya Tuhan! Apa-apaan ini !?”

Dia bahkan tidak perlu bertanya untuk tahu siapa yang memberinya karangan bunga ini. Dia tahu tulisan tangan yang ngeri dari …

Tidak heran Ning Xi langsung tergoda oleh Lu Tingxiao!

Bagus

Di Platinum Palace, sudah larut malam ketika dia mendengar suara kunci pintu terbuka dan langkah kaki yang ringan. Lu Tingxiao, yang tidur nyenyak, terbangun dan turun ke bawah. Dia terkejut melihat Ning Xi di ruang tamu. “Ning Xi? Sudah larut malam, mengapa kau …?”

Sebelum dia selesai, Ning Xi telah berlari ke arahnya dan berjinjit untuk menciumnya.

Lu Tingxiao sebenarnya sudah tidur. Dia mengenakan piyama dan tiba-tiba dicium oleh sang istri larut malam, meskipun masih dalam keadaan bingung, tetapi nalurinya segera bereaksi.

Lengannya secara refleks memegangi pinggang gadis itu dan tangan satunya memegang punggungnya, masuk lebih dalam ke ciuman. Di tengah udara malam yang dingin secara bertahap panas …

Napasnya yang akrab menenangkan Ning Xi. Dia menatapnya dan berkata, “Bos Besar, tolong biarkan aku tinggal disini malam ini! Bisakah aku tidur dengan Little Treasure? Aku baru saja membayar sewa!”

Lu Tingxiao menatap tajam pada gadis itu dan kemudian berkata dengan suara rendah, “Apakah satu ciuman sudah cukup?”

“Benar, Little Treasure sangat imut! Setidaknya harus ada dua!” Ning Xi lalu memberikan ciuman lagi.

Lu Tingxiao terkekeh dan menerima pembayaran gadis itu. “Kenapa kau tiba-tiba datang?”

“Tiba-tiba aku merindukanmu dan Little treasure! Sekarang, aku ingin memeluknya! Aku akan ke atas untuk mandi dan ganti baju dulu!” Ning Xi berkata dengan tidak sabar.

“Pergilah.”

Ning Xi terbang melewatinya, meninggalkan beberapa kelopak hitam jatuh dengan lembut.

Jari-jari Lu Tingxiao menangkap kelopak mawar hitam itu dan matanya menjadi gelap.