Full Marks Hidden Marriage: Pick Up a Son, Get a Free Husband [Bahasa Indonesia] - Chapter 865

Dalam adegan itu, Jiang Muye menangis sambil memegangi gadis itu di tangannya. Tidak ada dialog, tidak ada suara lain, tapi itu berdampak. Kepedihan adegan itu terasa seolah-olah seluruh dunia jatuh dalam keputusasaan dan tidak ada mata kering di bioskop.

Akhir dari film itu menjadi pemandangan bertahun-tahun kemudian ketika pemeran utama pria dan wanita bertemu di jalan. Kredit bergulir, meninggalkan akhir yang terbuka.

 

Namun, kebanyakan orang tidak melihat adegan penutup karena mereka masih terjebak dalam adegan di mana Jiang Muye menangis karena tarikan emosionalnya begitu kuat.

“Oke! Aku ambil kembali, aku tidak butuh uangnya kembali … adegan dimana Jiang Muye menangis sepadan …”

“Itu sangat menyedihkan! Seperti yang diharapkan, itu bukan masalah Muye! Keterampilan aktingnya masih tepat!”

“Masalahnya adalah bahwa cinta pertama benar-benar indah! Dia seperti kekasih impianku! Tipe yang merupakan cinta sejati setiap pria!”

“Sekarang, aku akhirnya bisa mengerti tentang apa film ini. Setiap pria pasti akan bertemu satu atau dua wanita seperti itu dan pengalaman tak terlupakan itu akan tetap bersama mereka selamanya …”

…

…

Setelah mereka meninggalkan bioskop, Jiang Muye masih diam.

“Apa pendapatmu tentang film itu?” Jiang Muye tiba-tiba bertanya setelah beberapa saat.

Ning Xi menyentuh dagunya. “Apakah kau ingin mendengar kebenaran?”

“Setelah dipikir-pikir, tidak apa-apa,” jawab Jiang Muye, frustrasi.

Ning Xi terdiam oleh sikapnya yang selalu berubah. “Film ini dibuat untuk mendapatkan uang, kau sendiri tahu itu, jadi bukan salahmu kalau dibuat seperti ini! Kau hanya sial karena Chen Mian tidak dalam kondisi terbaiknya saat membuat ini. Kau tidak terlalu terlalu buruk untuk dirimu sendiri…”

“Aku tahu, aku tidak perlu peduli selama aku dibayar. Tidak peduli seberapa jeleknya aku, para penggemarku masih akan menontonnya …” ketika Jiang Muye melanjutkan, ekspresinya menjadi gelap. “Aku selalu berpikir seperti itu, tetapi baru-baru ini aku merasa itu sangat tidak memuaskan!”

“Aku merasa ingin meninjumu. Kau tidak perlu berbuat banyak, namun kau telah mencapai apa yang orang tidak pernah bisa lakukan dalam hidup mereka, menghasilkan puluhan juta untuk satu film dan penggemar yang mendukungmu tidak peduli seberapa buruknya kau, jadi bersyukurlah! Kau berbeda dariku. Karierku sebenarnya adalah akting, jadi bahagialah!” Ning Xi tidak repot-repot mencoba meyakinkannya untuk memperlakukan akting lebih serius.

Setiap orang memiliki preferensi gaya hidup mereka sendiri dan tidak ada gunanya memaksanya.

Jiang Muye tampak mengerikan. “Tidak ada gunanya menghasilkan uang sebanyak itu … jadi bagaimana jika banyak orang sepertiku? Tidak ada gunanya sama sekali …”

Orang yang aku sukai tidak menyukaiku kembali.

Kepada siapa aku harus menghabiskan semua uang itu?

“Tolong! Aku tidak pada levelmu memperlakukan uang sebagai sampah yang tidak berguna, aku harus kembali dan mengerjakan proposalku untuk mendapatkan lebih banyak uang!”

“Enyah. Bisakah kau tidak menjadi mesra sekali saja?!”

“Apa yang aku katakan untuk membuatmu berpikir seperti itu?”

“Setiap kata yang kau katakan!”

“Kau gila, Jiang Muye! Oh, bosku tersayang pergi keluar dan belum kembali, aku merindukannya! Ini mesra, oke?

…

Akhirnya, dia melarikan diri dari Jiang Muye, yang tampaknya menderita menopause, dan kembali ke rumah. Dia menyadari bahwa lampu menyala, lalu dia melihat Lu Tingxiao mengerjakan laptop-nya di sofa.