Full Marks Hidden Marriage: Pick Up a Son, Get a Free Husband [Bahasa Indonesia] - Chapter 780

Qin Shengyue tiba-tiba mengerti tapi dia bahkan lebih curiga. “Apakah itu mudah?”

Dia tidak membunyikan klaksonnya sendiri* tetapi berdasarkan kualifikasi Yan Junhao, dia (YJ) hanya selangkah lagi dari berada dalam peringkat teratas pria paling tampan dan sukses. Tidak mungkin Yang Shirou dapat dengan mudah dibujuk oleh pria lain …

(*TN: Itu adalah idiom, yang artinya bukan untuk menyombongkan diri.)

“Semuanya mungkin!” Ning Xi hanya berkata.

 

Qin Shengyue juga tidak ingin mendengar tentang wanita itu, jadi dia tidak mengejar masalah ini. Dia hanya memandang Ning Xi dan berkata, “Tidak masalah bagaimana kau melakukannya. Aku akan memenuhi janjiku kepadamu. Bahkan jika desainmu seperti kotoran anjing, aku akan memakainya.”

Ekspresi Ning Xi menjadi gelap. “Aku tahu kita melakukan ini di bawah meja dan tidak terlalu transparan, tetapi desainer kita berbakat dan mampu!”

Kemudian, dia memberinya folder. Di dalamnya ada perkenalan dengan studio mereka dan portofolio Gong Shangze, termasuk beberapa karyanya. Qin Shengyue mengambilnya darinya dan hanya membaca sepintas lalu. Perlahan, ekspresinya berubah menjadi heran. “Kau studio yang memenangkan Golden Award?”

“Iya.”

“Aku tidak memperhatikan apa yang terjadi di luar dalam beberapa hari terakhir karena suamiku. Tapi pemenang Golden Award terbaru … cukup menarik … bagaimana perancangmu terkait dengan David? Mengapa gayanya terlihat sangat mirip? Ini seperti orang yang sama … tetapi mungkin dalam fase yang berbeda. Gaya David sedikit terbelakang tetapi penuh semangat dan kehidupan, sedangkan ZX memiliki volume dan daya ledak yang lebih banyak,” Qin Shengyue menganalisis.

Dia memang seorang profesional! Ning Xi mengangguk dengan penuh semangat. “Aku tidak bisa mengatakan apa-apa sekarang tapi suatu hari, kebenaran akan diketahui dunia.”

Qin Shengyue memikirkannya, lalu menutup folder dan bertanya, “Karena kalian sudah mendapatkan Golden Award, mengapa kau masih khawatir tidak mendapatkan bisnis? Mengapa kau harus menggunakan cara-cara seperti itu untuk sampai kepadaku?”

Ning Xi menggaruk kepalanya ketika dia mencoba menjelaskan, “Di satu sisi, ini adalah penyerapan pasar yang sedang bersaing. Bahkan kau dapat melihat bahwa gaya kami tumpang tindih dengan History. Di sisi lain, kami belum menemukan manajer penjualan yang cocok untuk saat ini. Beberapa desainer studio lain juga melakukan penjualan, tetapi desainer kami adalah salah satu dari mereka yang hatinya berfokus pada mendesain saja. Plus, kami tidak ingin dia terganggu juga …”

Qin Shengyue mengetuk buku-buku jarinya di atas meja, lalu berkata, “Kalau begitu aku akan memberimu satu.”

“Hah?” Ning Xi berkedip. “Beri … beri aku? Beri aku apa?”

“Memberimu seseorang, kartu truf departemen pemasaranku,” kata Qin Shengyue santai.

“Pfft!” Ning Xi hampir meludahkan kopinya ke wanita di seberangnya. “Kau bahkan bisa memberi seseorang? Jiejie, kau terlalu murah hati, bukan?”

“Kenapa tidak? Bukankah kau menginginkan penawaran ini? Jika tidak, tidak apa-apa!”

“Tunggu, tunggu … izinkan aku bertanya dulu, yang ingin kau berikan kepada kami … apakah itu laki-laki atau perempuan?”

“Apakah ada perbedaan?” tanya Qin Shengyue.

Ning Xi mengangguk dengan penuh semangat. “Tentu saja, ada perbedaan! Jika itu laki-laki, lupakan saja!”

“Mengapa?” Qin Shengyue tidak mengerti.

Kenapa, jelas itu karena dia takut Iblis Agung akan cemburu!

Terakhir kali ketika dia menjemput Gong Shangze, Lu Tingxiao menjadi gila. Dia akan keluar dari grafik jika dia menjemput pria lain!

“Karena desainerku memiliki kekhasan. Dia tidak bisa datang dengan desain ketika dia melihat laki-laki,” jawab Ning Xi, menggunakan Gong Shangze sebagai alasan.

Qin Shengyue tertawa terbahak-bahak. Alasan aneh yang tidak terduga! Namun demikian, dia mengerti. Banyak desainer juga memiliki keanehan yang tidak diketahui. “Jangan khawatir, ini seorang wanita.”

Ning Xi merasa lega. “Lalu, ya! Ya, ya, ya! Aku ingin dia masuk!”

Jika itu seorang wanita, maka pasti tidak akan ada masalah … uhh … itu seharusnya tidak menjadi masalah, ‘kan?!