Full Marks Hidden Marriage: Pick Up a Son, Get a Free Husband [Bahasa Indonesia] - Chapter 747

Setelah mereka sampai di sana, Ning Xi terkejut. Dia tidak menyangka jarak tembak menjadi sebesar itu. Itu sekitar 1500 kaki persegi dan ada dua standar rentang penembakan multiguna, masing-masing dilengkapi dengan sembilan target yang dirancang secara profesional. Ditambah lagi, koleksi senjata mereka sangat lengkap.

Bahkan ada pameran senjata yang dipamerkan dengan segudang p*stol, s*napan, s*napan mesin, dan banyak lagi. Beberapa tentara juga sering pergi ke sana untuk latihan menembak.

 

Ning Xi hanya melihat ke mana-mana kecuali di depannya. Kalau bukan karena Lu Tingxiao yang membimbingnya, dia pasti sudah menabrak tiang.

Sepupu Lu Tingxiao berkata benar ketika dia berkata dia terlalu memanjakan Ning Xi. Dia selalu meninggalkan otaknya di rumah setiap kali dia pergi dengan Lu Tingxiao. Bahkan, dia hanya akan mengikuti setiap langkah Lu Tingxiao.

Ketika mereka mencapai area tembak, Mo Lingtian mengambil p*stol pilihannya, bermaksud membalas dendam. “Ziyao, mari kita lakukan putaran kontes lagi! Aku kalah dalam berkuda tapi aku akan membalasmu dalam menembak!”

“Aku ikut!”

“Aku juga!”

…

Teman-teman Mo Lingtian seimbang dalam hal gender. Sementara para lelaki itu memiliki ketertarikan yang kuat pada s*njata api, gadis-gadis itu juga tidak sepenuhnya mengerti tentang mereka. Hanya ada dua dari mereka yang meminta saran tentang senjata mana yang harus dipilih.

Mereka segera selesai memilih senjata, lalu mengenakan kacamata pelindung dan penutup telinga, siap untuk mulai menembak.

Bang bang bang! Tembakan dilepaskan dan masing-masing skor mereka muncul di papan penghitungan. Poin maksimum yang bisa dicapai adalah 10 poin dan penghitung akan menghitung hingga angka nol koma.

Kebanyakan orang mendapatkan sekitar 8 poin sementara yang berpengalaman mendapat sekitar 9 poin.

Lu Xinyan mendapat 9.2 dan dia benar-benar bahagia. “Aku benar-benar naik di atas 9! Betapa beruntungnya!”

Saat dia berbalik, dia ternganga melihat skor Mo Lingtian dan Guan Ziyao. Mereka berdua mendapat skor sama 9,9 poin. Sungguh prestasi yang luar biasa!

“Wow! Bro Tian, ​​Ziyao-jie, kalian berdua sangat pandai dalam hal ini!”

Akhirnya, skor untuk tiga set upaya mereka keluar. Mo Lingtian masuk di 9,9, 9,7, dan 9,8 sementara Guan Ziyao mendapat dua 9,9 dan satu 9,7. Dia telah mengalahkan Mo Lingtian hanya dengan selisih 0,1 poin.

Tentu saja, skor Guan Ziyao adalah yang tertinggi di antara semua orang. Beberapa dari mereka sangat terkesan.

“Seperti yang diharapkan darinya! Luar biasa!”

“Ziyao, kau benar-benar membuat kami, para pria merasa malu!”

Mo Lingtian mengeluh, “Sial! Aku kalah lagi! Ini tidak masuk hitungan, mari kita lakukan lagi!”

Semua orang tertawa, “Hahaha! Mo Lingtian, berhentilah melawan! Di antara kita mungkin hanya Lu Tingxiao yang memiliki kesempatan untuk mengalahkan Ziyao!”

Mo Lingtian menoleh ke Lu Tingxiao dan berseru, “Lu Tingxiao! Apa yang kau lakukan? Bergabunglah dengan kami!”

Tapi…

Telinga kelinci di sepatu bot Ning Xi jatuh, jadi Lu Tingxiao berjongkok di lantai dan membantu memperbaikinya untuknya …

Mulut Mo Lingtian bergerak-gerak ketika dia melihat adegan mesra ini.

Ning Xi mendengar mereka mengundang Lu Tingxiao, jadi dia menatapnya dengan heran. “Bos, apakah kau pandai menembak? Ayo, mari kita lihat siapa yang lebih baik!”

Dia kemudian meraih Lu Tingxiao dengan penuh semangat.

“Hei, kelinci kecil, kau tahu cara menembak juga?” Mo Lingtian bertanya dengan heran.

Ning Xi menjawabnya dengan berani, “Tentu saja! Aku pandai!”

Bang! Dia membidik dan menembak papan target.

Setelah beberapa saat, penghitung menunjukkan skornya: 6,3 poin …

Sungguh … hebat …