Full Marks Hidden Marriage: Pick Up a Son, Get a Free Husband [Bahasa Indonesia] - Chapter 593

Di Kuil Fahua.

Lu Tingxiao menunggu di mobil dengan Little Treasure sementara Ning Xi bergegas ke kakeknya.

Dia menghindari kerumunan pagi dan berjalan langsung ke halaman belakang kuil, lalu dia melihat siluet yang akrab berdiri bersama dengan pasangan setengah baya. Mereka pastinya orang tua Xi Shiqing, pikirnya dalam hati.

“Kakek…”

“Xiao Xi, kemarilah!” Ning Zhiyuan dengan cepat memanggil cucunya.

“Kakek Xi, Paman, Bibi …” Ning Xi menyapa mereka, merasa khawatir.

Tiga anggota keluarga Xi menyambutnya dengan hangat. Ibu Xi bahkan memegang tangan Ning Xi seolah-olah dia adalah penyelamat mereka. Dia berkata, “Apakah kau Xiao Xi? Kau terlihat seperti anak yang sangat patuh dan berbakti. Xi Shiqing telah memberi tahu kami semua tentangmu setelah kau kembali!”

Ning Xi terkejut dengan pujian yang datang dari ibunya karena dia mengharapkan omelan yang baik sebagai gantinya.

“Tolong jangan takut, sayangku. Kakekmu bereaksi berlebihan melalui telepon sekarang. Kita semua tahu bahwa masalah ini tidak ada hubungannya denganmu. Shiqing mengatakan kepada kami tadi malam bahwa dia merasa kalian berdua lebih cocok sebagai teman …”

Dengan deru internal yang sangat besar, Ning Xi merasa lega dan bersalah pada saat yang sama.

Dia curiga bahwa Xi Shiqing telah menumpahkan kacang* tentang kesepakatan mereka, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa dan bahkan malah memujinya.

*TN: Membuka rahasia dengan tidak sengaja.

Sial! Dia berharap bahwa dia hanyalah playboy kaya karena dia bisa menangani mereka dengan lebih baik tetapi …

Ibu Xi terus memegangi tangannya ketika dia berkata dengan mata merah berkaca-kaca, “Kami tidak bermaksud mengganggumu di sini. Hanya saja kami telah memikirkan semua yang kami bisa, tetapi kami masih tidak mengerti mengapa ia memutuskan untuk menjadi seorang bhiksu, jadi kami memintamu untuk datang ke sini sebagai harapan terakhir kami! Dari nadanya tadi malam, aku dapat melihat bahwa dia benar-benar membawa obor* untukmu, jadi aku pikir dia mungkin hanya mendengarkanmu. Tolong bujuk Shiqing untukku?”

*TN: Menurut google, artinya berada di garis depan. Dan untuk konteks ini sepertinya, Xi Shiqing lebih mendahulukan Ning Xi daripada yang lain.

Penatua Xi berbicara, “Membawa obor? Pfft! Aku bertaruh bocah itu telah jatuh cinta pada Xiao Xi, bukan hanya mengaguminya! Dia menolakku ketika aku pertama kali mengatakan kepadanya bahwa aku telah mengatur kencan buta untuknya tetapi sikapnya mengambil berubah 180 derajat ketika dia tahu itu adalah Xiao Xi, aku menjebaknya.”

“Lalu, mengapa dia mengatakan Xiao Xi bukan tipenya dan bahwa mereka lebih cocok sebagai teman?” Ibu Xi bertanya dengan bingung.

Ayah Xi menyuarakan pikirannya, “Putra kami adalah orang yang pasif. Dia tidak pernah bersaing dengan siapa pun. Apalagi, dia sudah belajar tentang agama Buddha sejak dia masih muda, membuatnya semakin tidak kompetitif … Aku yakin dia menyadari bahwa Xiao Xi tidak memiliki perasaan khusus untuknya, jadi dia memilih untuk menyembunyikan perasaannya yang sebenarnya di dalam!”

Para penatua mulai membuat asumsi mereka sendiri tanpa menunggu penjelasan Ning Xi.

Ibu Xi setuju dengan analisis Ayah Xi, “Qingqing mungkin akan menggunakan solusi ini setelah semua itu … itu terdengar masuk akal.”

Ayah Xi berkata, suaranya cemas, “Aku khawatir ini akan terjadi suatu hari sejak dia terobsesi mempelajari agama Buddha. Seharusnya aku menghentikannya lebih awal selagi aku bisa!”