Full Marks Hidden Marriage: Pick Up a Son, Get a Free Husband [Bahasa Indonesia] - Chapter 580

Little Treasure mengerutkan bibirnya, memikirkannya, lalu menulis di papan tulis: [Kencan?]

Memang, jika dia tidak tahu maka dia harus bertanya.

Apakah Bibi Xiao Xi berkencan dengan orang lain?

Lu Tingxiao dan Lu Jingli melihat pertanyaan di papan tulis Little Treasure pada saat yang sama.

Lu Jingli menghela nafas dan menatap Little Treasure dengan kasihan seolah dia akan memberi tahu anak itu bahwa dia akan ditinggalkan oleh ibunya. “Sayang, ini bahkan lebih menakutkan daripada kencan. Ini disebut kencan buta, apakah kau tahu apa artinya itu?”

Little Treasure dengan jujur ​​menggelengkan kepalanya.

“Kencan buta adalah salah satu ritual pernikahan tradisional Tiongkok. Ini juga bisa disebut untuk bertemu satu di pintu* mereka, wawancara, hukum permainan, atau bertemu. Sebagian besar perkenalan pernikahan adalah untuk menggali latar belakang keluarga dan dua orang akan menjadi terhubung oleh mak comblang. Setelah itu, kerabat yang lebih tua dari kedua belah pihak akan bertemu untuk menyarankan pernikahan …”

*TN: Bertemu untuk satu tujuan.

Lu Jingli mencoba menjelaskan sementara Little Treasure terlihat polos dan naif, seperti dia hampir tidak mengerti. Dengan demikian, Lu Jingli hanya bisa menjatuhkan b*m, “Kencan buta ini berarti bahwa Bibi Xiao Xi mu akan dibawa pergi oleh pria lain! Untuk melahirkan bayi dengan pria lain!”

Little Treasure terguncang oleh berita yang menghancurkan bumi ini.

Bibi Xiao Xi … akan pergi dengan pria lain … untuk melahirkan bayi lagi … bayi lagi … bayi …

Kepala Bakpao Kecil yang malang itu diisi dengan kalimat ini berulang kali dan tanpa tanda-tanda, ia mulai menangis berkeping-keping dan tidak bisa berhenti.

Lu Jingli hanya ingin menggodanya tetapi dia tidak sengaja pergi terlalu jauh. Melihat Little Treasure menangis seperti itu, dia langsung menjadi panik panik. “Haih, sayang, jangan menangis!”

Lu Tingxiao menatap Lu Jingli dengan tatapan tajam, lalu menarik Little Treasure untuk duduk di sampingnya, dengan sabar mengklarifikasi, “Kencan buta hanya merupakan cara bagi pria dan wanita untuk bertemu satu sama lain, masih jauh dari pernikahan. Selain itu, dia sudah menolaknya sebelumnya dan dia hanya makan bersamanya sekarang.”

Sayangnya, Bakpao Kecil itu telah terluka terlalu dalam sebelumnya dan dia tidak bisa mengambil informasi lagi. Dia menangis di sungai* dan mulai terengah-engah di antara air mata yang menetes.

*TN: Menangis secara berlebihan.

Lu Tingxiao dan Lu Jingli adalah dua pria dewasa yang tidak memiliki petunjuk tentang cara membujuk anak-anak sama sekali, ketika mereka menyaksikan Bakpao Kecil itu menangis dengan keras. Mereka sepenuhnya berakar ke tanah* …

*TN: Berdiam diri di tempat.

Ning Xi masih benar-benar lupa tentang insiden yang menyebabkan air mata terjadi di belakangnya.

Sebelumnya, dia telah minum dua botol minuman keras dan meskipun tidak beralkohol tinggi, dia sedikit mabuk. Juga, Xi Shiqing benar-benar terlalu manis sehingga orang akan dengan mudah menurunkan kewaspadaan mereka dan bersantai dengan teman bicaranya. Mereka minum sambil makan sashimi sambil mengobrol santai tentang beberapa topik aman.

“Ah! Kau memiliki bisnis perhiasan, ‘kan? Kebetulan aku sudah mendirikan studio mode baru-baru ini dan pasti akan menggunakan aksesoris seperti perhiasan. Ketika saatnya tiba, aku akan berwajah tebal dan meminta bantuanmu!” Ning Xi tiba-tiba mengambil tanggung jawab sebagai pemilik bisnis dan mengambil kesempatan untuk secara tidak langsung mempromosikan bisnisnya.

“Nona Ning Xi, jangan terlalu malu. Jika kau butuh sesuatu, kau dapat menghubungiku kapan saja.”

Setelah mengobrol sebentar, Xi Shiqing bertanya, “Nona Ning, aku tidak tahu apakah kau masih ingat, tetapi bertahun-tahun yang lalu, kita sebenarnya pernah bertemu satu kali.”

Ketika Ning Xi mendengar ini, dia mulai sadar. “Kita? Bagaimana mungkin aku tidak memiliki ingatan tentang kita saat pertemuan itu?”

Bagaimanapun, Xi Shiqing adalah orang yang cukup unik dan dia yakin dia akan mengingatnya.

Xi Shiqing menghirup sake-nya dan berkata, “Perhatianmu tertuju pada orang lain, tentu saja, kau tidak akan memperhatikan orang lain.”