Full Marks Hidden Marriage: Pick Up a Son, Get a Free Husband [Bahasa Indonesia] - Chapter 578

“Semoga Buddha memberkati orang ini agar tidak menjadi—”

Lu Jingli hendak mengatakan bahwa dia berharap orang ini bukan Xi Shiqing tetapi Lu Tingxiao menyelanya. “Xi Shiqing.”

Lu Jingli tercengang, “Woah! Tidak mungkin! Apakah dia benar-benar Xi Shiqing? Itu dirinya?”

Ketika dia masih shock, dia melihat pria itu melepas sepatu dan dengan sopan memberi tahu pelayan bahwa dia sudah memesan tempat. Kemudian, dia mengikuti pelayan menuju … arah Ning Xi …

“Halo, Nona Ning?”

Ning Xi baru saja menyelesaikan botol sake pertama dan sedang minum botol kedua dari minuman sakura yang diseduh secara khusus di restoran ini. Ketika dia mendengar seseorang berbicara kepadanya dengan suara yang menenangkan, tanpa sadar dia mendongak.

Sikap Ning Xi segera mengendur/lengah ketika melihat pria di depannya lalu dia berdiri untuk berkata, “Ya, aku Ning Xi. Apakah kau Tuan Xi?”

Pria itu mengangguk. “Senang bertemu denganmu. Aku Xi Shiqing, aku sangat menyesal membuatmu menunggu begitu lama.”

“Jangan khawatir, silakan duduk. Aku belum menunggu terlalu lama,” Ning Xi meyakinkannya dan duduk lagi.

Xi Shiqing melepas blazernya dan memberikannya kepada pelayan sebelum duduk juga.

Xi Shiqing duduk tegak, menyilangkan kakinya dengan sopan sementara Ning Xi, di sisi lain, duduk sesuai keinginannya dan sedikit berani, dengan satu kaki ditekuk dan lengan di atas lutut itu. Dia duduk dengan cara yang maskulin, tidak seperti gadis biasa yang akan duduk dengan sopan dan berperilaku menurut aturan masyarakat.

Namun, meskipun begitu, kelakuannya tidak memunculkan kekasaran sama sekali. Dia mengenakan celana panjang lebar dengan jaket kulit bersulam favoritnya. Cara dia duduk tampaknya memberikan getaran kebebasan dan tidak ada restriktif kaku yang biasanya dikenal di restoran Jepang.

Ning Xi telah mendengar kakeknya mengatakan bahwa keluarga Xi adalah seorang ahli dalam batu giok dan buku, sehingga keluarga Xi kemungkinan besar lebih suka wanita yang lembut, ramah dan berpengetahuan. Dengan demikian, untuk menghindari masalah yang tidak perlu, dia memutuskan untuk menentang penilaiannya yang lebih baik dan mengenakan pakaian yang tidak pantas seperti wanita.

Namun, rencananya tampaknya tidak membuahkan hasil saat Xi Shiqing melihatnya, tidak hanya dia bereaksi dengan jijik, bahkan, rasa hormat dan penghargaan melintas di matanya.

Dari belakang, Lu Jingli sudah dengan cemas mulai menggonggong, “Ya ampun, kita sudah dikalahkan! Keduanya tidak akan saling bertemu mata ke mata, ‘kan? Apakah kau memperhatikan tampilan yang dimiliki Xiao Xi Xi ketika dia berdiri untuk bertemu Xi Shiqing? Dia jelas terpana, dia pasti terpesona olehnya!

Sebenarnya, cara Xi Shiqing memandang Xiao Xi Xi penuh kekaguman juga! Sial, bukankah seharusnya dia lebih suka tipe gadis yang merupakan permata berharga keluarga? Xi Xi kita berpakaian seperti anak liar hari ini!”

Lu Tingxiao tampaknya menyesap tehnya dengan tenang, meskipun itu akan terjadi jika kau tidak memperhatikan senyumnya yang menegang dan bagaimana buku-buku jarinya memutih karena memegang cangkir terlalu erat …

Lu Jingli masih berusaha keras untuk menganalisis. “Xi Shiqing ini cukup rumit. Meskipun dia tidak setampan aku, tetapi karisma itu … cukup istimewa! Bahkan dari sudut pandangku sebagai seorang pria, aku merasa sangat menarik! Dia membuat orang ingin tanpa sadar mengenal dan berteman dengannya! Dan hal yang paling menakutkan adalah … dengan kepribadian seperti karakter Xiao Xi Xi yang tidak terkendali, ada kemungkinan besar bahwa dia akan menyukai seseorang seperti Xi Shiqing yang sangat bertolak belakang dengannya!”

Tiba-tiba, cangkir di tangan Lu Tingxiao jatuh dan hancur di tanah …

Lu Jingli menelan ludah, mulutnya mengering. “Tidak, tidak, tidak … Sobat, aku hanya menebak-nebak! Pasti itu tidak akan mungkin mereka berakhir bersama! Bukankah Xiao Xi Xi mengatakan dia sudah memiliki seseorang yang dia sukai? Dia tidak akan menyukai Xi Shiqing!”

Wajah saudaranya berubah menjadi lebih gelap saat mendengar kata-katanya …