Full Marks Hidden Marriage: Pick Up a Son, Get a Free Husband [Bahasa Indonesia] - Chapter 503

Lu Chongshan secara emosional mengetuk tongkatnya di lantai dan meraung, “Kau bajingan, apa yang ingin kau katakan? Kau ingin mengambil Little Treasure? Beraninya kau!”

Lu Tingxiao tetap tenang dan memberitahu, “Ayah, Little Treasure adalah cucumu, tetapi dia juga putraku.”

Lu Chongshan berbicara dengan tergesa-gesa dengan nada mengintimidasi, “Aku orang tuamu! Kau terpesona oleh wanita ini! Satu-satunya cara bagi mu untuk berani mengambil Little Treasure hari ini adalah dengan berjalan melewati mayat ku!”

Lu Tingxiao menjawab, “Jika Ayah harus menggunakan hidup mu untuk mengancamku, aku tidak punya apa-apa untuk dikatakan. Tapi aku bersikeras membawa Little Treasure bersamaku hari ini.”

Tiba-tiba, suasana antara ayah dan anak itu menjadi intens. Semua orang diam dan tidak ada yang berani mengatakan apa pun.

Pada saat ini, Yan Ruyi juga sepenuhnya berada di pihak suaminya. “Tingxiao, bahkan jika kau menyalahkan kami karena tidak merawat Little Treasure dengan cukup baik, kali ini benar-benar kecelakaan. Kami adalah kakek-nenek Little Treasure. Apakah ada orang lain yang akan memperlakukannya lebih baik daripada kita? Kau lebih suka percaya seorang wanita yang baru saja kau temui daripada orang tua kandungmu sendiri?”

“Ini tidak ada hubungannya dengan dia.”

Apa yang paling Lu Chongshan tidak tahan adalah perilaku protektif putranya atas wanita itu. Dia sangat marah sekarang dan tidak peduli kalau ada banyak yang hadir. Dia kehilangan kendali dan meraung, “Apakah kau lupa apa yang terjadi dua tahun lalu? Apakah kau lupa bagaimana Little Treasure menjadi seperti ini? Itu adalah pelajaran yang menyakitkan. Tidakkah itu cukup sekali saja? Beraninya kau percaya pada wanita seperti ini ?! Kau adalah hanya … hanya …”

Yan Ruyi dengan cepat pergi untuk menahannya ketika dia melihat bahwa Lu Chongshan semakin gelisah, “Tingxiao, tolong mengerti bagaimana perasaan ayahmu dan aku. Kami hanya terlalu takut!”

Lu Tingxiao menyipitkan matanya sedikit dan mencoba menjelaskan, “Aku mengerti perasaanmu dan aku bersumpah dengan hidupku bahwa sesuatu seperti itu tidak akan terjadi untuk yang kedua kalinya. Dia berbeda. Sejak kita bertemu, dia hanya memiliki cinta untuk Little Treasure. Aku yakin kau juga menyadari perubahan di dalam Little Treasure bahkan sejak dia bertemu dengannya.”

Namun, kedua Lu yang lama/tua itu terlalu keras kepala, terutama ketika insiden masa lalu dibesarkan. Ketika mereka mendengar kata-kata Lu Tingxiao, mereka hanya dibujuk sebentar untuk beberapa detik sebelum mereka kembali ke pendapat keras kepala mereka. Tidak peduli apa yang dikatakan Lu Tingxiao pada saat ini akan menjadi pertimbangan oleh mereka; mereka tidak akan membiarkan Lu Tingxiao membawanya pergi.

Lu Tingxiao mengenakan ekspresi gelap di wajahnya. Meskipun dia tidak mau, dia tahu bahwa yang terbaik adalah menderita untuk jangka pendek daripada jangka panjang. Dia tahu itu akan menyakiti mereka, tetapi dia tetap mengatakannya, “Yang paling menakutkan bukanlah bahwa Little Treasure akan dilukai oleh orang lain, tetapi oleh orang-orang terdekatnya atas nama cinta!”

“Kau …” wajah Lu Chongshan langsung menegang, dan tubuhnya bergetar karena marah ketika dia mendengar ini.

Kata-kata putranya mirip dengan batu besar yang menempel di hatinya. Meskipun dia selalu bertindak demi kepentingan Little Treasure sejak dia benar-benar tinggal di kediaman lama, semua yang pernah dia terima adalah bahaya, dan tadi malam dia hampir …

Yang terjadi setelah kata-kata Lu Tingxiao adalah keheningan di ruang tamu, dan argumennya adalah jalan buntu …

Sekarang, orang yang berada dalam posisi paling canggung adalah Ning Xi. Dia tahu bahwa selama dia ada di sini, mereka memiliki banyak hal yang tidak dapat dikatakan, jadi meskipun dia tidak ingin meninggalkan Bakpao Kecil itu, dia masih harus mempertimbangkan untuk pergi terlebih dulu dan membiarkan ketiga anggota keluarga berdiskusi dengan benar.

Karena suara keras dan ketegangan muncul di udara, Bakpao Kecil yang berbaring di bahu Lu Tingxiao mulai mengerutkan kening dan bulu matanya bergerak sebelum perlahan-lahan membuka matanya …

Ning Xi berdiri di belakang Lu Tingxiao dan segera setelah Bakpao Kecil membuka matanya, dia melihatnya.

Karena lelaki kecil itu baru saja terbangun, wajahnya tampak sangat mengantuk. Dia berkedip beberapa kali dan kemudian ketika dia melihat Ning Xi, tatapannya tidak berpaling darinya.

Dia pikir penglihatannya telah mengecewakannya, jadi pria kecil itu menggosok matanya dengan kepalan tangannya yang lembut. Kemudian, dia membuka tangan pendeknya ke arah Ning Xi tanpa ragu-ragu.

Pada saat berikutnya, udara yang tenang dipenuhi dengan suara lembut dan sedikit kasar, “Peluk …”