Full Marks Hidden Marriage: Pick Up a Son, Get a Free Husband [Bahasa Indonesia] - Chapter 390

Di Golden Age Entertainment.

Di aula lantai bawah, Su Yimo, mengenakan gaun putih panjang, memiliki ekspresi kesal di wajahnya ketika dia melihat bahwa bagian roknya kotor.

Pada saat ini, seorang wanita berpakaian bagus dengan marah, memarahi artis wanita yang lebih tua, “Bai Lu! Apa kau tahu bagaimana melakukan sesuatu? Bagaimana kau bisa mengotori pakaian Yimo-jie dengan menyemprotkan air yang digunakan untuk mengepel lantai? Apakah kau tahu berapa biaya gaun ini?”

Manajer Su Yimo, Zhao Meixin, menyilangkan lengannya dan mengejek, “Hah, uang? Ini adalah edisi terbatas Chanel dari musim saat ini. Bahkan belum ada di pasaran untuk dijual! Yimo kami hanya mendapatkan gaun ini karena dia baru saja menandatangani kontrak untuk menjadi juru bicara mereka! Kau tidak dapat membeli ini dengan uang.”

Artis bernama Bai Lu segera menjadi pucat dan meminta maaf sebesar-besarnya, “Maaf, maaf, maaf … Yimo-jie! Meixin-jie! Biqin-jie! Aku benar-benar minta maaf! Ini semua salahku karena ceroboh!

Atau mungkin … mungkin … Yimo-jie, bagaimana kalau kau melepasnya dan aku akan membantumu mengirimkannya untuk dibersihkan! Aku pasti akan membersihkannya dengan baik sehingga kau tidak akan bisa mengatakannya bahkan jika itu telah benar-benar kotor!”

Bai Lu berusia 30 tahun di tahun ini dan telah berada di industri selama 10 tahun sekarang. Dia lebih tua dari Su Yimo, Zhao Meixin, dan artis yang mengkritiknya, Liang Biqin.

Namun, dia benar-benar tidak memiliki nasib untuk ketenaran. Bertahun-tahun, dia tidak bisa meningkatkan popularitasnya, jadi dalam beberapa tahun terakhir dia harus memilih untuk menjadi figuran.

Itu bukan tentang berapa lama kau berada di lingkaran hiburan, tetapi lebih kepada seberapa terkenal dirimu. Bahkan jika kau memasuki lingkaran hiburan lebih dulu, di depan orang-orang ini, kau masih harus dengan hormat memanggil mereka “-jie”.

Awalnya, untuk karakter kecil seperti dirinya, dia tidak peduli jika orang-orang membuat hidupnya lebih sulit. Baru-baru ini dia menyadari keberuntungannya telah membaik dan dia diperhatikan oleh seorang sutradara untuk mengambil peran aktris pendukung yang lebih menonjol; Liang Biqin juga menginginkan ini.

Li Biqin adalah sepupu Su Yimo, dan dia menggunakan kekuatan Su Yimo di perusahaan untuk melakukan apa yang dia inginkan. Kali ini, seorang figuran mendapat peran yang dia cari, jadi bagaimana mungkin dia tidak ingin mengacaukannya?

Pada saat itu, ada lebih banyak orang yang menonton di aula. Semua orang tahu bahwa Liang Biqin jelas mencari masalah dengannya.

Namun, tidak ada yang membela dirinya (BL) atau setidaknya berani mengatakan sepatah kata pun. Sebaliknya, banyak orang mengambil kesempatan ini untuk mendukung Liang Biqin dan mulai memarahi Bai Lu juga …

Itu bukan pernyataan yang dilebih-lebihkan kalau Golden Age Entertainment adalah dunia Su Yimo. Jika ada yang menyinggung dia dan kelompoknya, mereka tidak akan punya harapan untuk membuatnya ada di lingkaran hiburan lagi.

Ketika semua orang di sekitar melihat tanpa membantu, Bai Lu hanya bisa pasrah dan menyentuh rok yang kotor, memohon, “Aku jamin aku bisa membersihkan kotoran yang ada di sini …”

Liang Biqin menyilangkan lengannya dan tanpa ampun menendang Bai Lu, “Angkat tangan kotormu! Cuci? Apa kau bercanda? Bagaimana kau akan mencuci ini? Dengan tanganmu? Apa kau pikir kita masih ingin pakaian mahal ini setelah tangan kasarmu mencucinya?”

Ketika dia selesai memarahi, Liang Biqin tiba-tiba punya ide dan memegang tangan Su Yimo untuk berkata, “Sepupu, wanita ini telah berada di perusahaan kita selama 10 tahun dan dia masih seorang figuran. Hanya melakukan tugas kecil seperti itu kemudian berubah menjadi pekerjaan yang sulit! Terlalu boros untuk kekayaan perusahaan untuk menahan seseorang seperti dia, jadi kita harus membiarkannya pergi!”

Kata-kata beracun Liang Biqin dan sikap kejamnya membuat Su Yimo benar-benar menjadi nyonya rumah perusahaan sekarang …

Namun, Su Yimo jelas sangat menikmati mendengar perkataan ini. Ekspresinya segera menjadi lebih cerah ketika dia mulai merenungkan saran itu dengan serius.