Full Marks Hidden Marriage: Pick Up a Son, Get a Free Husband [Bahasa Indonesia] - Chapter 383

Setelah dia menutup telepon, Ning Xi berbaring di tempat tidurnya lagi

Dia tidak berhasil mengumpulkan banyak berita berguna melalui panggilan telepon ini, meskipun fakta bahwa kegiatan pria itu lebih sering terjadi di China telah dikonfirmasi. Jika bukan karena beberapa kejadian dengan barang-barang itu, dia benar-benar siap untuk kembali ke negara ini …

Dia menarik napas dalam-dalam, dan akhirnya membalas pesan Lu Tingxiao …

[Ning Xi: Maaf CEO Lu, aku harus bekerja besok. Aku tidak berpikir aku bisa melakukannya. Tolong bantu aku memberi tahu Little Treasure bahwa aku minta maaf.]

Dia melemparkan telepon ke samping setelah menjawab karena dia tidak berani melihat balasan Lu Tingxiao …

…

Pagi-pagi sekali keesokan harinya.

Di depan taman kanak-kanak pribadi terdengar suara anak-anak menangis, mereka semua tidak ingin pergi ke sekolah atau tidak ingin membiarkan orang tua mereka pergi.

Pada awalnya itu dimulai dengan hanya satu anak yang menangis, tetapi pada akhirnya, isakannya menjadi menular dan semua anak lain mulai menangis juga.

Para guru dan orang tua sibuk membujuk anak-anak mereka untuk tidak menangis. Begitu satu orang telah ditenangkan, yang lain akan mulai menangis, dan kemudian semua upaya mereka akan sia-sia.

Di tengah kekacauan ini, yang paling pintar pastinya adalah Bakpao Kecil yang membawa tas sekolah kecilnya, berwajah seperti poker.

*TN: Berwajah Poker artinya tidak menunjukkan emosi.

Bakpao Kecil memegang tangan ayahnya dan bahkan tidak terganggu oleh semua kekacauan di sekitarnya. Dia fokus, menatap jalan menuju ke sekolah.

“Aiya, anak-anakku, tolong berhenti menangis! Lihat teman kecilmu di sana, dia sangat patuh! Dia sama sekali tidak menangis!” beberapa guru menunjuk Little Treasure untuk anak-anak lain untuk melihat perilaku teladan.

Semua anak kecil memandangi Little Treasure tetapi sebaliknya, mereka melihat pria menyeramkan di sampingnya.

Detik berikutnya, semua anak kecil menangis lebih keras …

“Dia ditangkap oleh iblis besar!”

“Bu, aku takut …”

“Ayah, jangan pergi, aku takut …”

Semua orang tua dan guru terdiam.

Ketika situasinya tampaknya semakin tidak terkendali, guru merasa seperti dia harus melangkah ke pekerjaannya dan berjalan Lu Tingxiao dengan gugup, “Uhh … hai, anak-anak sedikit takut padamu. Apakah kau pikir kau bisa … pergi dulu?”

Dengan segera, atmosfir di sekitar Lu Tingxiao tampak turun dan ada ketakutan padanya.

Guru itu segera mundur dan tidak berani mengatakan lebih banyak. Dia dengan cepat berjalan jauh. Bahkan guru itu takut pada Lu Tingxiao!

Lu Tingxiao menatap kepala kecil putranya, lalu berkata, “Jangan repot-repot menunggu, dia tidak akan datang.”

Little Treasure mengangkat kepalanya untuk menatap ayahnya dengan marah, lalu berdiri teguh.

Waktu perlahan berlalu …

Segera, ini akan menjadi waktu untuk masuk ke kelas …

Semua orang tua dengan kejam mendorong anak-anak mereka ke ruang kelas …

Ning Xi masih belum datang …

“Ayo,” Lu Tingxiao tidak punya pilihan selain mengatakan sesuatu lagi.

Kali ini, Bakpao Kecil itu mulai menulis sesuatu, lalu mengangkatnya untuk menunjukkan kepada ayahnya: [Little Treasure tidak mau pergi ke sekolah !!!]

Lu Tingxiao menyipitkan matanya, lalu wajahnya menjadi gelap, “Kau bukan anak tiga tahun lagi. Sebagai seorang pria, apakah kau akan mengingkari janjimu?”

Bakpao Kecil itu mulai menulis lagi: [Little Treasure masih anak-anak! Umurku lima tahun, aku masih anak-anak! Little Treasure bukanlah seorang pria !!!]

Setelah selesai menulis, dia memandangi ayahnya dengan ekspresi “Ayah, berhenti berusaha menjebakku”.

Yah, kalimat ini tidak berhasil padanya …

Lu Tingxiao terdiam. Huh, ketika anakmu sudah dewasa, dia sudah tidak mudah untuk diperdayai lagi …

Pada saat yang sama, di tikungan yang tidak terlalu jauh dari sekolah, sebuah mobil hitam berhenti.