Full Marks Hidden Marriage: Pick Up a Son, Get a Free Husband [Bahasa Indonesia] - Chapter 374

Sayangnya, malam ini ditakdirkan untuk tidak seperti yang mereka inginkan …

Karena pemilik hotel merasa gelisah, seorang pelayan dari luar bergegas masuk dan membisikkan sesuatu ke telinganya.

Tidak yakin apa yang telah didengar olehnya, tetapi wajahnya jelas menunjukkan keterkejutan dan kemudian dia cepat-cepat keluar.

Tepat saat dia melangkah keluar, dia melihat dua baris pelayan terlatih yang memegang bahan-bahan segar di tangan mereka. Itu seperti sudah dikirim dengan cepat …

Pengeluaran yang begitu besar, siapa yang bisa melakukannya?

Mungkinkah … mungkinkah itu benar-benar dia?

Pikiran pemilik hanya menghibur pikiran ini sebentar kemudian berhenti dan dengan cepat membiarkan mereka mengirimkan barang-barang itu.

Bahan-bahan itu lebih penting!

Ketika satu demi satu kotak bahan pendingin, perlahan-lahan dikirim sepenuhnya, seluruh kerumunan terpana melihat pemandangan ini.

Harapan terakhir yang dimiliki Ning Xueluo di hatinya juga lenyap. Dia duduk tampak hancur di kursi …

Sial…

Waktu yang tersisa adalah siksaan baginya. Setiap kali ada kamera atau kamera telepon yang men-shoot padanya, dia harus menenangkan diri.

Dia seharusnya menjadi pusat perhatian malam ini, namun, dia benar-benar berada dalam sorotan, tetapi sorotan lelucon …

Koki sous Danial adalah Alain, dan koki sous Penatua Cai adalah putra sulungnya, Cai Cheng. Sisa asisten berasal dari tim elit mereka sendiri. Kedua belah pihak mulai memasak secara intensif …

Seiring waktu berlalu, ruang perjamuan mulai dipenuhi dengan aroma makanan yang semerbak. Semua orang berada di bawah mantra aroma makanan yang tak tertahankan dan betapa lezatnya makanan itu, sampai mulut mereka tanpa sadar mengeluarkan air liur.

Akhirnya, kedua belah pihak menyiapkan sepuluh hidangan masing-masing, termasuk dua makanan penutup.

Di sisi Penatua Cai, dia telah menyiapkan Hibiscus Jelly Rolls, Golden Shark Fin Soup, Five Flavored Abalone, Manchu Pearl Meatballs, Royal Bird’s Nest, Tai Qi Vegetable, First Class Ginseng, Snow Crab, Sweet Potato Cake, and Durian Puff.

Danial, di sisi lain, telah menyiapkan Hudson Valley Duck Liver Pate, Grilled Squab with Mixed Herbs, Fresh Abalone with Jellyfish, Sweet Sauce Roast Pork, Zhenjiang Vinegar Crisp Eel, Cherry-Apple lobster, Garlic Oyster Tempura, Baked Vegetables with Mussels, Plum Champagne Float, and Gregor Cheese Puff.

*TN: Well, aku memutuskan untuk memakai nama inggris, aku tidak yakin kalau diterjemahkan. Kalian bisa melihatnya di google XD

Makanan lezat kedua belah pihak tampak unik, menerjemahkan dengan jelas dan mewakili budaya makanan di negara asal masing-masing.

Seorang aktris yang sedang merekam langsung memutar kamera ponselnya untuk menunjuk ke meja penuh makanan di depannya dan mulai memberi tahu para penggemar, “Penggemarku, lihat! Aku akan mulai makan! Kalian bisa menonton saja. Haha …”

Para penggemar yang menonton siaran langsung, langsung menangis.

“Melepaskan racun seperti itu di malam hari, dan jenis racun yang terburuk juga*. Betapa jahatnya kau!”

*TN: Itu bukan idiom, dan aku tidak tahu apa maksudnya. Maaf.

“Aku sangat marah sehingga aku mulai makan potongan cabai pedas!”

“Tolong arahkan kamera ke Dewi Ning ku! Tidak, tunggu, aku lebih baik mengklarifikasi, itu Dewi Xi! Aku ingin melihat bagaimana seorang dewi makan!”

“Sama di sini! Dewi Xi terlalu keren malam ini!”

“Hahaha … tepat sekali! Aku akan mengawasimu dengan tenang, aku tidak akan pernah mengganggumu …”

…

Detik berikutnya, kamera berbalik ke arah Ning Xi di sudut ruangan seperti yang diminta masyarakat.

Ning Xi fokus pada mencicipi makanan. Seolah-olah dia secara naluriah merasakan seseorang sedang merekamnya, dia mendongak dan tersenyum karena sopan santun …

“Oh! Aku dialiri listrik! Dialiri listrik oleh senyum dewi!”

“Dia sangat cantik, aku menangis!”

“Tidak heran Tuan Danial terus menekankan ‘Nona Ning yang cantik dan terhormat’! Sungguh, hanya Dewi Xi yang pantas menerima dua kata sifat ini!”

“Ning Xi adalah keanggunan yang terpancar dari dalam tulangnya! Aku akan berdiri*!”

*TN: Maksudnya, mengapresiasi.

…