Full Marks Hidden Marriage: Pick Up a Son, Get a Free Husband [Bahasa Indonesia] - Chapter 1984

“Aku kalah …” Tang Lang menghela nafas, manusia tidak akan pernah bisa menang melawan monster!

“Itu tidak menyenangkan, ayo lagi,” Han Xiao ingin ronde berikutnya.

Tang Lang berlutut di lantai dan berkata, “Tidak ada lagi, kakek!”

Han Xiao tampaknya telah kehilangan minat juga, dia melirik Ning Xi, “Kau ingin coba?”

Ning Xi menggelengkan kepalanya dengan keras, “Seperti yang kau katakan, Guru, aku hanya seperti anak ayam kecil, tolong abaikan aku!”

“Baiklah,” Han Xiao kembali duduk di sofa, dia menyalakan televisi dan mulai menonton kartun.

Ya, kartun…

Ketika Lu Tingxiao pulang kerja, dia terkejut melihat Han Xiao.

Ning Xi menarik Lu Tingxiao ke samping dan memberitahunya tentang bagaimana dia membuat Han Xiao datang.

Lu Tingxiao tertawa setelah itu.

Saat dia melihat pria yang tampaknya acuh tak acuh itu, penilaiannya terhadapnya sama sekali tidak salah.

Han Xiao mungkin meramalkan sesuatu akan terjadi, dia meninggalkan harimau putih di sini dengan sengaja.

…

Tengah malam.

Ada beberapa gerakan di luar rumah.

Ruang tamu gelap, Tang Lang menonton kartun sepanjang hari bersama Han Xiao, mereka berdua menikmatinya.

“Kakek, seseorang ada di sini.”  Tiba-tiba, Tang Lang melihat ke luar.

Dia sama sekali tidak punya masalah memanggil Han Xiao kakeknya.

“Pergi dan buka pintunya,” kata Han Xiao.

“Baik!”

Tang Lang bangkit dan membuka pintu.

“Selamat datang!”

Tang Lang tersenyum pada beberapa pria berpakaian Barat dengan senjata di tangan mereka. 

Beberapa pembunuh tercengang.

Pemimpin para pembunuh itu mengerutkan kening dan melepaskan tembakan ke arah Tang Lang.

Dengan reaksi cepat Tang Lang, dia sudah bergeser saat pria itu mengangkat lengannya, menghindari tembakan.

“Kakek, seseorang tidak sopan di sini!” Tang Lang berteriak pada Han Xiao.  Saat dia melihat ke sofa, Han Xiao sudah menghilang.

“Sial, kecepatan macam apa itu?”

Tang Lang menggigil saat dia menatap Han Xiao di depan pintu.

“Bisakah benda ini benar-benar membunuh orang?”  Han Xiao berdiri di depan orang-orang itu dan melihat ke moncong senjata yang gelap.

“Mati!”  Pria itu menatapnya dengan mata dingin sebelum dia menarik pelatuk saat dia membidik Han Xiao.

Bang!

Suara keras bergema di seluruh rumah.

“Apa…”

Para pembunuh itu saling memandang.  Pria yang tampak malas itu baru saja menggunakan jarinya dan mengarahkan pistolnya ke arah lain.

Tidak hanya pria itu gagal membunuh Han Xiao, dia bahkan membunuh temannya.

“Inilah mengapa anak kecil tidak boleh bermain dengan senjata.  Lihat sekarang, terjadi kecelakaan. “  Han Xiao menggelengkan kepalanya.

Yang lainnya mengeluarkan senjatanya secara bersamaan.

“Biar aku lihat.” Han Xiao mengambil pistol dari salah satu dari mereka.

Bang!

Han Xiao melepaskan beberapa tembakan secara berurutan.

Setiap tembakan mendarat di paha para pembunuh.

Jeritan bergema di tengah malam yang gelap.

“Maaf… Aku membidik tempat yang salah.  Biarkan aku melakukannya lagi. ”

Han Xiao mengangkat pistol dan menarik pelatuknya saat dia membidik kepala mereka.

Bang!

Bang!

Bang!

…

Para pembunuh itu semuanya terbunuh di tempat setelah peluru menembus otak mereka.

“Aku melakukannya dengan benar kali ini.”  Han Xiao melihat mayat di tanah, lalu dia membuang senjatanya.

“Mereka menjengkelkan. Singkirkan mereka. ”

Han Xiao kembali ke sofa, membuka sekantong keripik dan melanjutkan menonton kartun.

“Baiklah, Kakek.”

Tang Lang menyeret mayat-mayat itu keluar.