Full Marks Hidden Marriage: Pick Up a Son, Get a Free Husband [Bahasa Indonesia] - Chapter 1864

Li You tampak senang saat mendengar pertanyaan Ning Xueluo. Dia menjawab, “Ini … aku khawatir kau tidak bisa mendapatkannya di mana pun! Anakku sendiri yang membuatnya untukku!”

Mata Ning Xueluo berbinar. Dia tahu dia menekan tombol di titik vital dan pergi. “Tuan Li benar-benar berbakti padamu!”

Yang lain mulai memuji putra Li You juga.

“Benar. Tuan Li terkenal sebagai anak yang baik di lingkaran!”

“Tidak hanya itu, Muyan sangat dihargai di bidang diplomatik. Bahkan orang itu pun memuji usahanya! Masa depannya tak terukur!”

Zheng Minjun sangat senang ketika kata-kata Ning Xueluo menyenangkan Li You. Dia juga memberikan kata-kata pujiannya. “Madam Li, kau sangat diberkati!”

Li You berada dalam suasana hati yang sangat baik ketika harga dirinya dan kegembiraan putranya disebutkan. “Kau tampak akrab. Siapa kau?”

Zheng Mingjun sangat senang ketika Li You memperhatikannya dan bahkan berbicara dengannya. Dia memberikan pengantar yang panjang. “Nama gadisku adalah Zheng. Suamiku adalah presiden Perusahaan Yifeng. Su Hongguang, putraku, adalah CEO dan ini adalah menantu perempuanku, Xueluo.”

“Halo, Madam Li, aku Ning Xueluo.”

Ada begitu banyak keluarga bergengsi di Ibukota, jadi Li You tidak memiliki kesan tentang Perusahaan Yifeng atau gadis ini, tetapi dia tetap membuat basa-basi. “Nyonya Zheng juga diberkati! Menantu yang cantik!”

Meski hanya percakapan singkat, mereka berhasil meninggalkan kesan pada Nyonya Li. Itu sepadan dengan perjalanannya!

Zheng Minjun mulai berpikir bahwa bukan keputusan yang salah untuk membiarkan Su Yan menikah dengan Ning Xueluo. Dia benar-benar membawa berkah bagi keluarga!

Kedua pelayan itu memiliki mata yang tajam. Saat mereka melihat Zheng Minjun dan Ning Xueluo diperhatikan oleh Li You, sikap mereka terhadap mereka menjadi lebih ramah.

“Sudah lama sekali sejak terakhir kali aku melihat Nyonya Li sebahagia ini!”

“Betul sekali!”

…

Kedua pelayan itu sedang bekerja di tengah para wanita, tetapi mereka tiba-tiba melihat sosok yang dikenal di dekatnya.

Aktris berwajah tebal itu cukup berani untuk masuk ke dalam!

Keberanian!

Melihat Ning Xi akan masuk ke dalam, pelayan dengan dagu yang tajam menahan pekerjaannya dan bergegas untuk mulai memarahi, “Berhenti! Siapa yang membiarkanmu masuk?! Apakah kau tahu di mana ini?”

Pelayan berambut pendek lainnya memelototi pelayan yang membawa Ning Xi masuk. “Ada apa denganmu, Xiao Cai!? Berapa banyak yang dia berikan padamu!? Berani-beraninya kau memasukkan seseorang seperti dia ke dalam!? Akankah kau akan bertanggungjawab Jika dia mengganggu tamu di dalam?”

Zheng Minjun telah memberi tahu mereka bahwa dia hanyalah seorang aktris, jadi mereka berdua mengambil posisi Ning Xi dan tidak memikirkan kemungkinan lain sama sekali.

Pelayan bernama Xiao Cai hendak menjelaskan, tapi dia tercengang saat mereka berdua memarahinya.

Ini … Bukankah wanita ini yang diminta Nyonya Zhuang untuk dibawa masuk?

Mungkinkah dia membawa orang yang salah?

Lalu … Lalu, dia akan berada dalam masalah besar!

Keduanya menegaskan kembali pikiran mereka ketika mereka melihat ekspresi ketakutan di wajah Xiao Cai.

Pada saat yang sama, apa yang terjadi di luar terdengar oleh para wanita di ruangan itu.

“Apa yang terjadi?” Li You tidak terlihat sangat senang.

“Aku tidak tahu! Sepertinya seseorang yang tidak berhubungan telah mengganggu …”

…

Ning Xueluo telah memperhatikan apa yang terjadi di luar beberapa waktu lalu. Dia sedang berpikir betapa bodoh dan beraninya Ning Xi untuk membeli jalan masuk ke sini.

Dia merasakan perasaan superioritas yang besar ketika dia melihat Ning Xi terjebak dalam situasi yang canggung.

Zheng Minjun duduk di kursi sambil memasang ekspresi jijik. “Sungguh memalukan …”

“Berani-beraninya kau, Xiao Cai?! Jangan jelaskan pada kami! Katakan pada manajernya sendiri!”

“Dan kau! Betapa tidak malunya dirimu? Kami sudah memberitahumu bahwa kami tidak sedang merekrut saat ini!”

“Kau hanya seorang aktris. Kau bahkan tidak cukup bersih untuk membersihkan toilet kita!”

Mereka berdua mengucapkan kata-kata yang lebih kasar dan kasar. Mereka akan memanggil penjaga keamanan.

Saat pramusaji berdagu tajam itu hendak mengatakan sesuatu, terdengar suara geram dari belakang. “Betapa kurang ajarnya!”