Full Marks Hidden Marriage: Pick Up a Son, Get a Free Husband [Bahasa Indonesia] - Chapter 1696

“Malam ini, aku akan memberikanmu sebuah pertujunkkan Direktur Lu… Pertunjukkan bagus…”

Mendengar kalimat itu dan tatapan sadis dan dingin pria itu yang penuh dengan keinginan balas dendam, semua ketenangan Lu Chongshan langsung menghilang. Dia berteriak pada Xing Wu hingga suaranya hampir pecah. 

“Beritahu Tingxiao! Beritahu Tingxiao sekarang!”

“Tuan…”

“Diam! Cepat!”

—

Di sisi lain, pria paruh baya itu tersenyum senang melihat reaksi Lu Chongshan. 

“Sayang sekali… sudah terlambat…”

Videonya pun berganti. Kamera mengarah ke reruntuhan dibawah podium itu dan mulai mendekat. Pemandangan di kamera sangat jelas, walaupun malam hari, seseorang dapat melihat situasi di bawah dengan jelas. 

Akhirnya, layar menampilan seorang figur yang familiar! Wanita itu!

Ning Xi membawa Little Treasure dengan erat, dan keluar dari sebuah gedung. Ia memeriksa sekitar dan berjalan dengan seluruh tenaga dan kecepatannya. Namun, dia tidak tahu yang menunggunya bukanlah kehidupan, melainkan sebuah jaring yang tidak bisa dihindari, sebuah pembantaian gila…

Tanpa basa basi, terdengar suara tembakan di telepon.

“Ah!”, Ning Xi berteriak. Pergelangan tangannya tertembak dan langsung mengeluarkan darah. 

Wajah Ning Xi menyingkapkan panik dan keputusasaan. Dia tidak peduli dengan tangannya, dia mendekap Little Treasure, dan mengamati sekelilingnya seakan ada berbagai monster yang bersembunyi dan menunggu untuk mencabik-cabik mereka.

“Mama…”, Little Treasure menangis, wajahnya takut. 

“Sayang, jangan takut! Itu palsu… palsu… Mama hanya menipu orang-orang…”

Ning Xi menggunakan suara yang sangat lembut untuk menenangkannya. Ketika pria kecil itu tidak menyadari, Ning Xi menekan belakang lehernya. Mata Little Treasure yang ketakutan mulai menutup dan ia tertdiru pulas. 

Ning Xi mengikat Little Treasure lebih erat dan mulai berlari tanpa ragu. 10 meter, 50 meter, 100 meter, 200 meter. Dia baru akan mencapai persimpangan berikutnya. 

Bam! Sebuah tembakan lain. 

Kaki kanan Ning Xi terjatuh, dia meringkuk untuk melindungi anak itu sambil dagunya gemetar. Dengan cepat, ia berdiri lari dan menarik kakinya yang berdarah. Tanpa kehilangan kecepatan, dia terus berlari waju. Dia tidak berhenti satu detikpun. 

Bahkan jika ia tahu dia dikelilingi sekolompok monster dan tidak mungkin bertahan hidup, bahkan jika rasa sakit di kakinya begitu hebat, dia harus keluar! Dia harus keluar dari tempat ini! Dia harus membawa Little Treasure keluar! Dia sudah berjanji pada Little Treasure…

Pihak itu seperti kucing menangkap tikus. Setiap kali ia melihat gadis itu tidak bisa bertahan lagi, dia akan sengaja membiarkannya berhenti, mengambil nafasnya dan ketika ia mulai melihat secercah harapan, harapan itu akan dihancurkan dengan sebuah tembakan…

Lengan, betis dan pergelangan kakinya… Pihak itu tidak menyerang titik vitalnya dengan senagaja. 

Ning Xi tahu permainan orang itu dengan jelas, oleh karena itu setiap kali ia terjatuh, ia akan berjalan lagi tanpa ragu. 

“Cukup! Aku bilang cukup! Apa yang aku inginkan?! Yun Yi! Apa maumu?! Kau mau Keluarga Lu kan?! Aku berikan padamu! Lepaskan anak itu! Lepaskan dia! Kau dengar!”, Lu Chongshan dengan hatinya yang begitu pedih berteriak ke ponselnya. 

Pria paruh baya itu muncul lagi di layar ponsel. Melihat ekspresi pedih Lu Chongshan, ia tertawa keras,” Hahahaha… Apa yang aku mau? Lu Chongshan! Aku mau kau merasakan sakit yang amat dalam hingga kau tak mau hidup lagi! Aku ingin kau tidak berdaya melihat keluargamu mati di hadapanmu!”

—