Full Marks Hidden Marriage: Pick Up a Son, Get a Free Husband [Bahasa Indonesia] - Chapter 1667

Mo Lingtian membaca itu berulang-ulang. Gambarnya jelas oleh Little Treasure, dan orang yang di potret adalah Ning Tianxin. 

Semua hal baik pasti ada akhirnya… apa artinya? 

Ia melihat lokasi Ning Xi di Bandara Imperial. 

Ketika ia membaca lokasinya dengan jelas, tangannya gemetar. Sebelum kepalanya dapat berpikir jelas, badannya sudah bergegas pergi terlebih dahulu. 

“Eh? Mo Lingtian! Kau mau kemana?”

“Kenapa dia?”

“Aku tidak tahu!”

—

Semua suara orang orang menghilang. Mo Lingtian sudah hilang dan masuk ke mobilnya secepat kilat. Di kursi kemudi, Mo Lingtian melirik ke arah pesan itu. Dia baru saja ingin menyalakan mesin mobilnya lalu dia ragu-ragu. Dia menghentikan segalanya. 

Ning Xi mengupload pesan itu hampir satu jam yang lalu… Artinya… Dia sudah lama pergi. 

Bahkan jika ia beruntung dan dia belum pergi, dia diujung tanduk. Dari tempat ini ke bandara membutuhkan waktu 2 jam, jadi dia tidak akan sempat. 

Tiba-tiba Mo Lingtian merasa seperti terjatuh dari tebing. Rasa ketidakberdayaan bercampur rasa pusing menelannya. 

Entah berapa lama, ia tetap mengenggam ponsel dan kemudi mobilnya. Ia tidak bergerak sama sekali, dan dadanya yang harusnya tempat jantungnya berdetak, terasa sehabis ditarik keluar. 

Ia tersadar bahwa gadis yang selama ini selalu berada di tempat yang sama, tidak peduli kemanapun Mo Lingtian pergi, sudah benar-benar meninggalkan hidupnya…

—

Setelah meninggalkan bandara, Ning Xi masih memikirkan Ning Tianxin. 

“Sayang, orang seperti apa Qin Mufeng ini? Apa dia dapat diandalkan?”

“Karakternya tidak terlalu buruk. Hidupnya simpel saja. Keluarga dan orang tuanya lebih toleran dan berpikiran luas.”

Beberapa kalimat Lu Tingxiao sudah menjawab semua pertanyaan Ning Xi. Eskspresinya pun melunak.

“Aku harap pria ini akan lebih giat lagi! Tidak tahu bagaimana kemampuan menarik hatinya, tapi setidaknya dia belajar psikologi! Jika dia tidak bisa melakukannya, tanya aku. Aku akan mengajarinya! Apapun itu, asalkan bukan si Sampah Lo, selama ia tulus terhadap Kak Tianxin, aku pasti akan berikan bantuan tanpa syarat!”

Lu Tingxiao tidak tahu harus tertawa atau menangis melihat Ning Xi yang jauh lebih gigih daripada Qin Mufeng.

“Hal seperti ini tidak bisa diburu-buru. Sepupumu harus bisa maju sendiri.”

“Aku tahu…”

Ning Xi tidak bisa disalahkan karena terlalu khawatir, karena ia sangat mengenal Ning Tianxin. Kepribadiannya tidak ingin terlalu melibatkan orang lain. Semakin seseorang baik padanya, dia akan semakin seperti itu. Ning Xi cemas bahwa akhirnya ia akan menghabiskan hidupnya sendiri… 

Tidak mudah apalagi ketika ia sedang bersama dengan Little Treasure. Ning Xi berusaha keras tidak terlalu sedih. 

“Anakku, kau mau main kemana hari ini?”

“Mama, boleh kita ke taman hiburan?”

“Tentu saja boleh!”

Bakpau kecil ini masih seperti anak-anak seusianya. Kalau Ning Xi sedang senggang, dia akan membawanya ke tempat-tempat anak-anak biasa bermain, dan bahkan ada satu waktu mereka ke KFC. Alasannya adalah Little Treasure melihat anak-anak lain sering kesana juga. 

Little Treasure mulai berbaur, semakin sama dengan anak normal lainnya. Tentu saja Ning Xi paling senang tentang ini. Keluarga itu akhirnya bersenang-senang seharian penuh, lalu pulang dengan rasa puas dan bahagia. 

“Mama, bolehkah kita ke atap untuk melihat bintang?”

Setelah mereka sampai ke rumah, Little Treasure melihat ke atas, matanya benar-benar bercahaya. 

—