Full Marks Hidden Marriage: Pick Up a Son, Get a Free Husband [Bahasa Indonesia] - Chapter 1647

“Sudah masuk begitu dalam ke mulut Lu Tingxiao. Kau masih ingin mengoreknya keluar?”, kata Yun Shen dengan lambat, wajahnya jelas mengejek. 

“Ya, aku tidak bisa membiarkan Hei Long jatuh ke tangan Lu Tingxiao. Dia sudah tahu terlalu banyak mengenai kita!”

Pria itu menaikkan alisnya. “Lalu?”

“Ah Shen, jangan menganggap remeh musuh ini. Lu Tingxiao tidak mudah ditangani.”, kata Qiao Yi memperingati. 

Mulut pria itu bergerak keatas, tersenyum sinis. 

“Huh! Jika dia mudah ditangani, apa serunya?”

Qiao Yi langsung berubah tegas. 

“Ah Shen! Demi apapun, jangan main-main seperti kau dengan hal lain, tapi sekarang bukan waktunya kau bersenang-senang. Jangan lupakan bagaimana ibumu mati, bagaimana keluarga Yun dihancurkan!”

“Apa hubungan hancurnya keluarga Yun denganku?”, suara pria itu langsung berubah dingin. 

Qiao Yi pun terkejut. “Baik, kita tidak bicarakan Keluarga Yun. Mari bicarakan ibumu. Ah Shen, jangan biarkan ibumu mati tanpa keadilan!”

“Paman Qiao, jangan merepotkan dirimu untuk mengingatkanku. Aku sudah mempatri kematian ibuku ke kepalaku setiap malam. Kau puas dengan jawabanku?”

“Ah Shen, aku tahu kau berduka, namun kau harus ingat… Semua ini disebabkan oleh Keluarga Lu!”

—

Pukul 5 pagi desa itu begitu sunyi. Semua kru sedang tertidur pulas kecuali Ling Zhizhi dan Xiao Tao yang begitu syok mereka tidak dapat tidur semalaman. 

Kriik…

Dengan suara derakan kecil dari tempat tidur, Lu Tingxiao berbalik dan bangun untuk memakai kembali pakaiannya. Dia baru saja ingin bangun ketika lengan lengan yang halus dengan manja melingkari pinggangnya. 

“Mmm… Kau mau kemana?”

Lu Tingxiao menoleh dan mengecup bibir gadis itu sebagi permintaan maaf. “Aku harus pergi.”

Ning Xi belum terbangun seluruh, ia reflek menggelengkan kepalanya. “Jangan… Aku tidak mau kau pergi…”

“Jangan begitu.”

“Mmm, kalau begitu biar aku mengantarmu pergi…”

“Tidak perlu. Tidurlah sebentar lagi. Tugasmu hari ini sangat penting. Jangan ditunda, oke?”, kata Lu Tingxiao dengan lembut. 

Seakan ia baru saja mendengar sesuatu yang kejam, Ning Xi langsung kesal dan bergumam,” Kau hanya tahu memintaku mencari mas kawin. Kau bahkan tidak mencintaiku lagi!”

Lu Tingziao menatapnya lemah, namun tatapan penuh kasih sayangnya dapat melelehkan siapa saja. 

“Baiklah aku tidur sebentar lagi denganmu, hmm?”

“Mmm…”, sekarang gadis itu pun puas dan sudah kembali tertidur. 

Dia berbaring sebentar lagi dengannya. Dengan banyak bujukan dan ciuman, Lu Tingxiao berhasil pergi. Jika dia menunda lagi dan orang-orang mulai bangun, ia tentu tidak bisa pergi. 

Lu Tingxiao menutup pintunya dengan pelan. Dia berjalan ke pintu masuk dan tidak disangka bertemu dengan seseorang. 

Song Lin…

Ketika orang itu melihatnya keluar dari rumah Ning Xi, tidak ada tanda tanda kaget. Melainkan ia hanya menaikkan alisnya sedikit saja. “CEO Lu, sungguh kebetulan.”

Sebelum Lu Tingxiao mengatakan apapun, Song Lin tersenyum. “Jangan khawatir, aku akan merahasiakan ini.”

“Terima kasih, Xiao Xi berhutang padamu.”

Karena orang ini adalah idola istrinya yang selalu ia puja-puja, Lu Tingxiao menjadi sangat sopan. 

“CEO Lu, kau berlebihan. Aku memang menyukai gadis ini. Namun aku tidak menyangka gadis yang kita lihat di kantormu hari ini ternyata… benar Xiao Xi.”, kata Song Lin lalu menoleh ke arah Lu Tingxiao. “CEO Lu, aku ingin berdiskusi sesuatu denganmu. Kapan kau ada waktu?”

“Ketika aku menemukan waktunya, aku akan minta asistenku menghubungimu, Nona Song.”

“Baiklah, aku akan bersabar menunggumu.”

—