Centinni
  • Home
  • ABOUT US
  • CONTACT US
  • All Manga
Advanced
Sign in Sign up
  • Home
  • ABOUT US
  • CONTACT US
  • All Manga
Sign in Sign up
Prev
Next

Full Marks Hidden Marriage: Pick Up a Son, Get a Free Husband [Bahasa Indonesia] - Chapter 1645

  1. Home
  2. Full Marks Hidden Marriage: Pick Up a Son, Get a Free Husband [Bahasa Indonesia]
  3. Chapter 1645 - Mencari Ladang Jagung
Prev
Next

Ning Xi masih mengambang karena kepalanya yang terasa pusing, namun tubuhnya tiba-tiba terangkat. Dia dibawa ke sebuah tempat tidur kayu yang sempit dan kecil di rumah itu. Kualitas tempat tidurnya tidak begitu baik, dan langsung mengeluarkan derakan kecil. 

Ning Xi tidak memiliki waktu untuk berpikir. Ciuman penuh gairahnya langsung menyerangnya lagi. Menyerang telinganya yang sensitif, lehernya, dadanya… Tangan-tangan yang hangat mengikuti dan menyelinap ke bawah pakaiannya, meninggalkan getaran kemanapun ia sentuh. 

Sayangnya, gerakan mereka sedikit terlalu bersemangat, tempat tidur kecil itu bagaikan kapal kecil diantara angin topan dan hujan badai. Tempat tidur itu bergoyang seperti akan hancur. 

Ning Xi terganggu dengan suara derakan itu. Dia berbicara sambil terengah, “Sial! Ranjang kecil ini… Hei…Sayang… Bisa aku bicara sesuatu denganmu? Kita harusnya keluar dan mencari ladang jagung dan berguling saja disana…”

Ketika Lu Tingxiao mendengar permintaannya, ia menghentikan serangannya sebentar lalu menggigit pelan pada payudara lembut gadis itu. “Tidak.”

“Aku serius…”

Dengan interupsi Ning Xi, udara kejam pria itu langsung berkurang. Lengannya mendekap erat gadis itu. Ning Xi berbaring diatas pria itu dan mengenggam lengannya sambil ia melihat ke arahnya dari dadanya. 

“Lu Tingxiao, apa yang terjadi?”

“Tidak ada apa-apa. Aku hanya rindu padamu.”, katanya pelan. 

Ning Xi memikirkan itu. Karena melakukan film ini, mereka memang sudah lama tidak melihat satu sama lain. Jawabannya masuk akal, namun rasanya ada sesuatu lagi. 

“Lalu, tadi kau bilang pada Kak Zhizhi kalau yang terjadi hari ini berkaitan denganmu. Apa maksudmu?”, tanya Ning Xi. 

Ekspresi Lu Tingxiao berubah serius. 

“Aku masih belum yakin untuk sekarang ini, namun kau hanya perlu fokus mencari mas kawin. Biarkan aku yang tangani ini.”

Ning Xi terdiam… fokus mencari mas kawin…

Pria itu menatap gadis di hadapannya, mata Lu Tingxiao penuh dengan kegelapan yang tidak kunjung hilang. Tangannya yang lebar memegang pinggang ramping Ning Xi dengan lembut. 

“Xiao Xi…”

“Hmm?”

“Apa kau pernah menyesalinya?”, tanya pria itu dengan suara seraknya. 

“Menyesal? Menyesali apa?”, tanya Ning Xi tidak paham. 

“Bersama denganku.”

Mata Ning XI langsung melebar, dia menjawab tanpa ragu-ragu. 

“Bagaimana mungkin?! Ini keputusanku yang paling benar dan paling tepat di seluruh hidupku! Nikahi satu, dapat satu lagi! Mengapa aku tidak mau hal seperti itu?!”

Lu Tingxiao menghela nafas sambil membelai kepala gadis di dekapannya. 

“Sudah larut. Tidurlah dan jangan terlalu memikirkannya. Aku disini. Aku akan temani kau sebentar dan pulang sebelum subuh.”

“Mmm.”

Ning Xi merapatkan diri ke dadanya dan mengangguk. 

Dengan munculnya Lu Tingxiao, video dan foto-foto tidak senonoh, kata-kata yang menakutkan itu semua langsung hilang, berubah menjadi rasa kantuk. 

Gadis itu menempel di dekapannya seperti sebuah binatang kecil. Di tengah tidurnya, dia bergumam,” Sayang… Aku paling menyukaimu… You are my sunshine…”

Lu Tingxiao mendekatkan kepalanya dan membenamkan sebuah kecupan di dahi gadis itu. Di sisinya, Ning Xi sudah tertidur lelap. Namun Lu Tingxiao tidak tertidur semalam penuh. Kepalanya penuh dengan rekaman video yang ia tonton. 

Rekaman audisi kedua Ning Xi. Rekaman itu membawanya langsung ke kejadian dimana Ning Xi merasa putus asa bertahun-tahun yang lalu…

Ia lalu teringat ketika ia menggunakan ponselnya untuk mengecek email-nya. Dia menekan sebuah email tanpa nama yang melampirkan beberapa hal. 

Ada beberapa foto, yang pertama adalah foto yang pernah Lu Tingxiao lihat di apartemen Ning Xi ketika membantunya pindah rumah. Foto segerombolan anak muda menggunakan pakaian heavy metal punk. Ning Xi tepat di tengah-tengah, menggunakan pakaian pemotor hitam, tampak begitu tomboy. Ada senyum gegabah di wajahnya. 

Tangannya disampirkan di pundak seorang pria dan kepalanya menoleh padanya. Posturnya menunjukkan bahwa itu orang yang cukup ia kenal. 

Walaupun pria itu menolehkan kepalanya ke satu sisi dan sedang menyalakan pemantik di cahaya yang redup itu, wajahnya tidak terlihat jelas. Hanya sebuah tampak samping dan kepala dengan rambut putih…

—

4.6 314 votes
Article Rating
  1. Home
  2. Full Marks Hidden Marriage: Pick Up a Son, Get a Free Husband [Bahasa Indonesia]
  3. Chapter 1645 - Mencari Ladang Jagung