Full Marks Hidden Marriage: Pick Up a Son, Get a Free Husband [Bahasa Indonesia] - Chapter 1639

Ning Xi mendapat telepon dari Ling Zhizhi ketika ia tiba di rumah. Kontraknya sudah ditanda-tangani. Dia akhirnya mendapat perannya!

Jiang Xinyi terlalu gegabah sebelumnya. Dia menghiraukan peringatan kru untuk tidak membocorkan berita apapun mengenai filmnya, dan sudah memberitahu beberapa media kalau ia lolos audisi. Itu membuat sebuah kehebohan ketika mereka mengumumkan perubahan aktris dan membuat beberapa pihak curiga. 

Ketika Ning Xi mendapatkan penghargaan Pemeran Utama Wanita terbaik di Golden Film Awards, dia masih jauh di belakang Jiang Xinyi yang sudah berada di industri selama sepuluh tahun terakhir. Setelah peran Jiang Xinyi ditentukan, kru melakukan audisi kedua dan menukarnya dengan Ning Xi, jadi tentu saja publik curiga. 

Namun, sutradara film ini adalah Jiang Xingzhou, reputasinya di industri terlalu lurus untuk dipertanyakan dan orang-orang lebih mempercayai kru film. 

Masalahnya tidak membuat masalah besar, orang-orang membicarakan penampilan aktris muda dan bertalenta ini yang layak ditunggu dan kejutan apa lagi yang akan ia tampilkan. 

Selain insiden kecil di awal syuting, produksi berjalan lancar dan tanpa menarik perhatian. Mereka membuat film itu di sebuah desa kecil sehingga tidak ada berita mengenainya juga. 

Untuk efek yang lebih baik, seluruh kru tinggal di desa. Mereka bekerja dan makan dengan para warga desa. 

Semua orang berpikir bahwa Ning Xi tidak akan mampu hidup seperti ini, jadi mereka tidak menyangka dia akan beradapatasi dengan begitu baik. Dia membajak sawah seperti ahli dan bahkan dapat mengajari yang lain. 

Jiang Xingzhou tidak begitu saja memilih orang. Dia sudah memeriksa latar belakangnya dan mengetahui bahwa dia sudah tinggal di daerah miskin selama 18 tahun. Walaupun dia selalu ketat, dia sangat puas dengan penampilan Ning Xi. 

“Gadis ini boleh juga. Dia bagaikan permata menunggu diasah! Jika ia terus di jalur yang benar, dia mungkin dapat melampauimu!”

Song Lin tidak masalah mendengar begitu banyak pujian bagi Ning Xi. Malahan, ia melihat ke arah gadis itu dan tersenyum. 

“Aku tidak pernah meragukan itu!”

Tiba-tiba, Song Lin mendapat notification di ponselnya. Dia melihat ponselnya dan ekspresinya langsung berubah. 

Tidak lama, Jiang Xingzhou juga mendapat notification. Dengan satu kali tatapan, dia terlihat sama kagetnya dengan Song Lin dan dia penuh dengan kemarahan. 

Song Lin melirik apa yang ada di ponsel Sutradara Jiang dan ia langsung menenangkannya. 

“Sutradara Jiang, jangan gegabah sebelum kita mengklarifikasinya!”

Jiang Xingzhou juga sudah melewati berbagai hal di hidupnya, jadi ia menahan dirinya. “Kita selesaikan adegannya dulu. Jangan ganggu mood-nya.”

“Terima kasih Sutradara!”

Song Lin berterima kasih, namun di waktu yang sama, wajahnya menunjukkan kekhawatiran. 

Ning Xi sendiri masih belum mengetahui apa yang terjadi karena ia tidak memperhatikan apapun selain akting. 

Hingga sore datang dan adegannya selesai, Ning Xi menyadari bahwa para kru bersikap aneh. Mereka melihat ke ponsel mereka dan berbisik pada satu sama lain sambil melihat dirinya. 

Ning Xi mengerutkan dahi dan berjalan ke Xiao Tao. Dia melihat Xiao Tao sedang berbicara dengan seseorang di telepon dengan cemas. 

“Xiao Tao?”

“Ah Kak Xi!”

Xiao Tao menutup teleponnya dan melihat ke arah Ning Xi. 

“Apa yang terjadi?”, Ning Xi bertanya pada Xiao Tao. 

—