Full Marks Hidden Marriage: Pick Up a Son, Get a Free Husband [Bahasa Indonesia] - Chapter 1637

Ning Xi terkejut melihat bajunya yang digenggam erat oleh pria itu. 

Dalam tidurnya, wajah arrogan dan malasnya hilang. Bahkan sepertinya ada sedikit kekanak-kanakkan. Dia tidak yakin apa yang Yun Shen mimpikan, namun alisnya mengerut dan dia seperti sedang kesakitan. Kepalan tangannya memutih karena ia terlalu erat menggenggam pakaiannya. 

Dia terlihat buruk. Apa dia sedang sakit? 

Ning Xi mengamati lapisan tipis keringat yang muncul di dahinya dan reflek menyentuhnya. Tangannya tertangkap dan digenggam erat oleh pria itu seperti orang yang tenggelam menggapai kayu terakhir…

Ketika ia ingin menarik tangannya kembali, ia mendengar pria itu bergumam,” Ibu…”

Ning Xi tertegun. Ibu? Apa dia salah dengar?

“Ibu…”, Yun Shen bergumam pelan lagi. 

Kali ini dengan cepat, tidak mungkin salah karena suaranya benar-benar jelas. Dia benar sedang memanggil ibunya. 

Ning Xi langsung berpikir. Apa yang sedang dimimpikan Yun Shen? Kenapa ia terlihat begitu terluka memimpikan ibunya. 

Pria itu masih tenggelam di mimpi buruknya, ekspresinya semakin sakit. Bahkan tubuhnya mulai tersentak kecil, jadi Ning Xi menggoyangkannya. 

“Hei… Bangun…Yun Shen… Yun Shen!’

Swoosh! Mata pria itu langsung terbuka. 

Detik berikutnya, leher Ning Xi digenggam erat dengan satu tangannya dan dia langsung terdiam. Tatapan Yun Shen begitu mengerikan. Dingin dan kejam. Hanya tatapannya saja sudah cukup untuk membuat orang mati lemas. 

Satu detik, dua detik…

Ketika ia melihat jelas siapa itu, tangannya yang mencekik Ning Xi langsung menghilang, namun ia masih terlihat buruk. 

“Siapa memperbolehkanmu kemari?”

Ketika Ning Xi melihat bahwa dia masih merasakan mimpi buruknya, ia ingin menenangkannya, namun ketika ia memanggil ibunya, Ning Xi tidak bisa berkata apa-apa. 

“Bagaimana aku tahu? Aku ingat aku pingsan di kantor polisi kan? Bukannya kau yang membawaku kemari?”

“Berhenti menyanjung dirimu sendiri!”, kata pria itu menolak dengan yakin. 

Ning Xi menggosok kepalanya. Jadi siapa lagi? Siapa yang membawanya kemari? Tidak mungkin Feng Jin, seperti waktu itu? 

Tidak mungkin. Kakak Senior Pertama dan Ketiga juga ada disana. 

Ning Xi tidak ingin memikirkannya lagi. 

“Kau sedang mimpi buruk. Aku berbaik hati membangunkanmu, namun kau hampir mencekikku hingga mati….”, gumam Ning Xi. 

“Apa yang kau lihat?”, pria itu melihatnya dengan tatapan seakan ia menangkap basah tukang intip. 

Ning Xi tidak percaya apa yang dia lihat. “Apa lagi yang kulihat? Apa serunya melihatmu bermimpi buruk? Sepertinya kau hanya memanggil ibumu…”

Ekspresi pria berubah sangat dingin. Matanya menunjukkan amarah yang mendidik dan rasa malu karena privasinya hilang. 

“Keluar!”

“Aku juga mau keluar, namun lepaskan dulu bajuku!”

Ekspresi Yun Shen menjadi kaku. Lalu ia melepaskan genggaman tangannya. Ekspresinya menunjukkan rasa jijik seakan Ning Xi memaksakan baju itu padanya. Ning Xi bergumam tak jelas sambil keluar. 

Di depan, Tang Ye, Feng Xiaoxiao dan Annie ada disana. Ketika mereka melihat Ning Xi keluar, mereka langsung menghampirinya. 

“Kak Xi! Kau sudah bangun!”

“Adik Junior kau baik baik saja? Pria itu tidak melakukan apa-apa padamu kan?”

Ning Xi menggelengkan kepalanya,” Tidak.”

“Oh ya, bagaimana aku bisa disini? Dan… dan aku bahkan berbaring di tempat tidur pria itu!’, seru Ning Xi. 

“Dia bersikeras membawamu kembali dan bahkan membawamu ke tempat tidur sendiri!’

Ning Xi tertegun.