Full Marks Hidden Marriage: Pick Up a Son, Get a Free Husband [Bahasa Indonesia] - Chapter 1620

Lu …. Lu Tingxiao… 

Bagaimana mungkin?

CEO Lu Corporation, legenda Wall Street America, legenda dunia bisnis China…

Dia selalu sangat tertutup dan jarang menampilkan dirinya di publik. Martin mengenalinya karena mereka pernah bertemu di sebuah cocktail party. Dia tidak tampak masuk akal seperti yang dikatakan rumor-rumor. Bahkan, dia sangat tertarik pada industri entertainment dan memiliki pandangan yang sangat professional. Dia telah berbincang dengannya mengenai banyak isu professional…

“Leo…”, Martin dengan cemas memanggil nama Inggrisnya. 

Martin hampir tidak berani mengenalinya karena pria yang berdiri di hadapannya sekarang sudah jauh berbeda dengan orang yang ia temui hari itu. 

“Bagaimana dia?”, pandangan Lu Tingxiao tidak mengarah pada Martin sama sekali. Melainkan pada dokter, ia memberikan tatapan setajam pisau. 

Martin hampir berpikir bahwa ia beruntung, namun ia juga tidak menyangka skenario terburuknya akan terjadi. Lu Tingxiao benar-benar datang untuk Ning Xi!

Sang CEO datang secara pribadi untuk seorang pekerja di anak perusahaan!

Dokter pun merasakan aura mengerikan yang membuat tubuhnya bergidik. Setelah pria ini muncul, dia langsung mengambil alih kepemimpinan. Dokter pun berbalik dari Martin dan melapor pada Lu Tingxiao. 

“Dia baik-baik saja. Untunglah, hanya luka lebam.”

“Lebam?”

“Benar hanya sebuah lebam? Kau yakin?”, Orlando tidak dapat menahan diri untuk ikut campur. 

“Ya, pelurunya tidak mengenai organ penting. Hanya mengenai pundak.”, kata dokter. 

Ketika ia mendengar kata-kata dokter, Martin terlihat lega. Ia telah lolos dari maut. Tubuhnya sedari tadi sudah dibasahi keringat. 

Namun, mata Martin dipenuhi ketidakpercayaan. Pistol Orlando jelas sudah diarahkan ke jantungnya. Jika benar sudah mengenainya, maka semuanya akan menjadi sebuah bencana besar. Namun ia ingat sebelum Orlando menarik pelatuk, Ning Xi sepertinya sudah bergerak cepat. Apa dia sudah menyadari ada yang tidak beres dan menghindar? 

Di situasi seperti itu, bagaimana dia bisa menyadari ada yang tidak beres dan bahkan secara tepat melindungi organ pentingnya?

Orlando tidak mempedulikan siapa orang yang baru saja muncul ini dan langsung masuk ke ruangan ketika dokter selesai bicara. 

“Xi!”

Pandangan Lu Tingxiao berhenti sebentar pada Orlando sebelum ia sendiri masuk ke ruangan. Martin masih belum dapat paham apa yang sebenarnya sudah terjadi. Ia hanya bisa ikut masuk dengan mereka…

—

Di dalam ruangan

Ning Xi terbaring di tempat tidur, lukanya sudah ditangani. Dia juga sudah berganti ke gaun pasien dan terlihat baik-baik saja. Hanya saja ia sedikit pucat. 

“Xi, kau baik-baik saja? Aku minta maaf! Benar-benar minta maaf… Aku tidak tahu pistol itu sungguhan.. Lebih baik pelurunya mengenaiku… Lebih baik aku menggantikanmu seribu kali lipat untuk ini…”, kata Orlando. 

Dia baru saja ingin menggenggam tangan Ning Xi, namun entah mengapa ia merasakan sebuah hawa dingin merayapi tubuhnya sehingga ia menurunkan tangannya. 

Ketika Ning Xi melihat Orlando dia ingin mengatakan sesuatu, namun ia menatap pria dibelakangnya, memandanganya dengan jelas. 

Dia berkata dengan senang,” Say… Boss!” Hampir saja ia salah berkata. 

Lu Tingxiao mengerutkan dahi sambil berjalan dengan kaki jenjangnya untuk mendorongnya kembali berbaring. 

“Jangan bergerak!”, nadanya sangatlah dingin. 

“Boss! Kenapa kau disini?!” Oh! Sayangku! Aku sangat rindu padamu!

“Aku sedang disini untuk perjalanan bisnis, lalu mendengar tentangmu.”

Karena ruangan itu penuh dengan kru film, Lu Tingxiao mengatakan itu. 

Kenyataannya, setelah ia mendapat telepon dari Ning Xi kemarin, ia langsung memesan tiket untuk datang. Dia khawatir istrinya akan terluka karena mengakhiri percintaan itu, sehingga dia ingin datang dan mengakhirinya sendiri.

—

Terjemahan ini milik indo.centinni.com

Kalau suka dengan cerita ini, kalian bisa berdonasi lewat QR Code Gopay di halaman utama.

Jangan lupa sertakan novelnya yah.

Setiap donasi Rp. 10.000 akan mendapatkan satu chapter baru!

Thank you <3