Full Marks Hidden Marriage: Pick Up a Son, Get a Free Husband [Bahasa Indonesia] - Chapter 1613

Setelah mereka selesai, Sutradara Martin mencari penulis naskah. 

“Charles, datang ke kamarku setelah kau selesai disini! Bawa naskahnya!”

Charles, yang sedang merokok saat itu, nampak sudah memperkirakan ini dan memberikan gerakan tangan OK. 

—

Di kamar hotel, Martin berjalan kesana kemari. Ketika Charles masuk, dia langsung berkata,” Sobat, aku ingin menambahkan adegan untuk Xi. Bagaimana menurutmu?”

Charles memberikan Martin sebuah tos dan berkata dalam bahasa Mandarin “Pikiran hebat berpikir serupa.”

Martin membagikan idenya dengan antusias. “Satu adegan aksi terlalu sedikit! Xi bergerak dengan bagus dan menambah efeknya…”

Charles berpikir sebentar lalu memotongnya,” Namun, sobat, ingat kalau kau menambah terlalu banyak adegan, sesuatu pasti akan harus dipotong!”

Semua film memiliki aturan ketat mengenai waktu; hanya satu adegan saja dapat memakan biaya besar dan beberapa detik tambahan sangatlah berharga. 

Martin juga kesulitan dengan isu tersebut, namun ia tetap teguh. 

“Charles, tidakkah menurutmu pesona alam disini akan sangat cocok dengan atmosfir oriental klasik kuat dari Xi dibandingkan dengan efek digital yang dingin? Aku tahu ini beresiko, namun aku percaya pada penilaianku!”

Charles mengangkat bahunya. “Baiklah, jika kau benar-benar menginginkannya, namun aku juga berpikir serupa! Baiklah mari kita pikirkan adegan yang baru. Berapa lama yang kau inginkan?”

“Sepuluh menit! Tidak….15 menit!”, seru Martin. 

Muncul selama 15 menit di dalam film yang penuh dengan special effects hampir sama waktunya dengan pemeran utama kedua wanitanya. Bahkan salah satu pemeran utamanya, Tony hanya mendapatkan sedikit diatas 10 menit. 

Charles lalu membalas. “Kalau begitu, aku pikir kita harus menambahkan elemen romansa antara dia dan Orlando…”

Sebelum Charles dapat menyelesaikan kalimatnya… Bang! Seorang pria bertubuh besar masuk seperti angin puting beliung dan memeluk Charles. “Oh baby, aku mencintaimu! Kau malaikatku!”

Charles mendorongnya pasrah. “Orlando, jangan berterima kasih padaku. Martin juga memikirkannya. Jika tidak, dia tidak mungkin mempertahankan adegan dimana kau berbuat kesalahan tadi…”

Orlando baru akan memeluk Martin dengan erat, namun ia menyingkir. “Orlando, aku tahu dia tipemu…”

“Oh tidak! My dear, dia bukan hanya tipeku! Dia ratu-ku!”, potong Orlando dengan ekspresi serius. 

Martin terdiam selama beberapa detik sebelum mengingatkan kembali,” Aku harus memperingatimu. Kau tahu aku. Tidak boleh ada hubungan antara anggota kru film. Hindari skandal apapun! Kau harus berhati-hati!”

“Aku bersumpah pada Tuhan! Aku akan mengejarnya ketika kita sudah selesai dengan film ini!”, kata Orlando. 

Walau Martin tahu Orlando seorang penggoda, dia cukup lega ketika Orlando masih dapat menjaga professionalismenya. 

Karena sutradaranya sudah tidak marah lagi, ia menyenggol penulis naskah yang lebih santai, memberikan senyuman sugestif, “Hey Charles, bagaimana kalau kita menambahkan adegan ranjang? Tentu akan sangat bagus!”

—