Full Marks Hidden Marriage: Pick Up a Son, Get a Free Husband [Bahasa Indonesia] - Chapter 1604

Setelah ia selesai, ia langsung kembali menjadi dirinya lagi. Ia berdiri dan membungkuk kepada para juri. 

Jiang Xingzhou melihat ke arahnya seakan ingin mengatakan sesuatu, namun pada akhirnya ia hanya mengatakan, “Sekian.”

Ning Xi membalas dengan anggukan kecil dan meninggalkan ruangan, matanya gelap. 

Mungkin ia gagal…

Setelah audisinya selesai, Ning Xi berjalan tanpa arah ketika sebuah mobil putih berhenti di sampingnya. 

“Xiao Xi!”

Ning Xi langsung tersadar ketika mendengar suara Song Lin.

“Senior Song!”

“Ingin minum bersama?”, undang Song Lin. 

Ning Xi sebenarnya sedang tidak dalam mood untuk itu, namun karena dewinya sendiri yang sudah mengundangnya, ia mengangguk. 

Song Lin membawawanya ke sebuah music bar yang terbatas hanya untuk anggota. Tidak banyak orang di dalam dan sebuah musik yang menenangkan dimainkan, menambah atmosfir menyenangkannya. 

“Kau ingin minum apa?”, tanya Song Lin.

“Apa saja boleh.”

“Kalau begitu, mau aku pesankan untukmu?”

“Mmm.”,balas Ning Xi sambil mengangguk. 

Song Lin tersenyum ketika melihat gadis itu begitu penurut. 

“Bagaimana audisi hari ini? Apa kau yakin?”

Ning Xi nampak sedikit canggung, namun ia masih menjawab dengan jujur. 

“Sejujurnya, aku tidak terlalu yakin. Banyak saingan yang lebih hebat dan penampilanku, paling tidak…. rata-rata…”

Song Lin menatap matanya,” Tidak juga. Penampilanmu tadi sudah diatas rata-rata, tapi…”

Song Lin berhenti sejenak lalu melanjutkan,” Walaupun bagus, kesempatan mendapatkan karakter ini dengan tingkat seperti itu tidaklah tinggi.”

Ning Xi terlihat sudah menduga jawaban itu. Dia tidak menganalisa dengan tepat ketika pertama menerima naskahnya. Dia baru menyadari masalah fatalnya setelah mempelajari kembali naskah itu di rumah dan sudah mencoba menyelesaikan masalah itu sendiri, namun… ketika audisi, dia masih gagal…

“Sebenarnya aku sudah mempersiapkan diri untuk ini. Aku akan coba lagi lain kali!”, kata Ning Xi dengan senyum meyakinkan. 

Seorang waiter membawa dua cocktail yang dipesan Song Lin. 

Song Lin meneguk minumannya dan melihat ke arah gadis itu. “Kenapa?”

Ning Xi kebingungan mendengar pertanyaan Song Lin. “Apa?”

“Kenapa kau begitu menyembunyikan kemampuan aktingmu?”, tanya Song Lin. 

Ning Xi sedikit kaget ketika ia mendengar pertanyaan Song Lin, dan dia merasa tidak berdaya. 

Tentu saja dia tidak bisa sembunyi dari Senior Song. 

“Kau terlalu memujiku, Kak Lin. Aku sudah berusaha sebisaku,”, balas Ning Xi. 

Song Lin memikirkan itu lalu berbicara lagi sambil memangku dagunya di tangannya. 

“Mari aku ganti pertanyaannya. Kau khawatir akan sesuatu, jadi kau tidak berpenampilan yang terbaik. Aku pikir tadi itu belum yang terbaik. 

Sebenarnya penampilan hari ini cukup solid, jika dilihat dari sudut pandang akting. Namun kesalahan fatalnya adalah kalau dia tidak memberikan emosi sama sekali. Tidak ada getaran dan dia tidak benar-benar meresapi dirinya ke adegan tadi. 

Orang normal mungkin tidak mampu melihat itu, namun orang seperti Jiang Xingzhou dan Song Lin akan dapat melihatnya hanya dengan sekali lihat. Terutama, Sutradara Jiang yang paling menekankan emosi ketika akting dan ia pasti sangat tidak puas dengan aktingnya. 

“Apa ada yang mengancammu?”, tanya Song Lin. 

Ning Xi menggelengkan kepalanya. “Bukan, ini masalahku sendiri.”

—