Full Marks Hidden Marriage: Pick Up a Son, Get a Free Husband [Bahasa Indonesia] - Chapter 1561

“Setelah menerima penghargaan hari itu, aku ingin melakukan ini. Bahkan saat itu juga. Aku ingin langsung menghampirimu dan memberikan ini ke orang yang paling kucintai, namun begitu banyak yang terjadi. Aku baru bisa memberikannya hari ini.”, Ning Xi berkata sedih. 

“Tidak apa-apa. Terima kasih. Aku benar-benar menyukainya.”, Lu Tingxiao mengelus kepalanya pelan. 

Lu Tingxiao tahu tatapan Ning Xi hari itu padanya begitu jelas sehingga orang-orang di sekelilingnya hampir tahu. Ning Xi mendekatkan diri padanya, ingin berada dekat dengan Lu Tingxiao untuk sebentar lagi. Namun teleponnya berbunyi, itu Tang Nuo. 

“Halo, Xiao Nuo? Ada apa?”, tanya Ning Xi khawatir. 

“Bukan apa-apa sebenarnya. Hanya saja wanita itu terlalu tidak tahu malu, dia menelpon kita dan meminta Ibu dan Nenek untuk memberitahu media bahwa mereka diminta olehmu untuk melakukan hal-hal itu. Dia meminta kita berbohong!

Kau tahu bagaimana ibu. Dia akan melakukan apa saja kalau wanita itu sedikit saja menunjukkan kesedihan. Nenek baik-baik saja, tapi ketika ia mendengar bahwa wanita itu akan mengirimkan uang untuk membiayaiku keluar negeri untuk belajar, ia bimbang….”

Ning Xi mendengarkan Tang Nuo, orang-orang yang mengawasi Keluarga Tang tidak menyebutkan ini atau Ning Xueluo keluar dari entertainment. 

“Lalu, bagaimana kau menyelesaikannya?”, tanya Ning Xi. 

“Bagaimana kau tahu aku sudah menyelesaikannya?”, tanya Tang Nuo. 

“Selain dirimu, siapa lagi yang bisa?”, gurau Ning Xi. 

Tang Nuo pun membalas. 

“Aku tidak melakukan apa-apa sebenarnya. Aku hanya mengikat sebuah tali di tiang di rumah dan mengatakan akan menggantung diri jika ada dari mereka yang mau menyetujui wanita itu!”

Caranya simpel dan tanpa basa-basi, namun efektif. Menurut Ning Xi, ini sangat menggelikan. Namun ia merasa sangat tersentuh. 

“Terima kasih, Xiao Nuo.”

Ketika ia menutup telepon, teleponnya berbunyi lagi. Ning Xi akan menyalakan mobilnya sehingga ia meminta Lu Tingxiao untuk mengurusnya. 

“Sayang, bantu aku menjawab ini.”

Lu Tingxiao melihat nama ‘Su Yan’ di layar. Setelah dua detik, ia menjawab telepon itu. Lu Tingxiao tidak berkata apa-apa dan di ujung telepon pun juga hening. 

Setelah beberapa detik, terdengar suara pria. Su Yan terdengar dia sehabis minum. 

“Xiao Xi… Aku minta maaf…..sungguh minta maaf….Aku tahu….Aku tidak pantas….dimaafkan…Tapi…Kita…Apa masih mungkin untuk….kita?”

Atmosfer di mobil berubah dingin setelah Su Yan mengatakan itu. 

“Dia sedang tidak dapat dihubungi.”

Su Yan terdengar lebih sadar ketika ia mendengar suara pria yang menjawab telepon Ning Xi.

“Siapa kau? Kenapa kau punya telepon Xiao Xi?”, katanya tegas. 

Lu Tingxiao tidak menjawab apa-apa, namun ekspresinya semakin dingin. 

Ning Xi baru saja mengemudikan mobil keluar garasi ketika ia mendengar suara familiar dari telepon. Orang itu bahkan menanyakan siapa Lu Tingxiao, jadi dia pun bertanya,”Siapa yang menelpon?”

Sebelum Lu Tingxiao mampu menjawab, Ning Xi melirik dan melihat nama Su Yan. Wajahnya juga berubah. 

Dia…..

Ning Xi menolehkan kepalanya ke arah Lu Tingxiao dan berkata ke telepon. “Dia milikku. Ada masalah dengan itu?”

—