Full Marks Hidden Marriage: Pick Up a Son, Get a Free Husband [Bahasa Indonesia] - Chapter 1371
“Sis, kau…. Kau keren sekali! Dimana kau belajar semua itu?! Oh, oh, oh, aku hampir lupa di salah satu wawancara, kau bilang bahwa dulu di luar negeri kau pernah menjadi pemeran pengganti ketika kau baru masuk industri hiburan di luar negeri. Aku pikir itu hanya dilebih-lebih kan! Aku tidak menyangka bahwa kau sekeren ini! Sis, ajari aku jika kau punya waktu! Dengan begitu, aku tidak perlu takut orang akan menindas kita lagi!” Tang Nuo berbicara dengan kegirangan seolah-olah dia sedang mengagumi idolanya. Hal ini membuat hati Ning Xi yang berat menjadi sedikit lega.
Dia mengusap-usap kepala adiknya, “Okay, nanti kalau ada waktu.”
Ketika dia melihat suasana di rumah sedikit aneh, Tang Nuo cepat-cepat mengingatkan orang tuanya, “Ayah, Ibu…. katakan sesuatu! Sis akhirnya pulang!”
Bagaikan baru terbangun dari mimpi, Tang Shan nampak sedikit tidak yakin bagaimana dia harus berhadapan dengan ‘anaknya’ yang mereka tidak temui selama lima tahun dan mengalami perubahan yang sangat drastis. Dia berkata dengan canggung, “Xiao Xi, terima kasih banyak untuk kali ini… jika bukan karena kau… hahh…”
“Lihat, kau baru saja pulang dan tiba-tiba bertemu dengan masalah seperti ini! Apa kau sudah makan? Aku akan memasak makanan yang banyak untukmu!”
…
Sambil dia melihat keluarga yang dekat dengannya sekarang memperlakukannya dengan canggung dan sikap yang berhati-hati, Ning Xi merasakan sesuatu yang tidak bisa digambarkan. Dia dengan cepat berkata, “tidak perlu repot-repot. Masih ada yang harus aku kerjakan malam ini, jadi aku harus segera kembali! Lain kali, kalau aku senggang, aku akan datang dan bertemu dengan kalian lagi!”
“Oh, baiklah… Xiao Nuo, antarkan kakakmu pergi.”
“Tidak apa-apa, Xiao Nuo, Ayah dan Ibu hanya sedang syok. Temani mereka saja, dan cepat antarkan ayah ke rumah sakit untuk mengobati lukanya.” Ning Xi mencoba sekuat hati untuk tidak menghiraukan ekspresi wajah Sun Lan dan Tang Shan yang nampak lega ketika dia bilang dia mau pergi. Dia berbalik dan cepat-cepat pergi.
Di belakangnya, ketika Sun Lan dan Tang Shan mendengar Ning Xi memanggil mereka sebagai ayah dan ibu, mereka terkejut, mata mereka menjadi merah.
Dia adalah Xiao Xi…
Dia adalah anak gadis mereka…
Sudah lima tahun dan akhirnya dia kembali ke rumah, namun, mereka akan membiarkannya pergi begitu saja…
…
Ning Xi tidak tahu ketika dia meninggalkan rumah keluarga Tang, hatinya menjadi sangat berat. Dia merasa seperti tenggelam di lautan yang asin. Rasanya berat dan lengket, membuat setiap langkahnya menyedot habis tenaga dalam dirinya…
Masa lalu tergelap dari jiwanya dan semua perasaan negatif mengerubunginya seperti iblis pada saat ini.
Dia adalah orang yang paling tidak beruntung; semenjang dia dilahirkan, dia selalu menjadi pecundang.
Kehilangan semua yang sangat berharga baginya…
Semakin dia berusaha untuk meraihnya, semakin cepat semua itu hilang.
Hanya ketika dia tidak ingin apa-apa lagi, dia akan berhenti untuk kehilangan sesuatu…
Seolah-olah jalan di depannya diselimuti oleh kabut yang sangat tebal. Dan diseberang kabut itu, dia melihat sesosok bayangan.
Di bawah cahaya mentari yang berkilauan, ada Maybach yang familiar dan sesosok bayangan yang dia kenal sedang bersandar ke mobil itu.
Setiap detiknya, sosok itu nampak menerobos kabut dan membuat dunianya menjadi terang benderang oleh cahaya mentari…
Namun, pada saat ini, ekspresinya berubah seolah-olah lonceng kematian baru saja berbunyi.
“Lu Tingxiao…”
“Sudah selesai dengan urusanmu?” Ning Xi tidak tahu berapa lama Lu Tingxiao menunggu di sana. Ada beberapa putung rokok di tanah, dan bau tembakau dapat tercium dari badannya.
Ning Xi berdiri terpaku. Saat dia melihat Lu Ting Xiao, semua tekad yang dia kumpulkan beberapa hari terakhir ini hancur berkeping-keping menjadi butiran debu.
Dia tidak ingin…
Dia tidak ingin kehilangan orang yang ada di depannya ini…