Full Marks Hidden Marriage: Pick Up a Son, Get a Free Husband [Bahasa Indonesia] - Chapter 1368
Di tengah perjalanan, Ning Xi mengeluarkan telponnya dan mengirimkan pesan kepada Lu Jingli.
[Lu Jingli, aku pergi ke Kota Chang Chun untuk mengurusi masalah keluarga, namun aku pasti kembali nanti malam. Tolong beritahukan ke kakakmu bahwa aku akan langsung menemuinya ketika aku sampai di Imperial]
…
Pada saat yang bersamaan di Platinum Palace, di dalam ruang kerja Lu Tingxiao, orang itu duduk semalaman di sana.
Lu Jingli mengetuk pintu sebelum masuk. “Bro… Xiao Xi Xi baru saja mengirimkan pesan padaku. Dia menyuruhku untuk mengatakan kepadamu bahwa dia pergi ke Kota Chang Chun untuk mengurusi malasah keluarga, namun dia pasti pulang nanti malam. Dia juga bilang kalau dia… akan langsung menemuimu ketika dia kembali…”
Lu Jingli menyarankan. “Bro! Kenapa kau tidak beritahu Xiao Xi Xi untuk merubah waktu bertemu? Jangan sampai dia kecapekan!”
Sungguh jenius!
Mengulur waktu selama mungkin!
Setelah Lu Jingli selesai, ruangan itu kembali menjadi sunyi senyap. Waktu sepertinya berjalan sangat lambat…
Setelah beberapa saat, Lu Tingxiao bangun dan mengambil mantel dan kunci mobilnya, lalu dia pergi.
Lu Jingli bingung. “Bro, kau…”
Kemana dia akan pergi?
Apa dia akan pergi ke Chan Chun?
Apa dia ingin mati?
Semuanya masih bisa berubah!
Lu Jinglin ingin mengatakan sesuatu, namun ketika dia melihat ekspresi Lu Tingxiao, dia hanya bisa terdiam dan melihatnya pergi.
Kejadian itu mengingatkannya pada cerita-cerita kuno tentang bagaimana para pahlawan mengorbankan diri mereka demi rakyat…
Dia tahu bahwa sudah tidak ada harapan, namun orang yang dia cintai ada disana. Tidak peduli dimanapun, dia harus pergi…
…
Setelah perjalanan panjang, Ning Xi akhirnya melihat desa yang aneh namun familiar.
Setelah lima tahun, dia kembali ke tempat di mana dia hidup selama 18 tahun. Ning Xi merasakan sensasi nostalgia yang aneh.
Tempat ini adalah tempat dimana dia hidup dengan bebas selama 18 tahun. Namun tempat ini juga dimana semua mimpi buruknya dimulai. Meskipun waktu telah berlalu, hanya kenangan sedih yang tinggal…
“Sis, jalannya masih jauh. Aku bisa mencari gerobak untuk ditumpangi!” Tang Nuo takut kakaknya kecapekan.
Ning Xi menjawab, “Aku masih bisa jalan, oke?”
“Oh…” Ning Xi melotot kepadanya, namun Tang Nuo merasa senang.
Dia takut bahwa Ning Xi akan bersikap seperti orang asing, namun sikapnya yang masih sama membuatnya merasa lega.
Sambil mereka berjalan, Ning Xi bertanya, “siapa orang yang meminjam uang?”
Nama orang itu adalah Hong Bin. dia dulu pernah bekerja di Kota Hai CHeng. Dia kembali ke desa tidak lama ini, dan berkata bahwa dia bekerja untuk beberapa orang penting sebelumnya, namun sepertinya, dia hanya berbohong.“
“Aku sudah bilang ke ayah berkali-kali untuk tidak dekat dengan orang seperti dia, namun setelah beberapa kali makan malam bersama, mereka memiliki hubungan baik. Ayah memberikan semua yang dia punya. Jangankan membayar bunga tinggi yang dia janjikan. Dia bahkan tidak mengembalikan sepeserpun…”
Ekspresi Tang Nuo menjadi pahit, namun kemudian dia berkata, “tapi, Sis, jangan khawatir. Kita sudah lapor ke polisi. Kita pasti akan mendapatkan uangnya kembali!”
Previous ChapterTable of ContentNext Chapter