Full Marks Hidden Marriage: Pick Up a Son, Get a Free Husband [Bahasa Indonesia] - Chapter 1037
Pemandangan di dalam otaknya berubah lagi. Itu adalah sore hari yang cerah dan ada suara pekikan rem. Dia merasa rasa sakit yang menusuk diperutnya…
Anak… anaknya…
Darah… di matanya.. Dimana-mana…
Dia mati! Anakmu mati! Dia lahir tanpa nyawa! Apa yang dapat kamu lakukan bahan jika dia tidak mati? Apakah kau akan merawat seorang anak haram?
Tidak.. Dia tidak percaya hal itu.. Hatinya masih berdetak di dalam janinnya beberapa saat yang lalu…
Bukan anak haram! Anaknya bukan anak haram!
Dia menunggu kelahiran anaknya, itu adalah anaknya! Anaknya yang berharga!
Kembalikan bayiku! Kembalikan…
Suara tangisan wanita yang tengah bersedih memenuhi kepalanya. Di dalam hatinya, dia mengetahui bahwa itu adalah suaranya sendiri…
Akhirnya, di saat berikutnya.. Dia melihat anak itu, akhirnya dia melihat bayinya…
Di dalam kamar mayat yang dingin.. Sebuah tubuh kecil tak bernyawa yang sudah membiru… bayinya berhenti bernapas…
Anaknya, bayinya mati…
Tiba-tiba ada pekikkan lantang yang memecah keheningan. Itu adalah suara pintu terbuka.
Thud!
Thud!
Thud!
…
Sepatu kulit melangkah ke dalam ruangan dan lelaki tinggi masuk.
Tangan putih lelaki itu memegang sebuah lilin. Dibawah cahaya yang redup, cahaya itu menampakkan matanya yang berwarna abu-abu dan rambutnya yang berwarna perak.
Lelaki itu berjalan perlahan ke arah tempat tidur dan mendekati bayangan hitam.
Ada gadis kecil di atas kasur dan dia memeluk erat-erat banta, dan berkeringat dari sekujur tubuhnya. Rambutnya basah dan badanya bergetar….
“Tidak… tidak… anakku… tidak….”
Gadis itu nampak setengah sadar sampai dia memperhatikan sumber cahaya dan sumber suara. Dia melihat ke atas dan ke arah cahaya…
“Kamu masih tidak berguna seperti biasanya!” nada sarkastik lelaki itu bergema di dalam ruangan seram itu.
Ning Xi memandangi orang itu sambil tetap meringkuk. Dia tidak bergerak dan tidak berkata apapun. Nampaknya dia masih setengah tertidur.
Gadis itu mengenakan setelan berbulu dan badannya bergetar ketika memandangi dalam-dalam orang itu dengan matanya yang memerah… hanya saja…
Hal itu sangat mudah untuk memicu gairah tekelam seseorang…
Mata lelaki itu menjadi semakin gelap dan perlahan dia mengarahkan tangannya kerah gadis itu. Dia mencoba untuk menyentuh bibir gadis itu…
Beberapa saat kemudian, lelaki itu merasakan rasa sakit yang tajam di tangannya.
Sebelum dia dapat mendekat, gadis itu menggigit tangannya, darah mengalir di mulut gadis itu dan di tangan lelaki itu…
Ekspresi lelaki itu berubah. Dia menahan rahang bawah gadis itu dan mendorongnya ke kasur. Dengan ekspresi dingind dan marah, dia berbicara dengan nada mengancam, “untuk siapa kau menjaga dirimu? hmm?”