Number One Lazy Merchant of the Beast World [Bahasa Indonesia] - Chapter 79
- Home
- Number One Lazy Merchant of the Beast World [Bahasa Indonesia]
- Chapter 79 - Aku adalah Seorang Kesatria Naga!
Sang kaisar masih belum sepenuhnya tenang ketika menteri terdekatnya tergesa-gesa masuk untuk mencarinya, dengan penuh kepanikan. Sang kaisar mengernyitkan dahi, “Apa yang terjadi?”
Sang menteri seperti akan menangis. Ia ingin sang kaisar membubarkan para penjaga sebelum berbicara dalam kepanikan. “Yang Mulia, insiden virus Jaringan Bintang ini sangat aneh. Hal ini sudah memegaruhi kehidupan orang-orang sampai beberapa hal, tetapi informasi mereka segera pulih dan tak ada dampak nyata. Informasi yang benar-benar rusak semuanya berhubungan dengan rencana kita.”
Kedua mata sang kaisar menggelap. “Apa?”
Sang menteri berteriak, “Informasi keuangan planet sumber daya Monman, informasi seluruh bisnis perdagangan di sabuk asteroid, kontak informasi semua peneliti, rekaman informasi Bisnis Memahat Oran yang sebelumnya, rencana dengan Zerg dan informasi para tentara bayaran, mereka semua hilang. Saya sudah mengatur para staf teknikal untuk memulihkannya. Mereka semua sudah sibuk sepanjang malam tetapi masih tak ada tanda-tanda pemulihan!”
Sang kaisar terkejut dan memeriksa komputernya. Sebelumnya, ia telah berfokus pada informasi laboratorium dan tidak memperhatikan hal lain. Pemeriksaan ini bukanlah masalah. Ia menemukan bahwa semua rekaman panggilan yang ia hapus sudah dipulihkan tetapi selain waktu, mereka semua berada dalam bentuk karakter-karakter rusak. Kaisar yang panik ingin menghapus mereka tetapi ia menemukan bahwa ia tak bisa melakukannya.
“Yang Mulia?”
Sang kaisar diselimuti keringat. Ia sudah paham dari kegagalam robot-robot istana kemarin tetapi ini adalah sebuah peringatan yang diberikan kepadanya! Ia tak bisa memikirkan orang lain yang akan melakukan hal-hal ini selain sang marsekal. Karena para robot penjaga yang lepas kendali memiliki sebuah kesempatan tetapi tak menyebabkan luka fisik apa pun padanya, itu pasti tanda keberatan dari sang marsekal. Inilah mengapa sang kaisar memutuskan bahwa itu hanya sebuah peringatan.
Harus disebutkan bahwa sang kaisar itu terlalu naif….
Bagaimana mungkin kecerdasan militer itu bisa menoleransinya setelah menemukan bukti pencucian uang, eksperimen-eksperimen manusia, dan bahkan tindakan-tindakan pengkhianatan?! Ini jauh lebih menjijikan daripada ayah macan tutul yang baji**** itu!
Ruhr menganggap dirinya sendiri sebagai kecerdasan sang marsekal dan ia adalah sebuah kecerdasan yang sangat cerdas dan patriotik. Putra virusnya bahkan lebih sepertinya dan memiliki sebuah rasa keadilan! Selain dari tanpa sengaja melakukan beberapa kerusakan pada kediaman sang marsekal, ia sudah menjadi sangat patuh atau jika tidak seluruh Jaringan Bintang akan runtuh.
Baba si Pembantu Rumah Tangga tertawa, “Hehehe..”
Ruhr meraih data Baba si Pembantu Rumah Tangga dan membimbing putra virus mereka ke manor sang marsekal. “Laporkan dia dan biarkan orang-orang di kekaisaran tahu jenis kaisar baji**** apa dia itu!”
“Hari ini adalah pernikahan macan tutul kecil itu dan sang marsekal. Ini adalah hari perayaan. Jangan berani lakukan hal-hal buruk apa pun.”
“Baba si Pembantu Rumah Tangga benar. Maka kita akan melakukannya setelah pernikahan!”
Malam ini, Aojia menjalaninya dengan kesulitan karena macan tutul itu ingin minum. Setelah menatap naga hitam besar yang dengan tenang berjalan di sekitar gudang emas dengan sandal emasnya, macan tutul kecil itu mengenali kenyataan. Tentu saja, objek-objek berupa emas murni adalah daya tarik tingkat atas untuk naga hitam besarnya!
Harus dikatakan bahwa macan tutul kecil itu hampir sepenuhnya kehilangan fokusnya. Macan tutul kecil itu kembali ke sarang naga dan memakan semua makanan yang dibawa Aojia.
Setelah makan malam, Aojia membawa keluar botol anggur…
Kemudian macan tutul kecil, yang sudah siap secara psikologis… menjadi mabuk. Satu-satunya hal yang diingat dengan mendalam oleh macan tutul mabuk itu adalah ia akan menikah dengan naga hitam besar dan memiliki anak-anak. Memikirkannya saja sudah sangat menggembirakan! Alasan mengapa ia mempertahankan bentuk manusianya dan bisa menjadi seekor macan tutul salju besar!
Aojia yang juga siap secara psikologis itu memegang macan tutul kecil yang mabuk dan berjalan mendekati sebuah kotak besar yang dipenuhi berbagai batu-batu energi yang sudah ia siapkan. Ia tak menyangka macan tutul kecil itu fokus dalam menarik pakaiannya. “Batuku, Aoji, batuku?”
Aojia mengelus kepala macan tutul kecil itu dan mengambil batu energi transparan yang diletakkan di dalam sarang. Rong Mingshi segera muncul dari lengan Aojia dan duduk dalam sarang naga untuk berkonsentrasi pada batunya sendiri.
Pahatan itu sudah diperhalus olehnya tetapi masih ada beberapa tempat yang masih kasar. Macan tutul kecil itu menggerakkan cakar-cakarnya dan mulai dengan serius memahat macan tutul kecil yang melompat menuju mangsanya. Kedua matanya terpaku dengan tegas ke depan, dua buah cakar depannya yang tebal terbuka, cakar-cakar belakangnya sedikit lurus dan ekor tebal berbulunya terangkat di belakang, menstabilkan postur melompat itu.
Batu energi transparan ini selesai dengan usaha macan tutul kecil itu.
Rong Mingshi menjauhkan peralatan cakar macan tutul dan matanya yang cemerlang menatap naga hitam besar yang berdiri di samping sarang. Ia menoleh dan memegang batu itu di dalam selimut. Setelah beberapa saat, ia mengulurkan lengannya dengan sebuah wajah tampan yang dipenuhi tawa. “Aoji.”
Tenggorokan orang di samping sarang itu sedikit bergerak. “Hmmm?”
Pria di dalam selimut itu menjilat bibirnya dan sedikit memiringkan kepalanya. Dua buah telinga berbulu yang bulat dengan ujung hitam muncul dari rambutnya yang halus. Sementara itu, ia berbicara dengan sebuah nada yang dipenuhi godaan, “Haruskah kita membuat beberapa anak?”
Boom!
Sayap-sayap naga hitam besar itu sekali lagi meledak ketika ia naik ke atas tempat tidur dan mencium bibir kekasihnya. Walaupun pemahamannya tentang membuat keturunan dan pemahaman macan tutul kecil itu tampaknya entah bagaimana berbeda. Macan tutul kecil itu sangat antusias dan ia memliki ide-ide yang tak ada habisnya di dalam kepalanya.
“Aoji, terbanglah dengan sayap-sayap naga!”
“Aoji, aku seorang kesatria naga!”
“Aoji, sayap-sayap itu harus membara!”
Selama saat itu, naga hitam besar itu melakukan yang terbaik untuk memuaskan macan tutul kecil yang begitu bergairah setelah mabuk. Tentu saja, ia harus mempertimbangkan bahwa ini adalah hari pertama macan tutul kecil itu. Bahkan walaupun macan tutul kecil itu meminum sebotol penuh anggur energi, Aojia tak bisa makan sebanyak yang ia inginkan. Setelah kesatria naga dengan sayap yang berapi-api, Aojia memeluk macan tutul itu dengan erat dan menciumnya untuk menenangkannya.
Macan tutul kecil yang gelisah itu tenang dan menatap dengan kedua matanya yang berkabut. Dengan sedikit kesadarannya yang terakhir, ia meletakkan tangan Aojia di atas perut kecilnya dan berbisik, “Aoji… apakah aku bisa bertelur?”
Ia masih mengkhawatirkan masalah bertelur. Mengesampingkan pemikiran tentnag kehidupannya yang sebelumnya, ia tak peduli tentang masalah dua pria yang memiliki anak. Ia lebih memilih seekor naga hitam kecil dan pada dasarnya ingin memiliki sebuah telur. Selain itu, seekor naga harus menetas dari sebuah telur.
Aojia terkejut sebelum tertawa, suaranya dengan mulus sampai ke macan tutul kecil itu. Rong Mingshi mendongak dengan sebuah ekspresi kosong. Apa ada sesuatu yang lucu? Aojia mencium dahi yang indah di bawah rambut itu dan berkata, “Sayang, pria dan pria tak bisa menghasilkan anak dengan tubuh, tetapi dengan sebuah inkubator genetik.”
“…Oh.” Rong Mingshi yang kebingungan itu menutup kedua matanya.
.
.
.
Keesokan paginya, Aojia secara alami bangun terlebih dahulu. Pria dalam pelukannya masih tertidur dengan damai dengan sedikit warna merah di wajahnya.
Saat ini, Ruhr membawa keluarganya kembali. Baba si Pembantu Rumah Tangga langsung membuang mereka untuk menyiapkan pernikahan dan Ruhr hanya bisa membawa putra virusnya ke komputer kuantum Aojia. Ia mengirimkan semua informasi yang diperolehnya dari sang kaisar dan dengan jujur melaporkan apa yang sudah mereka lakukan tadi malam. Tentu saja, kebanyakan dari waktu itu adalah mereka bermain di Jaringan Bintang…
Aojia menatap bukti itu. Satu dari mereka saja sudah cukup untuk mendakwa sang kaisar. Aojia sedikit mengernyitkan dahi dan menoleh untuk menatap orang yang sedang tertidur dalam selimut emas. Dalam perjalanan pulang dari Zerg, ia sudah berpikir tentang pergi dalam sebuah perjalanan untuk bulan madu mereka…
Karena itulah, Aojia mengirimkan sebuah pesan pada Gult. “Gult, hari ini aku mengadakan sebuah pernikahan di gunung bersuspensi terbesar di ibu kota. Datanglah untuk menyaksikannya.”
Gult, yang sudah bangun awal di pagi ini dan berada dalam suasana hati yang baik, melihat pesan ini dan merasa bahwa ia akan mendapat sebuah serangan jantung! Demi telur ibu, ia sudah menerima fakta bahwa ia kehilangan cintanya tanpa mengakuinya tetapi ia tetap merasa iri. Ini adalah sang Master Time! Orang pertama yang ia cintai dengan jiwa dan rohnya! Ia tak ingin menghadiri pernikahan itu dan sekarang ia harus menyaksikannya?
Gult dengan terus terang menolak. “Aku sangat sibuk hari ini dan tak punya waktu!”
Sayang sekali ia tak bisa menyaksikan bentuk manusia Master Time.
Aojia menatap balasan penuh penolakan itu, mengangkat tangannya dan mengirimkan sebuah foto pesawat. Gult menatap pesawat yang bagus itu untuk waktu yang lama dan merasa ragu sebelum membalas.
“Oke.”
Kemudian Aojia mengetuk komputernya dan memberi Ruhr perintah. “Setelah pernikahan, kirimkan bukti itu ke semua penjabat-penjabat kekaisaran yang diundang.”
.
.
.
Centinni menerjemahkan ini untukmu.
Kami juga membuka donasi via Gojek pay ya guys. Setiap Rp. 10.000 yang terkumpul, kalian akan dapat chapter ekstra. Dan kalian juga, jangan lupa tulis untuk buku apa kalian berdonasi yaa. Kode QR ada di halaman muka yaaa.
Bergabunglah bersama kami di discord untuk mendapatkan update terbaru dan kesempatan untuk bertemu penerjemah favorit Anda ~
Jadilah bagian dari komunitas Indonesia yang menyenangkan ~
Tautan discord: https://discord.gg/v4pveKG
- Home
- Number One Lazy Merchant of the Beast World [Bahasa Indonesia]
- Chapter 79 - Aku adalah Seorang Kesatria Naga!
Donasi pada kami dengan Gojek!
