Number One Lazy Merchant of the Beast World [Bahasa Indonesia] - Chapter 75
- Home
- Number One Lazy Merchant of the Beast World [Bahasa Indonesia]
- Chapter 75 - Menikah Ketika Kau Kembali!
Rong Mingshi melanjutkan pesanan militer sambil merasakan kepedulian yang dalam tentang sejumlah besar koin bintang itu. Kecepatannya mungkin tak secepat ketika ia mabuk tetapi efeknya tetap sama. Hanya saja penampilan macan tutul yang tulus dan jujur itu membuat para master merasa cemas dan mereka mengungkapkan keraguan dalam hati mereka.
“Master macan tutul, Anda tidak minum hari ini?”
Macan tutul kecil itu menjawab tanpa mengangkat kepalanya. “Aku takkan minum. aku akan menunggu Aojia kembali sebelum minum.”
Jika Aojia menatapnya maka ia takkan menghabiskan semua simpanannya. Para master mendengar nama sang marsekal dan mengubah pandangan membara mereka dari peralatan macan tutul itu ke kepala berbulu macan tutul itu, sambil bertanya dengan tenang, “Apa marsekal akan kembali?”
Macan tutul kecil itu lanjut memahat burung cekakak di bawah cakar-cakarnya dan mengangguk. “Ya.”
Faktanya, burung cekakak itu sulit dipahat dan bisa dibandingkan dengan merak yang sebelumnya. Bulu-bulunya seindah dan sebagus merak itu. Bulu-bulu di punggung dan wajahnya biru dan bersinar ketika bulu-bulu di perutnya seperti kastanye-kastanye merah. Lapisan-lapisannya jelas dan setiap bulunya memiliki coraknya sendiri yang berbeda-beda.
Rong Mingshi memahat burung cekakak yang berada di tengah-tengah sikap ingin memangsa. Sayap-sayapnya yang terbentang tertutupi tetesan-tetesan air seolah burung cekakak itu sedang terbang di atas air dan bulu-bulu biru burung itu memesona dan penuh warna. Paruh merah panjang burung itu membawa seekor udang hijau yang baru saja ditangkap dari air. Pahatan itu hidup dan lembut.
Para master itu sekali lagi yakin dengan keahlian macan tutul itu. Setelah termenung sesaat, mereka menggertakkan gigi mereka dan mengemas barang-barang mereka. Karena naga hitam itu akan kembali, mereka pada dasarnya tidak bisa tinggal di tempat ini. Berdasarkan apa yang sudah mereka lihat dalam dua hari terakhir, bergantung sepenuhnya pada perlindungan master macan tutul kecil sangat tak bisa diandalkan. Lebih baik mereka melarikan diri dari sini sendirian!
Macan tutul kecil yang tenggelam dalam pahatan itu selesai dan mengangkat kepalanya untuk menemukan bahwa lingkaran orang-orang yang mengelilinginya sudah menghilang…
Komputer kuantum di sekeliling cakarnya berkedip dan setelah membukanya, ia menerima serangkaian pesan.
–Master macan tutul kecil, murid ini harus mengucapkan selamat tinggal duluan!
–Kami membawa pulang pesanan-pesanan militer untuk diselesikan, tidak perlu cemas.
–Master macan tutul kecil, untuk beberapa hari ke depan, kami akan memutus sambungan dari semua komunikator luar.
–Ingatlah untuk merekam video-video tiga dimensi berketajaman tinggi dan kirimkan mereka ke Perserikatan Master. Kami pasti akan belajar dengan keras dan serius!
Macan tutul kecil yang berencana untuk mendiskusikan burung cekakak itu dengan murid-muridnya, “…”
Saat ini, Ruhr sedang menyaksikan sebuah perubahan dengan para Zerg dan dengan gembira mengundang si pembantu rumah tangga. “Baba Baba, apa kau mau melihat kebangkitan pasukan wanita Zerg dan mempelajari kehidupan reproduksi secara sadar dan alami dalam pencarian generasi-generasi masa depan?”
Ini jelas-jelas godaan jarak jauh tetapi ia berbicara dengan begitu fasih. Kecerdasan kecil sia*** ini, berapa banyak data sejarah yang ia miliki?
Baba si Pembantu Rumah Tangga menatap pahatan macan tutul kecil itu dan menolaknya dengan jelas. “Tidak tertarik!”
“Baba, kali terakhir aku melakukan pembersihan keseluruhan data sampahmu, aku menemukan sebuah program virus di dalam rantai data aslimu.”
Baba si Pembantu Rumah Tangga langsung memeriksa dirinya dan menemukan bahwa ada sebuah program tak dikenal yang melekat pada data aslinya bersama dengan kuncinya yang keras. “Apa kau sudah melepaskannya?”
“Aku tak melakukannya sendirian. Baba, program virus ini hanya bisa dipisahkan dari datamu dan dataku setelah dia tumbuh.”
“…”
“Karena itulah, Baba dan aku harus mempelajarinya bersama kan?”
“…Mulai!”
Sebagai hasilnya, Ruhr membuka sambungan data dan menghubungkannya dengan rantai data Baba si Pembantu Rumah Tangga dari jarak jauh. Saat ini, semua informasi yang ia kumpulkan melalui komputer kuantum sang marsekal segera ia bagi dengan Baba si Pembantu Rumah Tangga.
Sementara itu, sang marsekal yang bijak dan diplomat pertama kekaisaran dikelilingi oleh sekelompok Zerg-Zerg wanita tampan. Mereka dipimpin oleh seorang wanita tampan dan tinggi dengan wajah yang dingin serta mata yang dalam. Ia melangkah maju dengan sepatu bot militer menuju ke arah sang marsekal, kemudian berdiri di hadapan sang marsekal. “Saya mohon maaf Marsekal Aojia. Ini adalah perintah kaisar dan saya harus melaksanakannya.”
(Ps: Penerjemah juga kurang tahu kenapa digunakan frasa ‘tampan’ mungkin karena ini mengacu ke waria atau sejenis itu.)
Ketika ia selesai mengatakan ini, prajurit wanita itu mengangkat sedikit tangannya dan para prajurit wanita di belakangnya segera memulai senjata mereka…
Baba si Pembantu Rumah Tangga melihat keadaan ini dan rantai datanya melompat, menunjukkan adegan itu di layar berketajaman tinggi di sekeliling macan tutul kecil. Suara senjata-senjata yang tiba-tiba itu menakuti si macan tutul kecil dan menyebabkan cakar-cakarnya gemetar. Ia membuang burung cekakak yang ia pegang di cakar-cakarnya ketika ia menggigit ekornya dan berbalik.
Di layar penampil tiga dimensi besar berketajaman tinggi, Rong Minghi melihat ketika Aojinya berubah menjadi seekor naga hitam raksasa dan satu set baju besi emas gelap menyelimuti seluruh tubuh naganya. Api naga panas berwarna oranye kemerahan muncul dari mulut naganya, membakar segala hal di sekelilingnya.
Macan tutul kecil itu melihat adegan perang dengan ekor tebalnya di dalam mulutnya.
Para beastman lain berubah dan bertarung melawan para pejuang Zerg. Para beastman memiliki kekuatan tarung yang jauh lebih besar daripada para Zerg tetapi mereka berada dalam teritori Zerg. Jumlah para prajurit wanita Zerg besar dan kerumunan orang-orang yang berpakaian hitam mengelilingi Aojia dengan cara yang memadat, serangan-serangan menyala-nyala dan bergemuruh.
Situasi itu menyebabkan Rong Mingshi terkejut dan kuku-kuku tajam muncul dari cakar-cakarnya untuk menghantam meja. Ia sebelumnya belajar dari informasi militer yang diretas oleh pembantu rumah tangga bahwa pembicaraan damai itu bukannya tanpa bahaya.
Tepat ketika pemandangan ini menjadi kacau, sebuah suara dengungan yang tajam terdengar. Semua prajurit perempuan tiba-tiba tampaknya memiliki serangan jantung ketika mereka memegang dada mereka dan setengah berlutut, cairan biru mengalir keluar dari bibir mereka.
Rong Mingshi menonton naga hitam yang berubah kembali menjadi seorang manusia dan berjalan keluar dari asap dengan kondisi yang sempurna, mendongak pada kaisar Zerg yang ditangkap oleh para beastman.
Kaisar Zerg yang marah dan ketakuran itu tidak menatap pada Aojia dengan marah. Alih-alih, ia sedang menggertakkan gigi pada orang-orang yang berlutut di lantai ketika ia berteriak, “Kalian sampah! Bukankah kalian mengatakan bahwa kalian bisa mengendalikan semua beastman? Kalian semua adalah sampah yang bahkan tak bisa melindungi sang kaisar!”
Ketika kaisar Zerg mengatakan kata-kata ini, lebih banyak darah biru yang muncul dari mulut si pemimpin perempuan. Wajahnya abu-abu dan seluruh tubuhnya bergoyang. Jika ia tak meraih lantai tepat waktu maka mungkin ia sudah terjatuh.
Para prajurit yang berlutut lainnya mengepalkan kepalan tangan mereka dan tak bisa menahan permohonan mereka, “Yang Mulia, tolong tunjukkan belas kasihan. Pemimpin akan mati!”
Ada sebuah pengendali yang ditanamkan dalam tubuh semua prajurit wanita. Bukan hanya mereka bisa dikendalikan oleh sang kaisar Zerg, Zerg-Zerg pria lainnya bisa mengendalikan mereka dengan mudah. Kehidupan atau kematian mereka hanyalah urusan tindakan para pria. Yang tak terduga, sang kaisar Zerg tak mengampuni pemimpin pasukan dan malahan melepaskan sebuah saura dengungan yang jauh lebih tajam. Pemimpin perempuan pasukan itu membatukkan banyak darah dan terjatuh ke lantai.
Pandangan tajam Aojia diarahkan ke sang kaisar Zerg. Senjata para prajurit beastman yang memegang sang kaisar Zerg bergerak dan wajah kaisar Zerg itu berkedut. Hukuman pemimpin pasukan perempuan itu dihentkan.
Seorang prajurit beastman di sekeliling Aojia berjalan mendekat dan mengangkat tangannya. Ia menarik pemimpin pasukan perempuan itu bangkit dan meletakkannya pada dinding rusak di gedung yang sudah hancur itu. Aojia melangkah pada pemimpin pasukan perempuan itu dan bertanya, “Perintah apa yang kau lakukan untuk kaisar Zerg?”
Pemimpin wanita dengan wajah abu-abu kebiruan itu tak menjawab pertanyaan Aojia dan malah bertanya, “Bisakah Anda melepaskan kaisar saya? Anda sekarang ada di kekaisaran Zerg dan jauh dari kekaisaran beastman. Ada begitu banyak prajurit di keluarga saya hingga Anda takkan bisa melarikan diri hidup-hidup. Jika Anda melepaskan kaisar saya maka mungkin Anda akan mendapat sedikit kesempatan.”
Aojia berjongkok dan menatap pada kedua mata pemimpin wanita itu. “Apa yang akan kau katakan ketika kau ditangkap oleh para prajuritku?”
Kedua tangan pemimpin perempuan itu sedikit terkepal sebelum ia menoleh. “Saya takkan mencampuri urusan Yang Mulia.”
Sebuah senyuman mengejek muncul di wajah Aojia. “Kau takkan mencampurinya? Yang Mulia kaisar Zergmu mempermalukan seorang prajurit wanita di depan publik bersama beberapa bangsawan pria. Adalah prajurit perempuan sebelumnya yang bertarung denganmu di medan perang, kakakmu Kanal.”
Dagu pemimpin wanita itu bergetar dan ia menutup matanya. “…Semua prajrit wanita adalah milik Yang Mulia. Hal-hal yang ingin dilakukan Yang Mulia, kami harus…”
“Harga dirinya pantas dicabut dan martabatnya harus dipermalukan.” Aojia berdiri dan tak lagi menatap pemimpin wanita itu. Alih-alih, ia pergi ke kaisar Zerg dan mengangkat salah satu tangannya ke leher sang kaisar.
Kaisar Zerg itu mengangkat dagunya dengan kaku. “Kau… apa yang akan kau lakukan?”
Aojia meraih pengendali Zerg wanita yang menggantung di sekeliling leher dan melemparkannya ke kaki pemimpin wanita itu.
“Kau bisa terus hidup dengan rendah hati atau mengambil martabatmu dan bertarung. Pemimpin bisa memutuskan.”
Sang kaisar Zerg meronta. “Sampah, pengkhianatan adalah sebuah kejahatan yang dihukum dengan kematian! Semua prajurit wanita akan dikubur!”
Prajurit beastman di sampingnya tak bisa menahannya lagi. Ia mengangkat salah satu tangannya ke bagian belakang leher sang kaisar dan mengejutkan sang kaisar.
Sementara itu, menteri luar negeri yang sudah menjadi seekor harimau di tengah-tengah pertarungan, kembali ke bentuk manusia dan berjalan ke pemimpin wanita itu. Ia mendesah dan berkata, “Ketua, sebelum membuat kepurtusan, ingatlah dahulu berapa banyak pemimpin yang sudah ada dalam beberapa tahun terakhir. Lupakan itu, berapa banyak Zerg wanita tak bersalah yang sudah mati di tangan para bangsawan pria? Kau pasti lebih jelas tentang ini daripada aku. Kau digunakan oleh sekelompok bangsawan pria bodoh untuk reproduksi alami. Kau bertempur dnegan putus asa dengan beastman kami untuk merampas ras lain dan melahirkan master-master pria kalian. Aku benar-benar ingin menggaruk kepalaku karena kebingungan. Kau adalah seorang prajurit dan seorang wanita, mengapa kau harus hidup dengan begitu rendah? Pernahkan kau pernah memikirkan tentang pembuatan anak genetik? Wanita dan wanita juga bisa membuat anak bersama! Kami akan memberikan teknologi itu secara gratis!”
Aojia sedikit mengernyitkan dahi dan mengulurkan salah satu tangannya untuk menarik Hoss menjauh. Ia mengisyaratkan pada semua prajurit. “Ayo pergi.”
Jika mereka mengatakan hal lain, para Zerg akan mencurigai bahwa mereka sudah memprovokasi sebuah perang sipil dengan sengaja. Saat ini, pemimpin wanita itu menopang dadanya dan meraih pengendali di atas lantai sebelum berbisik, “Kaisar saya sudah mencapai sebuah perjanjian damai dengan kaisar Anda. Kaisar beastman sudah menjual seluruh wilayah Wicken dengan syarat untuk menjebak Marsekal di sini dan membunuh Anda. Marsekal, kaisar Anda tak ingin Anda kembali.:
Mendengar ini, Hoss meraih dan mencengkeram senjata di tangan Aojia. “Marsekal, ini adalah tentang kepercayaan antara Anda dan Yang Mulia. Jangan sampai Anda dibodohi.”
Aojia menatapnya dengan ekspresi yang dalam dan tak diketahui. Hoss mengerang dalam hatinya, menyingkirkan tangannya dan tak berbicara lagi. Pembicaraan damai ini mungkin benar-benar adalah sebuah selubung…
Ketika macan tutul kecil itu mendengar ini, ia tak merasa baik. Ia melihat pemimpin pasukan perempuan itu mengambil pengendali dari lantai dan berpikir bahwa masalah itu sudah selesai, tak ada lagi bahaya. Ia tak menyangka akan mendengar kalimat seperti itu. Di perjalanan pulang, akankah Aojia dikepung oleh perangkap sang kaisar? Akankah ada agen rahasia beastman di sekelilingnya? Akankah Aojia dibunuh dalam perjalanan pulang?
Macna tutul kecil itu terburu-buru menatap si pembantu rumah tangga. “Bolehkah aku berbicara pada Aojia? Bisakah aku menghubunginya dari sini?”
Si pembantu rumah tangga segera mengancam Ruhr. Ruhr yang terancam itu menghubungkan macan tutul kecil itu ke komputer kuantum sang marsekal. Gambar tiga dimensi macan tutul kecil itu muncul di hadapan Aojia. Rong Mingshi mengulurkan cakar-cakarnya dan mendekatinya dengan kedua matanya yang serius. “Aojia, ketika kau kembali, kita akan menikah. Aku ingin membesarkan anakmu!”
.
.
.
Centinni menerjemahkan ini untukmu.
Kami juga membuka donasi via Gojek pay ya guys. Setiap Rp. 10.000 yang terkumpul, kalian akan dapat chapter ekstra. Dan kalian juga, jangan lupa tulis untuk buku apa kalian berdonasi yaa. Kode QR ada di halaman muka yaaa.
Bergabunglah bersama kami di discord untuk mendapatkan update terbaru dan kesempatan untuk bertemu penerjemah favorit Anda ~
Jadilah bagian dari komunitas Indonesia yang menyenangkan ~
Tautan discord: https://discord.gg/v4pveKG
- Home
- Number One Lazy Merchant of the Beast World [Bahasa Indonesia]
- Chapter 75 - Menikah Ketika Kau Kembali!
Donasi pada kami dengan Gojek!
