Number One Lazy Merchant of the Beast World [Bahasa Indonesia] - Chapter 71
- Home
- Number One Lazy Merchant of the Beast World [Bahasa Indonesia]
- Chapter 71 - Mata yang Tidak Jelas dan Cakar-Cakar yang Licin
Sementara itu, Perusahaan Monman yang mengambil alih Bisnis Memahat Oran menemukan bahwa Bisnis Perserikatan Pemahat Master yang memiliki nama master pemilik toko Jaringan Bintang dan naik dengan sangat cepat. Momentumnya begitu hebat sehingga mereka takkan bisa ditekan melalui maksud rahasia apa pun. Selain pemesanan-pemesanan yang diterima Perusahaan Monman melalui maksud khusus, sejumlah besar pesanan populer mengalir ke Perserikatan Master.
Perusahaan Monman memutuskan untuk membuat beberapa orang pemahat yang mereka beli diam-diam bergabung dengan Perserikatan Master untuk mendapat beberapa informasi komersial juga bimbingan dari Master Time yang terkenal untuk meningkatkan keahlian mereka. Mereka juga bisa melakukan beberapa kerusakan dan menghancurkan reputasi Perserikatan Master.
Sayangnya, mereka menemukan bahwa tanpa pengecualian, semua pemahat yang mereka beli gagal dipilih di ronde pertama peninjauan dan tidak bisa masuk.
Para pemahat yang gagal, yang didukung oleh dukungan dan dorongan finansial Perusahaan Monman, berkumpul di markas Perserikatan Master untuk membuat sebuah kegaduhan. Untuk sesaat, entah itu dalam jaringan atau luar jaringan, mereka membuat semua jenis kata-kata melawan Perserikatan Master.
Mereka berkata bahwa Perserikatan Master sombong dan berpikiran pendek, menghina para pemahat yang sudah menerima sertifikasi ortodoks kekaisaran. Perserikatan Master itu hanya merekrut para pemahat magang dan menggunakan nama Master Time. Faktanya, ada sedikit pemahat bersertifikat kekaisaran selain kedelapan belas orang master itu. Mereka benar-benar menipu para beastman kekaisaran.
Tetapi, masalah ini hanya ribut selama sejam sebelum mereka dihardik oleh para beastman di toko daring Rong Mingshi. Setelah beberapa kejadian di mana pemilik toko difitnah, hampir semua beastman di area pertukaran pembeli berjuang dengan keras dan mereka menghancurkan para pemahat itu.
Yang terpenting, sejarah dan karya para pemahat yang ribut dan sengit ini terungkap di seluruh Jaringan Bintang. Untuk sesaat, pusat pendapat publik kekaisaran meledak.
–Orang-orang yang disebut para pemahat master inilah yang sebenarnya menghina pemahat ortodoks kekaisaran.
–Para pemahat ini seharusnya kualifikasi mereka benar-benar dicabut saja. Karya-karya mereka terlalu asal-asalan.
–Mengapa kalian tidak melihat karya kalian sendiri saja? Mereka bahkan tak sebagus para pemahat magang. Bisakah kalian membuktikan bahwa kalian tak mendapat sertifikat master kalian melalui maksud yang sangat khusus?
–Apa sistem sertifikasi pemahat kekaisaran sedang memburuk?
Perusahaan Monman melihat bahwa hal-hal tak berjalan baik dan harus menyerah. Mereka mencoba untuk membujuk pemasok batu energi terbesar kekaisaran untuk memutuskan persediaan batu-batu ke Perserikatan Master, hanya untuk menemukan bahwa Perserikatan Master sudah membentuk sebuah kesepakatan dengan perusahaan sumber daya itu. Sebuah persetujuan persekutuan sudah dicapai dan mereka memiliki prioritas untuk memperoleh hak pengiriman perusahaan sumber daya. Mungkin jika Perusahaan Monman tak memiliki sebuah perusahaan sumber daya yang sedikit lebih kecil ukurannya, persediaan mereka mungkin akan langsung dipotong.
Untuk sesaat, keuntungan Perusahaan Monman tertahan dan mereka harus tenang untuk berkonsentrasi pada bisnis mereka yang ada. Mereka baru saja menyelesaikan pengaturan ulang mendasar ketika mereka menemukan bahwa sejumlah besar pemesanan militer yang dikerjakan oleh Bisnis Memahat Oran sudah melampaui batas waktu.
Kepala eksekutif Perusahaan Monman menghubungi departemen militer yang bertanggung jawab untuk pahatan batu energi militer hanya untuk menemukan bahwa mereka sudah memberikannya pada orang lain. Jenderal Monman tertegun bodoh. Ia mengenal orang di baliknya. Bukankah pesanan ini seharusnya secara alami datang padanya?
Ini adalah sebuah masalah yang sangat penting dan secara alami mencapai sang kaisar. Sang kaisar, yang sedang menanti pembicaraan damai, mendengar berita itu dan tak bisa menahan kemarahannya. Setelah tenang sejenak, ia menghubungi sang komandan deputi yang bertanggung jawab atas urusan kemiliteran setelah sang marsekal pergi.
Sang kaisar menanyakan masalah ini dengan sangat damai. Marsekal tidak sedang di rumah dan ia bertanya dengan sambil lalu, hanya untuk berjaga-jaga. Si komandan deputi dengan hormat membalas, “Yang Mulia, militer membutuhkan pesanan ini dengan sangat mendesak dan pesanan ini secara alami diberikan pada pemahat yang kuat.”
Sang kaisar mengernyitkan dahi. “Para pemahat dari Perserikatan Master tidak lebih kuat daripada para pemahat Perusahaan Monman.”
“Seperti yang Yang Mulia katakan.”
“Jika demikian, mengapa pesanan itu tidak diperbarui dengan Perusahaan Monman?”
“Yang Mulia, yang mengambil pesanan itu adalah Master Time. Ini adalah data pahatan batu energi yang saat ini mater berikan pada departemen kemiliteran. Dalam segala hal, ia adalah pilihan terbaik untuk para prajurit kekaisaran.”
Kaisar itu mengernyitkan dahi saat ia menatap informasi yang dikirimkan oleh sang komandan deputi. Ia harus mengakui bahwa akan lebih baik jika Master Time yang terkenal itu yang mengambil pesanan. Sayangnya, ia sudah mengirimkan orang untuk memeriksa master ini dan tak ada berita spesifik hingga sekarang. Kekisaran itu tak bisa menahan diri untuk tak memikirkan tentang laboratorium yang ditundak karena penahanan Duke Oran. Jika ia ingin tetap membiarkan kemiliteran berada dalam pengawasannya, ia harus memulai laboratorium itu lagi.
Sang kaisar menatap orang di hadapannya dan tersenyum ringan. “Dalam ketidak hadiran marsekal, kau bekerja keras.”
Sang komandan deputi tersenyum sopan dengan wajah rubahnya.
.
.
.
Ketika semua pasukannya sibuk, macan tutul kecil itu akhirnya bangun.
Ketika ia bangun, ia berbaring dengan kebingungan di atas tempat tidur sebentar. Memori tentang apa yang terjadi saat minum masih sangat samar-samar. Ia meregangkan cakar-cakarnya ketika ia turun dari tempat tidur dan berjalan keluar ruangan.
Macan tutul kecil itu berjalan ke tangga dan melihat meja di tengah-tengah ruang tamu. Meja itu berisi lusinan pahatan yang jelas-jelas miliknya dan setelah lingkaran mengelilingi meja adalah para master yang berjuang memahat batu-batu energi.
Macan tutul kecil, “…”
Ia sedikit malu tetapi ia harus mengakui bahwa ia sangat efisien ketika mabuk. Rong Mingshi berjalan menuruni tangga, menatap para master yang sibuk dan berbicara dengan tulus, “Semua orang sudah bekerja keras.”
Tetapi, para master tenggelam dalam pemahatan dan tak ada jawaban. Kemudian Rong Mingshi memberi tahu si pembantu rumah tangga yang sudah mengikutinya sepanjang waktu, “Pembantu rumah tangga, pastikan para master makan dan tinggal dengan baik.”
Baba si Pembantu Rumah Tangga mengangguk dan dengan tenang mengatur robot pelengkap untuk mengumpulkan senapan besi yang dipasang di ruang tamu, ketika menghidupkan senapan proyeksi bertenaga jaring. Tak ada cara lain. Naga hitam itu tak ada di rumah dak keselamatan macan tutul kecil itu harus diatur olehnya.
Macan tutul kecil itu masih merasa sedikit bersalah jadi ia membuka akunnya, sembari berpikir bahwa hasil pesanan itu harus dibagikan dengan sama rata dengan para master. Ketika ia membukanya, ia melihat bahwa saldonya sebagian besar sudah menghilang, membuatnya langsung kebingungan.
Hal-hal aneh apa yang sudah ia beli? Macan tutul kecil itu melambaikan cakar-cakarnya dan tergesa-gesa membuka rekaman transaksi. Ia menemukan bahwa selain sejumlah kecil pembelanjaan, sisa delapan belas bagiannya sudah diberikan pada para master.
Rong Mingshi menepuk dadanya dengan cakar-cakar tebalnya dan tenang. Jika ia terus kehilangan uang, bagaimana ia bisa membeli batu-batu naga hitam besar itu?
Saat ini, pembantu rumah tangga itu berbisik, “Master, ini paket kilat Anda.”
Macan tutul kecil itu tenang tanpa melihat apa yang sudah ia beli. Ia mengikuti si pembantu rumah tangga untuk membuka paketnya. Ketika tas emas itu tampak, macan tutul itu duduk di sana dengan cakar-cakarnya yang menekan kunci dan tiba-tiba ingin langsung mengembalikannya…
Alih-alih, Baba si Pembantu Rumah Tangga mengulurkan kedua lengannya dan bertanya, “Tekstil bisa dicuci kering. Setelah dicuci, haruskah mereka diletakkan di dalam kamar?”
Ia tak merasa ada yang salah dengan macan tutul kecil yang membeli hal-hal aneh seperti ini. Macan tutul kecil itu menatap barang-barang emas itu dan otaknya dipenuhi dengan gambaran keluarganya yang berubah menjadi seekor naga dan berguling di atasnya. Faktanya… hitam dan emas adalah pasangan yang sempurnya!
Karena itulah, macan tutul kecil itu berbicara dengan antusiasme yang besar, “Pembantu Rumah Tangga, apa kau tahu rumah harta karun emas tersembunyi di bawah tanah? Letakkan mereka di sana.”
Baba si Pembantu Rumah Tangga pergi dengan set peralatan tidur itu.
Macan tutul kecil itu menatap paket yang tersisa di lantai dan dengan ragu bergerak maju. Ia mengangkat cakar-cakarnya dan ketika paket itu terbuka, Rong Mingshi mendadak menutupnya kembali. Ia pasti buta!
Macan tutul kecil itu membeku sejenak sebelum membukanya lagi. Kedua matanya yang jernih menatap dua pasang sandal emas yang cocok dengan ukurannya dan ukuran Aojia. Perancang mana yang datang dengan ide sandal-sandal emas murni ini? Apakah kaki mereka tidak akan menempel? Ketika ia mabuk, ia memiliki sepasang mata yang tidak jelas dan cakar-cakar yang licin!
.
.
.
Centinni menerjemahkan ini untukmu.
Kami juga membuka donasi via Gojek pay ya guys. Setiap Rp. 10.000 yang terkumpul, kalian akan dapat chapter ekstra. Dan kalian juga, jangan lupa tulis untuk buku apa kalian berdonasi yaa. Kode QR ada di halaman muka yaaa.
Bergabunglah bersama kami di discord untuk mendapatkan update terbaru dan kesempatan untuk bertemu penerjemah favorit Anda ~
Jadilah bagian dari komunitas Indonesia yang menyenangkan ~
Tautan discord: https://discord.gg/v4pveKG
- Home
- Number One Lazy Merchant of the Beast World [Bahasa Indonesia]
- Chapter 71 - Mata yang Tidak Jelas dan Cakar-Cakar yang Licin
Donasi pada kami dengan Gojek!
