Number One Lazy Merchant of the Beast World [Bahasa Indonesia] - Chapter 70
- Home
- Number One Lazy Merchant of the Beast World [Bahasa Indonesia]
- Chapter 70 - Aku Punya Banyak Uang untuk Dihabiskan
Kedelapan belas orang master itu datang dengan koper mereka dan macan tutul kecil itu sudah memerintahkan si pembantu rumah tangga untuk membuat sebuah ruang kelas sementara di ruang tamu.
Ruang tamu berisi meja yang awalnya berada dalam ruang belajar lantai dua. Ada delapan belas set meja-meja dan kursi-kursi di hadapannya dan sebuah layar pajangan tiga dimensi yang akan menunjukkan proses pemahatan macan tutul di sudut-sudut pandang yang super bagus.
Sementara itu, macan tutul kecil itu yang sudah meminum anggurnya sedang mengenakan peralatan cakar macan tutulnya dan dengan mulus serta tangkas mengukir seekor tupai dengan kacang-kacang kenari yang dimasukkan ke dalam mulutnya.
Tupai itu memiliki bulu campuran berwarna oranye-abu-abu dan cokelat, sebuah ekor yang halus, pipi-pipi yang membengkak, kedua mata hitam kecil cerah, dan dua buah cakar depan tupai yang memegang sebuah kacang kenari besar. Kepala tupai itu miring ketika ia mencoba menggerogoti kacang kenari itu, bulu-bulu di tubuhnya dipenuhi dengan kegembiraan dan sebuah jejak kebingungan.
Ketika para master masuk ke rumah, macan tutul kecil itu sudah menyelesaikan pahatan tupai. Ia mengangkat cakarnya untuk mendorong pahatan yang baru selesai itu ke samping dan meraih batu lain. Inilah ketika para master menyadari bahwa ada tiga dari empat pahatan yang diletakkan di atas meja di samping master macan tutul kecil itu.
Para master yang menyesal itu segera menjatuhkan koper mereka dan terburu-buru meraih tempat duduk. Mereka duduk dan melihat sejumlah batu-batu energi kelas rendah yang ditumpuk dengan nyaman di samping tempat duduk yang nyaman. Para master merasa bahwa macan tutul kecil itu terlalu bijaksana sebagai seorang master. Ia bahkan menyiapkan bahan-bahan praktik.
Di saat yang sama, macan tutul kecil itu berbeda dari masa lalu. Kedua matanya yang cerah tak seperti biasanya sedang menatap batu yang baru saja ia ambil. Kemudian ia menggunakan cakar-cakarnya untuk membuka antar-muka komputernya di hadapannya. Ia menarik berbagai foto bentuk-bentuk binatang yang tak terhitung jumlahnya dan mengambil seekor landak. Ia memperbesar dan memperkecil untuk mengamati rinciannya sebelum mengangkat cakar-cakarnya ke atas batu dan memulai peralatannya.
Lebih dari selusin master itu dengan hati-hati melihat pemahatan master macan tutul. Kemudian kedelapan belas pasang mata itu menonton ketika master macan tutul kecil itu dengan cepat mengukir seekor… naga hitam kecil yang marah?
Ini adalah seekor naga hitam kecil dengan sayap-sayap naga kecil, menunduk pada sarangnya. Ada beberapa koin-koin emas yang berserakan di dalam sarang itu dan cakar-cakar naganya digunakan oleh kakinya untuk menghitung koin-koin emas itu.
Tetapi, jumlah koin-koin emas itu tidak cukup. Selain itu, bagian emas dari batu energi kelas rendah campuran ini terlalu kecil. Karena itulah pupil naga hitam kecil itu menyusut dan mulutnya menipis saat ekor naga di belakangnya bergerak dengan marah. Ini jelas-jelas… naga yang tidak senang bahwa ada terlalu sedikit koin-koin emas dan akan meledak! Kesempuranaan keseluruhan pahatan itu benar-benar yang terbaik. Jika seseorang mencoba untuk mengambil sebuah koin emas maka naga hitam kecil ini akan memukuli mereka dengan keras hingga mati!
Omong-omong… bagaimana dengan landaknya? Bagaimana ia tiba-tiba berubah menjadi seekor naga hitam kecil? Terlebih lagi, naga hitam kecil itu jelas-jelas diperlakukan berbeda dengan pahatan tupai yang sebelumnya.
Master macan tutul kecil memeluk naga hitam kecil itu dengan cakar-cakarnya dan meletakkannya ke samping, menepuk kepalanya untuk menenangkannya. Kemudian ia berbalik dan melompat turun dari meja. Posturnya sedikit tidak stabil tetapi ia sangat cepat ketika ia tergesa-gesa menuju elevator dalam dan turun.
Macan tutul kecil itu segera kembali. Ia menginjak bangku tanpa sandaran dan memanjat ke atas meja, menuangkan beberapa koin-koin emas asli dari tempatnya ke dalam sarang naga hitam kecil itu.
“…”
“…”
“…”
Ekspresi naga hitam kecil itu tidak berubah tetapi para master itu merasakan sedikit kepuasan yang tidak bisa dijelaskan dari ekspresi itu.
Di saat yang sama, para master memikirkan tentang berbagai macan ukiran naga yang memenuhi ruang tamu terakhir kali. Wajah mereka tenang tetapi hati mereka sebenarnya sedih! Master macan tutul kecil itu jelas-jelas memiliki sebuah cinta yang dalam untuk si naga hitam besar.
Jika sang marsekal mengetahui bahwa mereka secara diam-diam memasuki pintu itu setelah ia pergi, mereka harus pergi ke 180 toko. Posisi master macan tutul kecil itu sudah ditentukan dan ia takkan menentang keinginan sang marsekal.
Para master itu menatap naga hitam kecil yang berdiri menjaga koin-koin emasnya. Karena mereka sudah dihukum untuk pergi ke semua toko, mereka harus tinggal dengan kokoh di sini selama tiga hari!
Ketika macan tutul kecil itu mengesampingkan naga hitam kecil itu, ekor tebalnya bergerak dan ia mengambil batu energi kelas rendah lainnya dari samping, dengan cepat dan yakin membuat sketsa bentuk landak. Setelah ini, macan tutul itu memahat sejumlah besar batu-batu energi kelas rendah. Ada sebuah jenis bentuk-bentuk binatang dan setiap dari mereka memiliki keahlian-keahlian teknis yang bisa dianggap yang terbaik.
Para master itu masing-masing mengembangkan pemahaman mereka. Para master itu sudah terlibat dalam industri memahat selama bertahun-tahun. Mereka tidak kekurangan teknik memahat. Bagi mereka, keahlian memahat yang mereka bentuk dengan gaya mereka sendiri tidak mudah untuk diubah. Hal yang kurang dari mereka adalah sebuah pemahaman baru tentang batu-batu energi kelas rendah.
Seorang pemahat tidak benar-benar membuat kembali bentuk binatang itu ke dalam batu energi tetapi menggunakan warna batu energi itu sendiri untuk sepenuhnya mengungkapkan pesona seperti binatang. Bisa dikatakan bahwa bahkan jika bentuk itu memiliki sedikit perbedaan, selama pesonanya cukup, mungkin untuk memasukkan kembali energi dari bagian potongan batu ke dalam karya.
Naga hitam kecil di atas meja itu adalah contoh. Para master tahu bahwa bahkan jika marsekal adalah seekor naga gemuk ketika ia masih kecil, sayap-sayap naganya lebih besar dan ia tak seimut itu. Untuk pesonanya… tidak hanya ada satu atau dua beastman berbentuk naga yang menyukai emas. Sang marsekal saat ini tidak menunjukkan hobinya tetapi mungkin macan tutul kecil ini telah menemukan beberapa petunjuk.
Pahatan-pahatan dahulu para master memiliki kasus seperti ini tetapi kekuatan yang digabungkan kembali itu terbatas. Saat ini, mereka sedang ditunjukkan sebuah dunia baru yang dibuat oleh master macan tutul kecil ! Ini hal yang sangat sederhana untuk dikatakan tetapi tak semudah itu untuk dilakukan. Hal ini membutuhkan para master agar memerhatikan setiap batu, sambil tak merasa terhina karena kerendahan batu itu.
Terlebih lagi, mereka samar-samar merasa bahwa mereka harus membuat Asosiasi Pemahat untuk menetapkan kembali peraturan-peraturan uji pahatan. Perbandingan pengaktifan batu energi tak lagi sepenuhnya dicerminkan dalam karya master macan tutul kecil ini. Hal itu harus diputuskan oleh jumlah kekuatan yang sebenarnya diaktifkan oleh pahatan itu. Mereka selalu merasa bahwa ketika peraturan ini keluar, ini akan menumbangkan seluruh pasar batu energi dan pasar pahatan….
Macan tutul kecil itu menghabiskan hampir semua energinya dan menemukan bahwa tetap membiarkan matanya terbuka itu sulit, tetapi ia tak tertidur. Ia mungkin mabuk tetapi ia mengingat tujuannya memanggil orang-orang ini kemari. Ia mengangkat cakar-cakarnya pada si pembantu rumah tangga dan meminta pembantu rumah tangga untuk menjelaskan hal-hal yang sebelumnya ia katakan.
Karena itulah, Baba si Pembantu Rumah Tangga menatap para master dan berbicara dengan sebuah senyum sopan. “Master memberi tahu saya bahwa tugas hari ini adalah untuk memahat semua batu di samping meja kalian.”
Si pembantu rumah tangga itu kemudian memberikan foto-foto binatang pada para master. Ketika si pembantu rumah tangga itu selesai, cakar-cakar tebal Rong Mingshi menggosok wajahnya, matanya sedikit berkabut dan lidahnya terasa sedikit lebih besar. “Ini adalah bagian dari pesanan militer yang aku terima jadi kita semua memiliki dividen kita sendiri…”
Kemudian macan tutul kecil itu memasuki akunnya dan membagi sejumlah besar koin bintang yang dibayarkan padanya oleh departemen militer ke dalam sembilan belas bagian, membagikan delapan belas bagian itu pada para master. Sejumlah besar koin bintang itu mungkin dibagi menjadi sembilan belas tetapi setiap jumlahnya cukup besar.
Sekelompok master yang tak pernah tergerak oleh uang itu terdiam.
Faktanya, mereka adalah orang-orang yang sebagian besar hidup dengan sebuah keluarga untuk diberi makan. Siapa yang tidak mau mencari uang? Tetapi, mereka angkuh dan tak ingin berada dalam kumpulan yang sama dengan Bisnis Memahat Oran. Mungkin ada banyak dividen dari universitas tetapi uang ini digunakan untuk penelitian dan hanya ada sedikit bagian untuk penggunaan pribadi yang sangat kecil. Master macan tutul kecil tidak hanya mengajari mereka keahliannya tetapi juga mengirimkan mereka sejumlah besar uang. Suasana hati para master benar-benar tidak bisa dijelaskan.
Macan tutul kecil yang berada di atas meja membuka mulutnya, menampakkan gigi macan tutulnya yang tajam dan putih. Ia menyatakan dengan sangat arogan, “Jika kalian mengikuti master kalian maka kalian akan mendapat sejumlah besar uang! Jika kalian ingin membeli sesuatu untuk beastman kalian, kalian hanya akan membeli barang-barang bagus. Kalian pasti tak perlu mengkhawatirkan tentang tak memiliki uang yang cukup!”
Semua beastman master yang putra-putranya sudah memiliki anak, “…”
“Oh, ya, ini adalah sebuah pesanan militer yang harus tetap dirahasiakan. Jika tidak…” Macan tutul kecil itu mencengkeram kepalanya dengan cakar-cakar tebalnya dan memikirkannya sebelum melanjutkan, “Jika tidak, aku akan membuat naga hitamku mencari kalian untuk memberi perhitungan.”
Para master memikirkan tentang naga hitam besar itu dan bungkam, “…”
Macan tutul kecil itu sepenuhnya kebingungan ketika ia selesai berbicara. Ia meluncur turun dari meja dan tertatih-tatih ke lantai dua. Sambil berjalan, ia berbisik, “Kalian bekerja keraslah, aku akan tidur dengan binatangku…”
Setelah memanjat satu langkah, macan tutul kecil itu menyadari bahwa si naga hitam besar tidak di rumah…
Macan tutul kecil itu tertegun konyol sejenak. Kemudian ia menundukkan kepalanya untuk membuka Jaringan Bintang dan membeli peralatan tempat tidur yang tak terhitung jumlahnya. Contohnya, sebuah kasur emas besar, sebuah bantal emas besar, sarung bantal emas, sebuah selimut emas lembut, sebuah alas kasur emas besar…
Barang-barang itu tak tampak cukup jadi macan tutul kecil itu membeli dua pasang sandal emas murni!
Para master yang belum mulai memahat melihat pemandangan ini dan ekspresi mereka aneh. Selera ini tak tampak seperti selera si macan tutul kecil. Lalu… Marsekal Black Dragon benar-benar suka menimbun emas!
.
.
.
Centinni menerjemahkan ini untukmu.
Kami juga membuka donasi via Gojek pay ya guys. Setiap Rp. 10.000 yang terkumpul, kalian akan dapat chapter ekstra. Dan kalian juga, jangan lupa tulis untuk buku apa kalian berdonasi yaa. Kode QR ada di halaman muka yaaa.
Bergabunglah bersama kami di discord untuk mendapatkan update terbaru dan kesempatan untuk bertemu penerjemah favorit Anda ~
Jadilah bagian dari komunitas Indonesia yang menyenangkan ~
Tautan discord: https://discord.gg/v4pveKG
- Home
- Number One Lazy Merchant of the Beast World [Bahasa Indonesia]
- Chapter 70 - Aku Punya Banyak Uang untuk Dihabiskan
Donasi pada kami dengan Gojek!
