Number One Lazy Merchant of the Beast World [Bahasa Indonesia] - Chapter 68
- Home
- Number One Lazy Merchant of the Beast World [Bahasa Indonesia]
- Chapter 68 - Ada Sebuah Sarang Emas
Ketika ia tertidur di malam hari, Rong Mingshi bermimpi ia menggunakan cakar-cakar tebalnya untuk membuka kunci cerdas dan ada ekspresi yang tak bisa dipahami dari naga hitam besar di sampingnya. Macan tutul yang bermimpi itu mendengkus. Pada akhirnya, apa naga hitamnya ini menyukai emas atau tidak? Tak masalah jika ia menghabiskan semua uangnya tetapi akan menjadi kerugian besar jika ia membeli sesuatu yang tidak disukai naga hitam besar itu.
Macan tutul kecil itu sepenuhnya terganggu oleh mimpi itu. Salah satu cakarnya menyentuh bahu Aojia saat ia membuka kedua matanya dan menatap orang di hadapannya. Ia bertanya dengan nada yang serius, “Aoji, aku ingin menanyaimu sesuatu dan kau harus mengatakan kebenaran. Apa kau suka koin-koin emas yang kubeli?”
Naga hitam besar yang tiba-tiba terbangun karena cakar-cakar macan tutul, “…”
Macan tutul kecil itu menarik pakaiannya. “Jika kau tak menyukainya maka aku akan mengembalikannya besok atau mencari sebuah cara untuk menjualnya. Mungkin orang yang berpakaian seperti matahari kemarin akan menyukai mereka.”
Kelopak mata Aojia berkedut dan ia menekankan macan tutul kecil itu ke dadanya. “Jangan jual mereka. Aku sangat menyukai mereka. Tidurlah.”
“Aoji, kata-katamu terdengar sangat asal…”
Aojia menjentik kedua telinganya. “Kau tahu bahwa aku menyukai semua yang kau berikan untukku.”
Macan tutul kecil, “…”
Kata-kata itu terdengar menenangkan tetapi ia merasa bahwa itu adalah sebuah kerugian. Melihat bahwa macan tutul kecil itu masih belum yakin, Aojia menarik napas kecil dan mengulurkan tangannya untuk mengangkat macan tutul kecil itu. Karena macan tutul kecil itu tak memercayainya, tak ada cara lain. Kesan tentang dirinya mungkin akan rusak tetapi hal itu akan diketahui macan tutul kecil ini cepat atau lambat. Ia tak memiliki maksud untuk menyembunyikan semuanya dari macan tutul kecil itu.
Aojia membuka selimut. Ia menggendong macan tutul kecil itu dengan satu tangan sambil memakai mantel. Kemudian ia meletakkan macan tutul kecil itu ke dalam pakaiannya dan pergi ke luar. Rong Mingshi menjulurkan kepalanya dari kerah pakaian dan menatap dagu Aojia. “Ke mana kita akan pergi?”
Aojia menunduk menatapnya dan menggosok punggungnya. “Aku akan membawamu ke satu tempat dan kemudian kita akan kembali dan tidur.”
“Oh.” Macan tutul kecil itu dengan patuh berada di dalam pakaian saat Aojia menuruni elevator menuju ruang pemasangan robot bawah tanah dan ruang pameran robot. Aojia memasuki ruang pemasangan robot, mengelilingi sebuah baju besi yang tinggi dan berwarna emas gelap yang diletakkan di atas lantai dan membuka sebuah pintu tersembunyi di belakang robot itu.
Rong Mingshi sedang mengangkat sebuah cakarnya untuk menutup kuapannya ketika ia terkejut karena situasi di belakang pintu itu, menyebabkan cakarnya membeku di sana. Di belakang pintu ini adalah sebuah tempat yang lebih besar daripada ruang pameran robot. Itu awalnya seharusnya adalah gua di dalam gunung bersuspensi itu. Ada banyak stalaktit dengan berbagai warna dan ada sebuah tempat super besar dengan dekorasi-dekorasi yang mewah. Hampir semua perabotan dan dekorasinya adalah emas dan bahkan kain-kainnya terbuat dari benang emas. Kerajinan tangan beastman kekaisaran tidak cukup maju tetapi dekorasi-dekorasi yang dibuat oleh mesin-mesin cerdas sangat indah.
Ini… cakar-cakar tebal Rong Mingshi bergerak dari menutup mulutnya dan malah menggosok kedua matanya. Itu terlalu terang dan menyilaukan.
Aojia menunduk pada macan tutul kecil itu saat ia mengelilingi ruang berkilau ini dan berhenti di sebuah tumpukan koin-koin emas yang macan tutul kecil itu pikir disusun di dalam gudang oleh robot-robot Aojia. Tumpukan koin-koin emas itu tidak berantakan tetapi tumpukan itu dibangun menjadi sebuah bentuk sarang yang sempurna.
Macan tutul kecil, “…”
Aojia menggunakan kedua tangannya untuk memindahkan macan tutuk kecil itu dari kerahnya ke lengannya. Kemudian ia mengarahkan napas naga ke tumpukan koin-koin emas itu. Koin-koin emas yang menumpuk itu meleleh di bawah napas naga yang konstan dan menjadi sebuah sarang emas yang sempurna. Dibandingkan dengan pahatan macan tutul kecil itu, kemampuan tubuh naga hitam besar ini juga kuat.
Tentu saja, hal yang terpenting adalah… naga hitam ini suka menimbun benda-benda seperti emas dan baju besi robot di ruangan samping. Macan tutul kecil itu menguap, memeluk lengan Aojia dan tertidur. Sangat bagus, uangnya tidak habis secara sia-sia! Tidak ada kerugian sama sekali! Ia bisa tidur dengan damai.
Sebelum tidur, macan tutul kecil itu memikirkan dua hal. Ketika ia memiliki waktu, ia ingin mendekorasi sarang emas ini, artinya ia harus bekerja lebih keras untuk mencari uang! Membeli batu-batu dan membeli emas!
Aojia menatap macan tutul kecil yang tertidur dalam pelukannya, mengelus kepala kecil itu dan dengan lembut kembali ke kamar.
Pagi-pagi keesokan harinya, Rong Mingshi bangun dan melihat bahwa Aojia sedang mengenakan pakaiannya. Ia meregangkan tubuh dan bangun. “Ini pagi sekali, Aojia.”
Aojia memakan mansetnya dan memegang cakar-cakar tebal itu. “Aku memiliki sesuatu yang harus dilakukan sepagi ini. Jika kau masih mengantuk maka tidurlah sebentar lagi.”
Rong Mingshi menggelengkan kepalanya, “Aku tidak akan tidur, aku harus bekerja keras.”
Aojia selesai berpakaian dan menyentuh kepala macan tutul kecil itu. “Oke, jangan sampai terlalu lelah. Kita akan minum bersama setelah aku kembali malam ini.”
Macan tutul kecil itu mengangguk dan melihat Aojia meninggalkan kamar. Setelah menghabiskan beberapa waktu di atas tempat tidur, Rong Mingshi membuka toko daringnya. Sekarang ia tak memiliki uang sepeser pun dan ia pada dasarnya harus mencari uang. Untungnya, pemesanan-pemesanan kelas tinggi masih belum dibayarkan. Ia hanya menghabiskan depositnya. Ketika ia menyelesaikan semua pemesanan, sebagian baiaya lainnya akan tersedia.
Karena itulah, macan tutul kecil itu membuka antar-muka dan berlari ke ruang belajar, siap untuk mengirimkan dua buah batu energi kelas tinggi yang sudah ia selesaikan. Tetapi, ia berlari ke ruang belajar dan melihat empat pahatan yang sudah selesai di atas meja!
Ini adalah kejutan! Itu seperti sebuah pai yang jatuh dari langit!
Macan tutul kecil itu tergesa-gesa membuat si pembantu rumah tangga mengirimkan keempat pahatan itu. Karena macan tutul kecil itu melihat ia bisa mendapat banyak koin bintang sekaligus dan membuka bagian belakang toko daringnya, siap untuk melanjutkan pemesanan.
Di saat yang sama, ketiga elit Departemen Informasi yang bertanggung jawab untuk melihat toko itu melompat. “Komandan deputi, pemilik toko sudah berada dalam jaringan.”
Sang komandan deputi rubah, yang sibuk selama beberapa hari ini dan saat ini sedang menghadapi sebuah masalah besar, segera mengirimkan sebuah pesan pada pemilik toko.
“Halo pemilik toko, militer memiliki sebuah pemesanan darurat. Saat ini, hanya pemilik toko yang bisa menyelesaikannya. Demi kehidupan para prajurit garis depan, bisakah saya meminta Anda untuk mempertimbangkannya?”
Rong Mingshi baru saja ingin membuka sebuah pemesanan ketika ia menerima pesan pembeli itu. Ia mengangguk dan segera membalas, “Aku bisa mempertimbangkannya.”
Si komandan deputi menarik napas kecil dan langsung berbicara pada pemilik toko tanpa perhitungan. “Sejujurnya, batu-batu kelas rendah pemilik toko yang bisa menyembunyikan aktivasi energinya sangat penting bagi para pejuang garis depan dan bahkan bisa menyelamatkan nyawa mereka. Karena itulah, kami dengan tulus meminta pemilik toko untuk menerima pesanan ini. Jumlah pesanan ini benar-beanr besar dan kami takkan mengatur tanggal penyelesaiannya. Semuanya bisa diatur secara bebas oleh pemilik toko. Untuk ketulusan kami, militer rela membayar jumlah totalnya di awal.”
“Oke, aku akan menerimanya tetapi aku tak memerlukan jumlah totalnya. Bayar saja satu per satu ketika aku menyelesaikannya.”
Sang komandan mendesah lega ketika ia melihat pesan itu. Ia meraih dan segera menanda tangani kunci rahasianya ke pengeluaran militer dan segera mengirimkannya pada pemilik toko. Ini bagus. Pengeluaran militer sudah diperhitungkan. Bahkan jika sang Kaisar secara pribadi mempertanyakannya, pesanan itu akan sangat sulit diberikan pada Perusahaan Monman.
- Home
- Number One Lazy Merchant of the Beast World [Bahasa Indonesia]
- Chapter 68 - Ada Sebuah Sarang Emas
Donasi pada kami dengan Gojek!
