Number One Lazy Merchant of the Beast World [Bahasa Indonesia] - Chapter 58
- Home
- Number One Lazy Merchant of the Beast World [Bahasa Indonesia]
- Chapter 58 - Berhubungan dengan si Macan Tutul Kecil
Macan tutul kecil yang marah itu mengendarai kursinya menjauh dan tak kembali. Ia tak ingin mengatakan apa pun pada para master yang tak bisa diandalkan ini dan langsung pergi ke perpustakaan berdasarkan petunjuk dari komputer kuantumnya.
Sekelompok master bermuka tebal itu terus mengikutinya. Mereka semua memiliki izin untu perpustakaan dan boleh masuk. Mereka berjalan di belakang macan tutul kecil itu dan mulut-mulut mereka tidak menganggur.
“Berdasarkan ekspresi marah Master, naga hitam itu tak gagal membangkitkannya?”
“Mustahil.”
“Kita tak bisa begitu yakin. Bagaimana jika marsekal itu berada di bawah master macan tutul kecil?”
Setelah mendengar kalimat salah satu dari mereka, sekelompok master ini menatap macan tutul salju berbulu yang duduk dalam kursi bola di hadapan mereka.
…Itu sedikit sulit untuk dibayangkan.
“Itu tidak mustahil.” Nada master yang membuat tebakan itu sedikit lemah. Apakah mereka sudah pernah melihat bentuk manusia macan tutul dan apakah mereka belum pernah melihat bentuk manusia naga hitam itu?
Macan tutul kecil itu terkejut karena gosip master itu dan menolehkan kepalanya, menatap mereka dengan kedua mata macan tutulnya yang jernih. Semua master seketika diam dan tersenyum pada macan tutul kecil itu. “Master, kami salah!”
Betapa baiknya senyuman ini, betapa ramah dan baiknya mereka dan betapa seriusnya nada mereka?
“…”
Macan tutul kecil itu dengan tenang menolehkan kepalanya dan lanjut bergerak. Untungnya, sekarang ini adalah waktunya kelas. Tempat di mana macan tutul kecil itu lewat termasuk tempat terpencil secara relatif di univrsitas. Tak ada murid yag muncul atau mereka akan melihat para master yang mengikuti macan tutul kecil itu. Itu sulit untuk dipandang…
Kepala sekolah tahu bahwa kelompok ini adalah hal-hal tua yang tak bisa diandalkan yang tak bisa menunggu tiga hari! Kepala Sekolah Stewart tergesa-gesa mengirimkan sebuah pesan pada lusinan master itu. “Tidakkah kalian tahu apa itu bertindak normal? Hati-hati agar master tak menghentikan Murid Rong untuk datang ke kelas!”
Ini mengingatkan para master tentang bagaimana naga hitam itu hanya akan membiarkan mereka mempelajarinya selama setengah menit. Keluarga macan tutul kecil ini selalu sedikit gempar….
Setelah menrima berita itu, sekelompok master itu diam-diam berhenti dan tak lagi mengikuti macan tutul kecil itu. Mereka duduk di lantai dan mengeluarkan peralatan mereka dan batu-batu energi kelas rendah yang sebelumnya mereka ambil dari gudang batu energi universitas. Mereka mulai memahat batu energi itu di tempat.
Macan tutul itu berjalan sedikit jauh dan tiba-tiba tak mendengar gerakan apa pun. Ini menyebabkan dirinya sedikit menolehkan kepalanya. Macan tutul kecil itu tertarik dengan adegan di mana lebih dari selusin master sedang memahat batu di saat yang sama. Ia membalikka kursinya, sedikit memiringkan kepalanya dan mengamati dengan hati-hati.
“…!”
Kepala Sekolah Stewart lebih ingin menyumpah lagi… Ia lebih seperti seorang ibu daripada seorang kepala sekolah! Walaupun di masa lalu, ketika sekelompok hal-hal tua ini tiba-tiba menemukan sebuah ketertarikan, umum bagi mereka untuk mulai memahat entah itu di suatu tempat atau acara. Ini adalah keadaan yang normal. Tetapi, kedelapan belas master tak pernah melakukannya dalam waktu yang bersamaan. Tak perlu menyebut, ada seekor macan tutul mencolok dalam bentuk binatangnya.
Kepala Sekolah Stewart memukul meja dua kali dan segera memerintahkan robor-robot pelengkap universitas untuk membuat area itu sebagai sebuah zona berbahaya untuk mencegah murid-murid menjadi salah.
Di saat yang sama, Aojia sedang menangani tugas-tugas resmi di markas militer ketika ia menerima sebuah pesan dari sabuk asteroid. Setelah kapal bintang institut telah meninggalkan daerah Ibu Kota Bintang, personel yang ia kirim mengambil kendali penuh kapal bintang yang membawa penelitian dan perlengkapan percobaan.
Baba si Pembantu Rumah Tangga dan Ruhr sedang memproses data percobaan dan membersihkan semua proyek sekaligus setelah mereka mengambil alih laboratorium Duke Oran. Ini meliputi bukan hanya program-program penelitian yang dikembangkan untuk nukleus macan tutul kecil itu tetapi sejumlah nukleus beastman lainnya.
Di permukaan, Institut Penelitian Nukleus Bintang itu sebagian besar mempelajari nukleus binatang yang didonasikan oleh para beastman setelah kematian. Faktanya, eksperimen-eksperiman yang dilakukan oleh para peneliti di bawah perintah Duke Oran adalah untuk mengekstrak nukleus binatang secara langsung dari kepala para beastman yang masih hidup melalui paksaan dari luar. Itu kemudian secara paksa akan dipindahkan ke kepala seorang beastman yang masih hidup.
Ketika nukleus binatang dikeluarkan dari seorang beastman, waktu bertahan hidupnya akan sangat pendek. Ini artinya dari awal, kehidupan para beastman yang memberikan nukleus itu diabaikan. Sejauh ini, eksperimen itu hampir semuanya berakhir di kematian para beastman dan kegagalan.
Tetapi, Duke Oran tampaknya sudah memutuskan bahwa ukuran nukleus binatang seorang beastman menentukan kekuatan persepsi seorang pengukir. Transplantasi itu gagal karena informasi yang tidak cukup. Ia memerlukan nukleus binatang dalam kepala macan tutul itu yang bisa membuat seorang beastman selamat dan ia juga memerlukan banyak eksperimen pada manusia.
Di laboratorium ibu kota, terlalu banyak pengukir pemula dan pengukir magang yang menghilang akan menarik perhatian. Itulah mengapa ia ingin memindahkan laboratorium itu ke sabuk asteroid dan mendirikan sebuah merek pahatan untuk merekrut para beastman.
Pembantu rumah tangga itu menyortir datanya dan dengan marah memindahkan mereka ke dalam rantai datanya. Bukti ini cukup untuk mempermalukan Duke Oran!
Sementara itu, Duke Oran mengeluarkan sebuah peringatan berduka cita di Jaringan Bintang setelah beberapa usaha yang gagal untuk menangkap macan tutul itu.
Di akhir penghormatannya, Duke Oran berbicara dengan penuh kasih sayang, “Ketika ia meninggal, istri tersayangku mengatakan bahwa ia ingin tinggal bersamaku dua puluh tahun lagi dan melihatku membangun kembali keluarga untuk anak kami, Phidia. Itulah mengapa aku tak pernah mengadakan sebuah pemakaman untuk istriku. Sekarang, dua puluh tahun kemudian, putriku Phidia dan aku sudah memutuskan untuk mengubur kesayangan kami di gunung bersuspensi terindah di ibu kota. Kami juga akan mengadakan sebuah pemakaman yang dipenuhi dengan kehormatan kerajaan untuknya.”
Penghormatan itu berakhir dan Duke Oran mengeluarkan dua foto tiga dimensi. Salah satunya adalah seekor macan tutul salju lembut di bawah sebuah pohon dan yang lainnya adalah seorang wanita cantik yang berbaring dengan tenang dan dikelilingi bunga-bunga putih.
Rencana Duke Oran bukan hanya untuk menarik perhatian macan tutul kecil yang ingin ia rebut. Orang-orang yang tahu bahwa Duke Oran telah menikahi seorang istri kedua dua tahun setelah pendahulunya meninggal merasa bahwa duke itu benar-benar dingin. Sekarang mereka tahu bahwa Duke Oran telah membuat sebuah janji pada istrinya dan tubuh istrinya telah diawetkan di rumah duke itu selama dua puluh tahun.
Para beastman yang tak terhitung jumlahnya tersentuh dan ini juga membawa beberapa perubahan pada pendapat-pendapat para beastman dalam jaringan tentang bisnis memahatnya. Beberapa beastman bahkan berpikir bahwa kompetisi itu universal dan bisa dipahami jika seseorang menggunakan cara-cara gelap. Toko daring itu tidak mengalami kerugian yang besar dan juga memiliki reputasinya sendiri yang melebar karena spekulasi itu.
Identitas macan tutul itu awalnya sudah diselidiki oleh Calant dan Calant kebetulan menjadi yang pertama menemukan masalah ini. Ia hampir meledak. Duke Oran ini benar-benar tak tahu malu. Bahkan tak ada sedikit pun kebenaran dalam kata-katanya. Phidia adalah anak Duke Oran yang terlahir dari orang lain dan ia menggantikan identitas macan tutul kecil itu!
Calant mengangkat sebuah jari tengah dalam hatinya dan dengan marah memberikan berita itu pada komandannya. “Pak, Duke Oran mengeluarkan sebuah pesan tentang macan tutul kecil.”
Naga hitam yang saat itu sudah memperoleh semua bukti dari laboratorium Duke Oran. Ia sedikit menutup matanya dan jari-jemarinya mengetuk manset-manset di pergelangan tangannya. Ia sedang berpikir tentang bagaimana memberikan sebuah serangan fatal pada Duke Oran ketika ia menerima laporan Calant. Ia membuka kedua matanya dan menghidupkan komputer. Ia membaca tentang perbuatan Duke Oran dan matanya sedikit menyipit. “Siapkan mobil suspensi untuk pulang ke rumah.”
“Baik, pak!”
Calant segera menjawab dan tergesa-gesa membuka mobil bersuspensi. Berdasarkan kata-kata komandannya, ia tahu bahwa komandannya sedang marah.
Calant mengubah mobil suspensi itu menjadi sebuah pesawat tempur sepanjang jalan dan tiba dengan cepat di manor marsekal. Ia membuat Calant mengendarainya tepat ke teras dan masuk ke kamar. Ia membawa batu energi transparan macan tutul kecil itu dan pakaian-pakaian yang sebelumnya ia beli untuk macan tutul kecil itu. Ia duduk di dalam mobil suspensinya lagi dan memerintahkan, “Pergi ke sekolah memahat.”
“Ya, pak!” Calant sedikit bingung. Mengapa bosnya pulang dan mengambil satu set pakaian?
Aojia tiba di sekolah memahat ketika Rong Mingshi tengah mengamati dengan hati-hati dan memahami pahatan dari para master yang jumlahnya lebih dari selusin. Mereka sudah terpengaruh oleh pahatan biasa selama ratusan tahun dan bentuk mereka mirip. Tetapi, setelah terpengaruh pahatan macan tutul kecil itu, para master dengan cepat menyesuaikan karya-karya mereka.
Terlebih lagi, sangat menyenangkan melihat para master itu menggunakan persepsi mereka seekstrim itu. Kekuatan persepsi yang dikendalikan oleh para master mengambil bentuk filamen-filamen yang tak terhitung jumlahnya. Rong Mingshi tahu bahwa ia kekurangan kendali persepsi sebagus ini. Itulah mengapa karya-karyanya tak mengandung vitalitas sebanyak karya-karya master ini…
Saat ini, Calant mengendarai mobil ke alamat yang diberikan oleh bosnya dan mengendarai mobil suspensi itu sepanjang jalan. Ia menemui banyak peringatan dan bahkan robot-robot pelengkap yang mencoba menghentikan mereka. Tetap saja, ini adalah pengawal marsekal dan robot-robot penjaga beserta robot-robot pelengkap universitas bahkan tak bisa menyentuh bagian samping mobil suspensi.
Kepala Sekolah Stewart terkejut ketika ia menatap ke area di mana alarm itu berubah merah. Apa yang terjadi? Apa di sana ada sebuah keributan? Kepala Sekolah Stewart memikirkan akibat-akibat yang mungkin tentang identitas macan tutul kecil yang terungkap dan tergesa-gesa pergi.
Mobil suspensi itu berhenti di depan macan tutul kecil itu. Mata Rong Mingshi melebar saat ia menatap kosong orang yang berjalan turun dari mobil. Naga hitam besar itu berbeda dari saat-saat sebelumnya ketika ia menjemput macan tutul kecil itu dari universitas. Ia tengah mengenakan sebuah seragam militer dan tak mencoba menyamar. Kedua mata macan tutul kecil itu langsung jernih. “Aojia? Apa yang terjadi?”
“Ada sesuatu. Aku akan memberi tahumu di jalan.” Ia berbicara ketika meraih dan menggendong macan tutul kecil itu.
“Oke.” Macan tutul itu bisa melihat keseriusan di mata Aojia dan mengangguk, mengikutinya ke mobil suspensi.
Ketika Kepala Sekolah Stewart tergesa-gesa datang, ia hanya melihat bayangan mobil suspensi dan para master yang sedang duduk. Kepala Sekolah Stewart menyeka keringatnya dan berkata, “Bagaimana dengan Murid Rong? Apa yang terjadi?”
Kedelapan belas master sedang memegang pahatan mereka sendiri yang berbeda dari masa lalu dan menjawab bersamaan, “Naga hitam itu mungkin berada dalam estrus?”
Naga hitam itu cemas, itu tak bisa merupakan hal lain selain ini….
.
.
.
Centinni menerjemahkan ini untukmu.
Kami juga membuka donasi via Gojek pay ya guys. Setiap Rp. 10.000 yang terkumpul, kalian akan dapat satu chapter ekstra. Dan kalian juga, jangan lupa tulis untuk buku apa kalian berdonasi yaa. Kode QR ada di halaman muka yaaa.
Bergabunglah bersama kami di discord untuk mendapatkan update terbaru dan kesempatan untuk bertemu penerjemah favorit Anda ~
Jadilah bagian dari komunitas indonesia yang menyenangkan ~
Tautan discord: https://discord.gg/fbqJYJX
- Home
- Number One Lazy Merchant of the Beast World [Bahasa Indonesia]
- Chapter 58 - Berhubungan dengan si Macan Tutul Kecil
Donasi pada kami dengan Gojek!
