Number One Lazy Merchant of the Beast World [Bahasa Indonesia] - Chapter 46
- Home
- Number One Lazy Merchant of the Beast World [Bahasa Indonesia]
- Chapter 46 - Memberi Uang itu Terlalu Kasar
Komandan deputi yang penuh itu akhirnya membuat kedua telinga rubahnya terkulai dan bulu-bulu mahkota merak si Raja Film yang ia pegang juga terkulai ke samping. Deputi itu meraih dan menyentuh mereka. “Lagi?”
Merak itu menampar tangannya. “Jika aku datang lagi, pinggangku akan patah!”
Mereka sudah berada dalam kontak dekat beberapa kali tetapi itu hanya dilakukan dengan perlahan dan mereka tak pernah melakukannya dengan sungguh-sungguh. Ia tahu bahwa rubah ini cemas tentang keamanannya dan selalu menahan diri. Sekarang rubah itu akhirnya memiliki sebuah pahatan batu energi kelas tinggi dan ia tak perlu menahan diri. Rubah ini hampir menelannya bulat-bulat!
Komandan deputi itu dengan tenang mengutarakan fakta-fakta. “Rambutmu masih belum pulih.”
Suo Lan menekankan salah satu tangannya di bulu-bulu mahkota di kepalanya dan mencoba untuk meluruskannya. Sementara itu, ia menatap kedua telinga rubah itu, meraih dan menariknya. Kemudian ia dengan remeh berkata, “Kau berkata seolah rambutmu sudah pulih saja!”
“Tak mungkin. Sudah lama sebelum akhirnya aku bisa memakan makananku dnegan bahagia. Aku mungkin membutuhkan beberapa makanan lagi.”
“Jadilah orang yang ala kadarnya atau kau takkan bisa makan ketika kenyang!”
“…Ini benar.”
“Rubah.”
“Ya?”
“Mengapa kau tiba-tiba kembali?”
Ia jelas-jelas menyiapkan sebuah hadiah ulang tahun dan bermaksud untuk menemukan sebuah tempat dengan suasana yang bagus. Ketika kondisinya benar, kesuksesan secara alami akan mengikuti. Ia baru saja siap untuk memberikan hadiah itu ketika rubah itu muncul dengan tergesa-gesa dan dengan akurat menemukan pahatan batu energi kelas tinggi itu.
Pada awalnya, ia dan rubah itu telah tertekan untuk waktu yang lama. Ketika mereka memiliki pahatan merak dan rubah itu, api itu membara seketika.
Rubah, “…”
Merak itu menanyainya hal ini? Pahatan bentuk binatang mereka berdua sudah terkenal dalam jaringan! Sebagai tambahan, pahatan meraknya telah dipelajari di ruang kendali umum Departemen Informasi kemiliteran dengan pembesaran ratusan kali….
“Rubah? Kenapa kau tak berbicara?”
“Sayang, aku mau anggur merah…”
“…Oh!”
Ketika telinga rubah dan bulu-bulu mahkota merak itu akhirnya menghilang, sudah siang hari. Rubah itu menggendong meraknya untuk mandi dengan hati-hati dan membungkus tubuh mereka dalam selimut. Kemudian ia mengeluarkan pahatan merak biru dan rubah api. “Burung kecil, haruskah kita menikah?”
Merak yang kelelahan itu menatap orang lain itu. Rubah itu tersenyum ketika memeluknya tetapi di saat yang sama, matanya yang bijak dan licik itu sangat serius.
“Oke.” Merak itu berjanji dan semangatnya pulih. Ia mengangkat lengannya untuk menghidupkan komputer kuantumnya dan membuka akunnya dengan antusiasme yang besar. Kemudian ia mengirimkan sebuah angpau besar pada pemilik toko dengan kalimat, “Pemilik Toko yang Besar, Anda adalah berkat dalam kehidupan se*s saya!”
Saat ini, macan tutul kecil yang menonton pelajaran teoritis tiba-tiba menerima peringatan sebuah angpau. Ia mengangkat cakarnya dengan sikap terkejut dan membukanya. Kemudian sebuah kantong merah besar dengan seekor merak indah di dalamnya melompat keluar di akun Jaringan Bintangnya.
Macan tutul kecil itu membukanya dengan cakar-cakarnya dan melihat bahwa di dalam angpau merah ini adalah… dua juta koin bintang! Kemudian Rong Mingshi melihat kalimat yang datang bersama itu dan tiba-tiba menyadari inti sebenarnya.
…Uang bisa membeli banyak hal untuk beastmanmu, seperti membeli sebuah batu energi kelas tinggi dan kemudian sebuah pemesanan khusus jadi kehidupan se**ualmu bisa diberkati.
Macan tutul kecil itu memberengut, menggosok gigi-gigi tajamnya bersamaan dua kali sebelum meraih ekor tebalnya. Ia tak memiliki uang untuk membeli sebuah batu energi kelas tinggi untuk naga hitam besar itu… Maka, mereka tak diberkati secara se**ual?
Jumlah dalam angpau itu mungkin mirip dengan harga lelang pemesanan khusus kelas tinggi tetapi karena merak itu memercayainyalah maka ia memahat batu energi kelas tinggi itu dan membuka pemesanan di Jaringan Bintang.
Karena itulah, ia tak bisa menerima angpau itu. Rong Mingshi siap untuk mengembalikannya. Ia tak menyangka bahwa ia belum mengembalikannya ketika ia menerima pesan lain dari merak itu. “Pemilik toko yang besar, rubah mengatakan bahwa dua buah angpau harus diberikan. Yang satu ini dari rubah saya.”
Ada angpau besar lain dan jumlahnya sama dengan yang sebelumnya. Angpau-angpau ini seharga empat juta koin bintang, langsung melumpuhkan Rong Mingshi. Jumlah total yang sudah pernah ada dalam akunnya tak sebanyak ini. Mata jernih macan tutul kecil itu menatap dua angpau itu sebelum cakar-cakar tebalnya dengan kuat menyentuh satu sama lainnya.
Ia memiliki prinsip! Ia tak boleh menjadi mata duitan! Bahkan jika tirani lokal menggunakan uang itu sebagai sebuah kotoran….
Setelah melihat angpau-angpau itu dikembalikan, merak itu menguap dan menaikkan pandangannya pada rubah itu. “Pemilik toko tak menginginkan angpau kita.”
Mata komandan deputi itu menyipit. Berdasarkan keahlian pemilik toko…
“Pemilik toko mungkin tak kekurangan uang.”
“Dan selain itu, memberikan uang itu terlalu kasar.”
Karena itulah, merak itu sekali lagi mengirimkan sebuah pesan pada pemilik toko. “Maka, haruskah saya secara resmi menjadi juru bicara Anda?”
Macan tutul kecil itu melihat pesan yang pembeli itu kirimkan dan mendesah lega karena itu bukan angpau lainnya. Ia memikirkan tentang batu energi merak, yang merupakan batu yang paling sempurna yang pernah ia pahat sejauh ini, dan menyetujuinya.
Macan tutul kecil itu memiliki pemahaman yang sedikit tentang identitas merak si Raja Film dan tak mengetahui bahwa biaya dukungan Peacock Suo Lan bisa dijumlahkan menjadi miliaran koin bintang. Karena itulah, merak si Raja Film itu membawa fotografer, penata rambut, penata busana pribadinya, dan sebagainya, dan menjadi juru bicara sebuah toko daring kecil.
Sudah semakin terlambat dan naga hitam besar itu memasuki gudang batu energi universitas untuk menjemput macan tutul kecil itu. Di dalam, macan tutul kecil yang berperilaku baik itu tengah duduk di kursi bolanya dan mendengarkan dengan hati-hati pelajaran daring universitas.
Pembantu rumah tangga, yang bersembunyi di tempat lain dan masih memilih para beastman di universitas, sangat tidak puas. Ini aneh. Mengapa tak ada beastman yang bisa dibandingkan dengan naga hitam itu?
…Benar-benar luar biasa!
Sementara itu, Eagle Tan menyamar sebagai sebuah robot dan sedang memikirkan cara untuk meyakinkan bosnya. Ia masih merasa bahwa menyembunyikan macan tutul kecil si pemahat ini sangat diperlukan.
.
.
.
Centinni menerjemahkan ini untukmu.
Kami juga membuka donasi via Gojek pay ya guys. Setiap Rp. 10.000 yang terkumpul, kalian akan dapat satu chapter ekstra. Dan kalian juga, jangan lupa tulis untuk buku apa kalian berdonasi yaa. Kode QR ada di halaman muka yaaa.
Bergabunglah bersama kami di discord untuk mendapatkan update terbaru dan kesempatan untuk bertemu penerjemah favorit Anda ~
Jadilah bagian dari komunitas indonesia yang menyenangkan ~
Tautan discord: https://discord.gg/fbqJYJX
- Home
- Number One Lazy Merchant of the Beast World [Bahasa Indonesia]
- Chapter 46 - Memberi Uang itu Terlalu Kasar
Donasi pada kami dengan Gojek!
