Number One Lazy Merchant of the Beast World [Bahasa Indonesia] - Chapter 29.2
- Home
- Number One Lazy Merchant of the Beast World [Bahasa Indonesia]
- Chapter 29.2 - Tiga dalam Satu (2)
Mata mekanis pembantu rumah tangga itu berkedip menatapnya tetapi ia tak perlu membuat macan tutul itu mengenalinya. Ia hanya harus berbicara dengan marsekal. Aojia menggoyangkan cakar-cakar macan tutul itu. “Aku telah menyiapkan sebuah hadiah untukmu di bawah. Apa kau mau pergi dan melihatnya sendiri dulu?”
Rong Mingshi mengangguk, melompat turun dari Aojia dan berlari masuk. Ketika macan tutul kecil itu sudah pergi, Aojia dengan tenang menatap mata mekanis pembantu rumah tangga itu. Tiga detik kemudian, pembantu rumah tangga itu mengemas semua yang ia ketahui dan mengirimkannya ke komputer kuantum Aojia.
Aojia menarik pandangannya dan membuka dokumen-dokumen yang dikirim oleh pembantu rumah tangga itu.
Itu sama seperti ketika ia pertama kali meminta Calant untuk menyelidiki. Macan tutul kecil itu benar-benar darah daging Duke Oran. Istri Duke Oran yang sebelumnya melahirkan sembilan belas tahun yang lalu tetapi ia lemah dan meninggal setelah melahirkan. Duke itu sudah membuat banyak orang memeriksa tubuh macan tutul kecil itu. Pada akhirnya, mereka percaya bahwa macan tutul kecil itu mungkin takkan pernah berubah menjadi manusia dan mungkin akan ada beberapa degradasi mental. Ini artinya ia takkan bisa menjadi pewaris duke.
Duke Oran memutuskan untuk langsung menyerah dengan putranya dan mengatur sebuah robot pembantu rumah tangga untuk membawa anak itu ke sebuah bintang di daerah pinggiran, tak lagi menanyakan tentang anak ini. Di saat yang sama, Duke Oran membawa kembali seorang bayi perempuan sebagai anak yang lahir dari istrinya yang sebelumnya. Setengah tahun kemudian, duke itu menikahi ibu anak itu. Istri barunya kemudian memberi duke itu seorang anak laki-laki yang menjadi pewaris duke itu.
Anak pertama yang lahir sembilan belas tahun yang lalu sepenuhnya dilupakan dan bahkan biaya hidup yang paling dasar tak pernah ia berikan. Selama sembilan belas tahun, produk-produk robot pembantu keluarga seperti pembantu rumah tangga telah diperbarui berkali-kali di kekaisaran. Tetapi, pembantu rumah tangga ini tak digantikan karena perintah khususnya dan perlahan-lahan membentuk sebuah pengertian akan autonomi.
Kemudian tepat beberapa hari yang lalu, Duke Oran mengambil alih Institut Penelitian Nukleus Binatang Buas dan tampaknya menemukan sesuatu yang rahasia. Ia akhirnya mengingat anak yang ia buang dan bahwa nukelus binatang buas dalam kepala anak itu lebih besar ketimbang beastman biasa.
Dalam rencana penelitian Institut Penelitian Nukleus Binatang Buas yang dicuri oleh pembantu rumah tangga itu, duke itu secara pribadi telah menanda tangani rencana untuk memotong nukleus binatang buas dari kepala macan tutul itu untuk penelitian. Karena itulah, pembantu rumah tangga yang marah menerima pemerintah duke dan memalsukan kematian macan tutul kecil itu dalam kecelakaan pesawat angkasa. Kemudian ia secara rahasia menggabungkan senjata-senjata penghancur bersama untuk menyerang kediaman duke.
Aojia sudah tahu apa yang terjadi setelah itu. Pembantu rumah tangga cerdas yang melarikan diri tertangkap lalu bersembunyi dalam manor Aojia.
“Tuan Marsekal, saya ingin bertanya pada Anda. Jika Duke Oran datang dengan tes DNA, akankah Anda memberikan macan tutul kecil itu?”
Pupil Aojia sedikit menyusut dan ia menatap pembantu rumah tangga itu dengan dingin. Mata pembantu rumah tangga yang tenang dan anorganik itu menatapnya kembali dengan tenang. Ia memerlukan janji marsekal. Duke Oran memandang rendah kekuatan kekaisaran dan terkadang bahkan mencoba ikut campur dalam militer. Satu-satu yang bisa memotong lengan Duke Oran, yang bahkan sang kaisar tak mampu lakukan, adalah sang marsekal.
Pembantu rumah tangga itu ingin membunuh Duke Oran tetapi Duke Oran sangat berhati-hati. Ia menaikkan pertahanan dan penjagaannya dan pembantu rumah tangga itu akan membutuhkan waktu yang lama untuk bisa sukses.
Aojia dengan jelas menyatakan, “Takkan ada yang bisa membawanya pergi.”
Mata Aojia dipenuhi kemarahan. Lupakan fakta bahwa duke itu tak membesarkan atau memedulikan macan tutul kecil itu. Macan tutul itu jelas-jelas memiliki kecerdasan orang dewasa tetapi Duke Oran tetap ingin memotong nukleus binatang buasnya.
Memotong…. kata-kata ini dengan dalam menusuk Aojia. Semua beastman yang nukleus binatang buasnya sudah dipotong hanya akan hidup selama beberapa hari. Bukankah ini mengabaikan keselamatan macan tutul kecil itu?
“Bagaimana dengan putri kecil keluarga duke? Bagaimana dengan pernikahan yang dirumorkan? Tuan Marsekal, Anda tak pernah menyangkalnya secara langsung. Bagaimana jika ada sebuah hari di mana Anda akan ditekan oleh kaisar dan duke itu untuk menyetujui pernikahan politik?”
Suara tenang pembantu rumah tangga itu terus bertanya. Bibir Aojia melengkung dan ia sedikit menaikkan salah satu pergelangan tangannya, menampakkan manset-manset naga hitam yang indah yang macan tutul itu pahat untuknya dan mengambil sebuah foto pergelangan tangannya.
Kemudian Marsekal Black Dragon, yang tak pernah memposting berita apa pun dalam Jaringan Bintang, secara langsung mengirimkan pesan pada semua wartawan bersamaan dengan sebuah foto manset-manset naga hitam yang tampak halus. “Sebuah deklarasi resmi, cintaku.”
Pembantu rumah tangga itu tiba-tiba tidak bisa tenang saat ia tergesa-gesa menuju Aojia dan menatap manset-manset itu. Manset-manset indah itu jelas-jelas dipahat dengan sangat teliti dan memiliki energi yang lebih intensif ketimbang batu energi dragon li yang sebelumnya ia lihat dibuat oleh anaknya. Itu jelas-jelas dibuat oleh macan tutul itu. Digabungkan dengan pahatan-pahatan naga hitam kecil yang ia terima sebelumnya…
Saat ini, berita-berita populer membanjiri Jaringan Bintang:
-Marsekal Black Dragon menyiksa para jomblo dengan pertunjukkan cinta!
-Binatang buas nomor satu di kekaisaran membuat deklarasi publik, kita harus bersama-sama memasuki sebuah lubang hitam untuk mati demi cinta!
-Pertunjukkan cinta Tuan Marsekal, manset-manset naga hitam yang dibuat sesuai pesanan, ribuan beastman sedang berduka!
Maka macan tutulnya yang imut dan lembut direnggut oleh cakar-cakar keras naga hitam yang jahat?!
Aojia menatap asap yang membumbung dari posisi prosesor utama robot itu dan bertanya, “Apa masih ada masalah?”
Inilah kebakaran kedua yang terjadi pada pembantu rumah tangga itu. Sejak kali terakhir itu terjadi, pembantu rumah tangga itu mulai menyiapkan bagiannya. Sebagai hasilnya, pembantu rumah tangga itu dengan tenang membuka posisi prosesor utama berada. Lengan-lengan mekanisnya menarik bagian-bagian yang terbakar dan menggantinya dengan yang baru.
Kemudian pembantu rumah tangga itu berbicara dengan suara mekanis yang mengandung arus yang tak stabil. “Tuan Marsekal, bahkan jika Anda bisa melawan Duke Oran, Anda tahu bahwa Master tak boleh pergi ke sekolah. Ketika keberadaannya terungkap, Duke Oran pasti akan mencoba menyingkirkannya.”
Aojia menarik pergelangan tangannya, menghalangi komunikasi semua orang dan memberi tahu pembantu rumah tangga itu, “Aku takkan membiarkan Rong Rong hidup dalam kegelapan tanpa kebebasan dan dirinya sendiri.”
“…”
Kata-kata ini membuatnya terdengar seolah pembantu rumah tangga itu sudah menyiksa macan tutul kecil itu. Pembantu rumah tangga itu hampir membakar prosesor keduanya saat mata mekanisnya menatap Aojia.
Aojia berkata, “Informasi bisa disimpan di sebuah tempat selama beberapa tahun atau bahkan ratusan tahun, tetapi bukan manusia. Rong Rong adalah seorang manusia, bukan data. Aku harap kau bisa mengerti.”
Bukankah ada rumor di Jaringan Bintang bahwa marsekal tak hebat dalam berkata-kata?
Pembantu rumah tangga itu membisu. Ia memang memiliki ide untuk membawa macan tutul kecil itu pergi untuk bersembunyi di sebuah planet terpencil. Ini benar-benar analisis data yang buruk. Setelah mengembangkan pengertian akan autonomi, ia merasa agak membosankan untuk tetap tinggal di suatu tempat, apalagi macan tutul kecil itu yang sangat aktif.
Aojia melanjutkan, “Kau pasti sudah melihat bakat Rong Rong. Kemampuannya melebihi seorang pemahat master. Ia memiliki kemampuan untuk berdiri di puncak. Apa kau mau dia bersembunyi dalam debu selamanya? Apa kau mau dia terus menjadi dungu?”
Pembantu rumah tangga itu terdiam sejenak. “Anda mengatakan ini, tetapi bagaimana dengan keamanannya.”
Bibir Aojia sedikit melengkung ketika matanya menggelap. “Ini urusanku. Kau harus menjadi seorang pembantu rumah tangga yang baik.”
“…”
Pembantu rumah tangga itu dipenuhi kemarahan. Aojia berjalan ke ruang tamu sebelum tampaknya mengingat sesuatu. Ia berbalik ke pembantu rumah tangga itu dan berkata, “Aku akan mengganti tubuhmu dalam beberapa hari.”
“…Tak perlu repot-repot.”
Pembantu rumah tangga itu dengan tenang meluncur ke depan.
“Ini mesin tiruan terbaru yang dibuat oleh kemiliteran.”
“Saya mau tiga!”
Pembantu rumah tangga itu seketika langsung mengganti nadanya.
“Itu terlalu banyak.”
“Saya memerlukan cadangan!” desak pembantu rumah tangga itu.
Aojia mengangguk. “Oke, kalau begitu tak ada senjata.”
“…”
Apa gunanya itu? Hanya untuk menyentuh kulit tiruan yang lembut dan hangat? Tetapi, hanya karena ia tak diberikan senjata bukan berarti ia takkan bisa membuatnya sendiri… pembantu rumah tangga itu mengingat kecerdasan kemiliteran yang kecil, Ruhr, yang akan menyelundupkannya keluar untuk dirinya.
Karena itulah, pembantu rumah tangga itu menatap Aojia yang berjalan menuju elevator bawah tanah. Menyerahkan macan tutul kecil itu pada marsekal seharunya dapat dipercaya…
Saat ini, Rong Mingshi tengah memperhatikan hadiahnya. Itu adalah sebuah perangkat berbentuk bola dengan sebuah tempat duduk di tengah-tengahnya. Di depan tempat duduk itu adalah sebuah meja datar. Rong Mingshi memanjat ke atasnya beberapa kali tetapi bola itu mengambang dengan tak stabil.
Aojia menaikkan kedua alisnya saat ia menatap macan tutul kecil yang menepuk kursi keamanan kecil dengan cakarnya. Aojia tersenyum dan perasaan ke;amnya setelah melihat data-data itu sedikit lebih baik. Ia berjalan mendekat untuk memegang bola transparan itu dan menatap macan tutul kecil itu melompat ke dalamnya.
Aojia menaikkan tangannya dan memulai komputer kuantum di pergelangan macan tutul kecil itu. Sabuk pengaman kursi cerdas itu aktif dan panel kendali dan perintahnya muncul sebagai gambar tiga dimensi di hadapan macan tutul kecil itu.
Rong Mingshi mencoba mengoperasikannya dan bola transparan itu bergerak maju dan mundur dengan mulus. Berkat perangkat penyeimbang yang terpasang di dalamnya, benda itu secara otomatis akan membentuk sebuah orientasi yang stabil jadi macan tutul kecil itu takkan terbalik.
Aojia tak memberi tahu macan tutul kecil itu tentang senjata dan pertahanan di bola transparan itu. Kursi keamanan kecil bukan hanya melekat pada komputer macan tutul kecil itu tetapi juga pada Aojia. Ketika Rong Mingshi yang berada di dalamnya diserang, fungsi pertahanan di bola transparan itu akan hidup. Di saat yang sama, Aojia akan menerima sebuah pemberitahuan dan bisa sedikit mengendalikan senjata untuk menyerang balik atau melarikan diri.
Aojia memilih perangkat bola itu karena tipe kursi keamanan cerdasnya adalah satu-satunya yang bisa mencapai kecepatan pesawat tempur .
.
.
.
Centinni menerjemahkan ini untukmu.
Kami juga membuka donasi via Gojek pay ya guys. Setiap Rp. 10.000 yang terkumpul, kalian akan dapat satu chapter ekstra. Dan kalian juga, jangan lupa tulis untuk buku apa kalian berdonasi yaa. Kode QR ada di halaman muka yaaa.
Bergabunglah bersama kami di discord untuk mendapatkan update terbaru dan kesempatan untuk bertemu penerjemah favorit Anda ~
Jadilah bagian dari komunitas indonesia yang menyenangkan ~
Tautan discord: https://discord.gg/fbqJYJX
- Home
- Number One Lazy Merchant of the Beast World [Bahasa Indonesia]
- Chapter 29.2 - Tiga dalam Satu (2)
Donasi pada kami dengan Gojek!
