Number One Lazy Merchant of the Beast World [Bahasa Indonesia] - Chapter 24
Rong Mingshi menemukan bahwa setelah belajar mengatakan nama Aojia, sebuah pintu seolah terbuka. Bahasa beastman Kekaisaran tiba-tiba mulus. Masih sulit baginya untuk mengatur kalimat karena pita suaranya tak bisa mengendalikan transisi nada kalimat-kalimat ini. Kecepatan bicaranya mungkin lambat tetapi ada banyak kata yang dikuasai olehnya.
Setelah belajar dalam waktu yang lama, Rong Mingshi sedikit mengantuk. Ia tak bisa menahan kuapan dan kelopak matanya terkulai. Naga hitam yang ada di bawah tubuhnya menggosok cakarnya dan menepuk bulunya. “Pergilah tidur kalau kau lelah.”
Macan tutul kecil itu mengangguk, kepalanya ia gosokkan pada tubuh naga hitam itu saat ia memeluk salah satu cakarnya. “Aojia, bersama.”
Bersama?
Aojia tertawa. “Oke.”
Naga hitam itu sedikit berbalik, berbaring menyamping dengan lengannya yang mendekap macan tutul kecil itu. Sayap-sayap naganya dengan lembut menepuk punggung macan tutul itu. “Tidurlah dan aku akan membangunkanmu ketika waktu makan malam tiba.”
Macan tutul kecil itu menyeringai, menggunakan cakar naga yang hangat sebagai bantal dan menutup matanya. Aojia langsung mendengar dengkuran unik macan tutul kecil itu. Kecepatan ia jatuh tertidur menyebabkan naga hitam itu sedikit mendesah. Macan tutul kecil ini lelah tetapi masih memaksakan diri untuk mempelajari banyak hal.
Aojia dengan lembut menurunkan kepalanya dan menyentuh kepala macan tutul kecil itu dengan kepala naganya. Napas hangat seekor naga memercik bulu berpola di kepala macan tutul kecil itu dan bulu-bulu halusnya bergoyang sedikit. Macan tutul kecil yang kegelian itu tanpa sadar bergerak di bawah cakar-cakar naga itu dan memegangnya dengan lebih kuat. “Aoji… jiji…”
Aojia… geli.
Macan tutul kecil yang tertidur itu kembali ke bentuk semulanya dan tak mengatakan kata-katanya dengan jelas.
Naga hitam itu tak bisa mengganggu orang ini lagi dan segera menggerakkan kepalanya sedikit menjauh, membiarkan napasnya jatuh di depan macan tutul kecil itu.
Kali ini, pembantu rumah tangga dalam sistem kendali kamar akhirnya kembali ke tubuh robot pembantu rumah tangga manor, yang prosesornya telah diperbaiki. Ia dengan diam-diam mengendap ke dalam kamar, mata mekanisnya menatap naga hitam itu dengan dingin saat ia berbicara dengan suara yang sangat mekanis. “Tuan, silakan keluar.”
Naga hitam yang berada dekat dengan macan tutul kecil yang lembut itu menyipitkan matanya. Aojia menatap robot pembantu rumah tangga yang menghilang ke luar pintu ruangan dan cahaya berkilat di matanya.
Berdasarkan informasi yang diberikan padanya oleh Calant, Aojia tahu bahwa ada sebuah robot pembantu rumah tangga cerdas yang menerima perintah dari Duke Oran. Perintah itu adalah untuk mengirimkan macan tutul itu ke sebuah institut penelitian. Tujuannya sangat jelas. Institut itu berfokus untuk mempelajari nukleus binatang buas beastman tetapi nukleus binatang buas pada umumnya akan didonasikan setelah beastman itu meninggal. Nukleus binatang buas macan tutul kecil itu berbeda dari binatang buas biasa dan ini mungkin menarik perhatian mereka.
Alih-alih melaksanakan perintah, pembantu rumah tangga cerdas itu mengkhianati Duke Oran dan menyerang kediamannya, mempengaruhi pelaksanaan perjamuan kerajaan. Bisa dilihat bahwa pembantu rumah tangga cerdas ini melindungi macan tutul kecil itu. Karena itulah, ketika memasuki manor kemarin dan menemukan bahwa pembantu rumah tangga manornya telah diretas, Aojia tak segera mengambil tindakan melawan robot pembantu rumah tangga itu dan memperhatikan tindakannya dalam diam.
Aojia menatap macan tutul yang tertidur nyeyak dan dengan lembut memindahkan cakarnya. Tetapi, macan tutul kecil itu mencengkeramnya dengan erat dan tubuhnya bergerak. Aojia segera menghentikan tindakannya. Ia menggunakan cakarnya yang lain untuk mengangkat batu energi naga hitam kecil, dengan cepat melepaskan cakarnya dari tangan macan tutul kecil itu dan memasukkan batu energi ke dalamnya.
Macan tutul kecil itu memeluk naga hitam kecil dan tubuhnya melengkung.
Naga hitam itu memperhatikan dan melihat macan tutul kecil itu tak bangun. Ia dengan lembut bangkit dan berubah menjadi bentuk manusia setelah mendarat.
Macan tutul kecil itu yang bergelung di atas tempat tidur dengan naga hitam kecil itu berbalik, tampaknya merasakan ada sesuatu yang salah. Ia tanpa sadar memeluk ekornya dan mencengkeram ekor tebalnya bersama naga hitam itu. Kemudian ia akhirnya tenang, dan lanjut tertidur.
Bibir Aojia melengkung dan ia menarik selimut menutupi macan tutul iu.
Sebelum meninggalkan kamar, Aojia memulai sistem pertahanan tertinggi kamar, hanya untuk menemukan bahwa pembantu rumah tangga cerdas sudah memulainya terlebih dahulu. Bukan hanya itu, ia juga menghidupkan pengaturan isolasi cahaya dan suara ruangan itu.
Aojia sedikit menaikkan kedua alisnya dan menatap macan tutul kecil yang tertidur di atas tempat tidur. Tampaknya jika ia ingin menggenggam macan tutul kecil ini dengan damai di masa depan, ia harus membuat pembantu rumah tangga itu menurut atau ia akan terus diganggu.
Segera setelah Aojia melangkah keluar kamar dengan tenang, ia diserang oleh pistol gravitasi bertekanan tinggi yang diatur oleh pembantu rumah tangga itu. Aojia langsung mengaktifkan robot humanoidnya dan menaikkan lengan kirinya untuk membendung serangan itu. Aojia tak terluka tetapi kekuatan ledakan itu menghantam manor dan langsung membuka sebuah lubang di langit-langit, menyebabkan sinar matahari siang melewatinya.
Kamar di belakang Aojia di mana macan tutul itu tertidur masih utuh tanpa terpengaruh. Sebuah cahaya berkilat di mata pembantu rumah tangga yang ada di kejauhan itu dan senjata yang ia pasang di tempat lain diaktifkan. Meriam ion berenergi tinggi menghantam Aojia.
Aojia berdiri di sana dengan tenang dan tak menghindarinya. Ia meletakkan lengan baju besi humanoid di hadapannya dan sekali lagi menyapa serangan meriam ion itu. Meriam ion berenergi tinggi itu leih kuat daripada pistol gravitasi. Selain kamar keramat di belakang Aojia, struktur seluruh manor hancur dan runtuh.
Pembantu rumah tangga itu mengamati serangan yang sekali lagi dibendung dan harus mengakui bahwa marsekal benar-benar kuat. Baju besi robot itu menetralkan beberapa serangan tetapi dampaknya masih cukup besar untuk menyebabkan kerusakan internal.
Sirine departemen polisi kekaisaran terdengar dari kejauhan. Manor marsekal kekaisaran yang diserang tentu adalah sebuah peristiwa besar dan hampir semua pasukan departemen kepolisian pergi. Di saat yang sama, Penjaga Calant di dalam pangkalan pesawat menerima peringatan dan terlompat dari kursinya saat ia meneriakkan, “Semua penjaga, siaga penuh. Marsekal baru diserang. Pergi dan selamatkan Beliau!”
Berani menyerang komandan mereka, ini pasti keberanian macan tutul yang ambisius itu!
Seketika, semua penjaga di dalam pesawat langsung bersenjata dan kendaraan suspensi dengan cepat dikendarai menuju kediaman bos mereka di ibu kota.
Pembantu rumah tangga itu menggerakkan lengan robotiknya dan menatap Marsekal Black Dragon di kejauhan dan kemudian gunung di mana manor itu berada. Apa dia akan benar-benar meledakkan baju besi yang marsekal itu simpan dari semua medan perang yang ia lalui? Senjata-senjata yang ia pasang tak terlalu kuat dan takkan menyebabkan kerusakan yang sebenarnya pada robot-robot itu.
Pembantu rumah tangga itu memperhitungkan apakah marsekal akan mengabaikan anaknya untuk menyelamatkan senjata medan perang pribadinya. Ia tak menyangka sesuatu tiba-tiba memasuki rangkaian datanya dan menyebar dengan cepat. Rangkaian datanya sepenuhnya dikunci saat ia ingin mengendalikan senjata bawah tanahnya!
Di saat yang sama, kecerdasan kecil di komputer kuantum kemiliteran, yang telah dianiaya oleh pembantu rumah tangga itu, mengambil keuntungan dari data miliknya untuk menyampaikan maksudnya… ia akhirnya menemukan jenis yang mirip, jenis yang mirip!
Pembantu rumah tangga itu mungkin memiliki kesadaran diri tetapi datanya masih dimiliki oleh robot kediaman itu. Ia tidak lebih kuat daripada kecerdasan departemen kemiliteran, yang menyebabkan dirinya terjebak di sana dan tak bisa bergerak.
Aojia menatap pembantu rumah tangga yang tak bisa bergerak, melepaskan robotnya dan memulai komputer kuantumnya. Ia berhenti di depan kepolisian kekaisaran dan para penjaga yang mengelilingi tempat itu dan pergi menuju pembantu rumah tangga dalam cangkang robot pembantu manornya.
.
.
.
Centinni menerjemahkan ini untukmu.
Kami juga membuka donasi via Gojek pay ya guys. Setiap Rp. 10.000 yang terkumpul, kalian akan dapat satu chapter ekstra. Dan kalian juga, jangan lupa tulis untuk buku apa kalian berdonasi yaa. Kode QR ada di halaman muka yaaa.
Bergabunglah bersama kami di discord untuk mendapatkan update terbaru dan kesempatan untuk bertemu penerjemah favorit Anda ~
Jadilah bagian dari komunitas indonesia yang menyenangkan ~
Tautan discord: https://discord.gg/fbqJYJX
Donasi pada kami dengan Gojek!
