Number One Lazy Merchant of the Beast World [Bahasa Indonesia] - Chapter 16
- Home
- Number One Lazy Merchant of the Beast World [Bahasa Indonesia]
- Chapter 16 - Tanda Cakar Macan Tutul
Hai, haiii. Ingin baca chapter-chapter ke depan dengan lebih cepat? Yuk berdonasi! Setiap 10.000 rupiah hang tes terkumpul, kamu bakal dapat satu chapter ekstra looh. Jangan lupa tulis kalau kamu berdonasi untuk buku ini ya!
.
.
.
Luar biasa! Karena ia seorang jenius, ia pada dasarnya pasti memiliki sebuah keistimewaan yang spesial. Mempertahankan bentuk binatang buasnya juga merupakan sebuah karakteristik.
Stewart tak bisa memikirkan orang lain yang jauh lebih baik yang cocok dengan deskripsi ini. Ia tersenyum dan dengan tak sabar berdiri dari kursinya, lalu bergerak ke depan Rong Mingshi. “Nak Rong, persepsimu sangat bagus sekali dan sejalan dengan syarat persepsi universitas kamu untuk seorang pengukir.”
Rong Mingshi menjauhkan cakarnya yang menyentuh bola elektrostatis itu dan mengamati perilaku Kepala Sekolah Stewart yang berubah. Um… apa ia benar-benar berbakat? Ia tak merasakannya sama sekali. Aojia menggosok kepala macan tutul kecil itu dan berkata, “Kepala Sekolah Stewart, tolong atur semuanya sesegera mungkin. Kami akan kembali dan menunggu.”
“Tidak, tidak, Marsekal, saya akan memberi nak Rong izin masuk untuk posisi bebas-tesnya. Tolong tunggu sebentar.” Kepala Sekolah Stewart berbalik dan segera mengaktifkan komputer kuantumnya. Ia menyentuhnya beberapa kali sebelum mendorong sebuah gambar antarmuka yang perlu ditanda tangani di hadapan macan tutul kecil itu.
“Nak Rong, tanda tangan di sini dan pemberitahuan penerimaanmu akan segera dikirim langsung ke komputer kuantummu.”
Aojia memotong, “Kepala Seolah Stewart, tolong kirimkan saja ke komputerku.”
Kepala Sekolah Stewart terkejut. “Kenapa?”
“Ia masih belum memiliki komputer kuantum yang terkonfigurasi.”
Naga hitam itu berbicara seolah itu adalah sesuatu yang biasa.
“…”
Otak Stewart terasa retak sedikit. Sudah pasti diketahui bahwa hampir semua orang di kekaisaran memiliki sebuah komputer kuantum. Bahkan anak berusia tiga tahun juga memiliki komputer kuantum spesial tetapi murid Rong tak memiliki satu pun? Murid Rong tidak menggunakan komputer kuantum sama sekali?
Kepala Sekolah Stewart menarik napas dalam. Ini mungkin sesuatu yang bagus. Para jenius di dunia ini terkadang independen. Dalam sejarah, orang yang menemukan batu energi yang bisa digunakan untuk menyembuhkan mania beastman adalah beastman setengah manusia dan setengah ikan.
Saat itu, macan tutul kecil itu menatap posisi di mana seorang siswa harus memberi tanda tangan. Ia terdiam sejenak sebelum menaikkan cakar kanannya dan menekan antarmuka itu, meninggalkan sebuah tanda cakar macan tutul besar sebagai tanda tangan. Bisakah sebuah tanda tangan itu berupa tanda cakar macan tutul?
Sudut bibir Kepala Sekolah Stewart berkedut. Tampaknya murid Rong juga tak bisa menulis…
Kepala sekolah itu mengucapkan tiga kali. Ia seorang jenius, seorang jenius, seorang jenius. Kemudian ia dengan senang mengirimkan pemberitahuan penerimaan pada Marsekal Naga Hitam.
Aojia menerima pemberitahuan dari kepala sekolah dan berdiri. “Sekarang karena semua hal sudah diselesaikan, kami takkan menganggumu lebih lama lagi.”
Kepala Sekolah Stewart tersenyum dan mengangguk tetapi pada akhirnya, ia tak bisa menahan diri untuk bertanya, “Marsekal, apa Anda benar-benar tak memerlukan saya untuk terus mengukir batu energi untuk Anda?”
Aojia mengulurkan tangannya untuk mengangkat macan tutul kecil itu dan menggosok cakarnya sebelum menjawab, “Kepala Sekolah Stewart belum melihatnya. Sekarang aku memiliki pengukir eksklusifku sendiri.”
Stewart mengikuti arah pandangannya pada macan tutul kecil itu. murid yang akan memasuki sekolah itu menguap malas, menampakkan gigi-gigi tajamnya ketika ekor tebalnya bergoyang. Binatang buas kecil malas itu berbalik untuk menampakkan perut putihnya, meminta seseorang untuk menyentuhnya…
Mulut Kepala Sekolah Stewart berkedut dan janggut di sekeliling mulutnya bergoyang. “Marsekal, apa Anda berbicara tentang murid ini?”
“Tentu saja,” jawab Aojia dengans ederhana.
Stewart memandang Aojia dengan serius. “Marsekal, demi kekaisaran, tolong pertimbangkan kembali. Periode estrus Anda mungkin terlambat tetapi sebagai seorang beastman naga hitam, selalu ada kemungkinan estrus dan hal itu akan memperbesar gejala kegilaan Anda. Anda sangat kuat sehingga jika mania Anda pecah dan Anda melukai diri Anda sediri, kedamaian dan ketenangan kekaisaran saat ini akan rusak dan mungkin akan ada invasi zerg lagi.”
Bukannya Stewart tak memercayai macan tutul kecil yang jenius ini… yah, ia harus mengakui bahwa ia ragu. Bisakah cakar-cakar macan tutul itu benar-benar mengukir sebuah batu energi? Bahkan jika macan tutul kecil ini sangat tekun, akan membutuhkan waktu lama untuk mempelajarinya.
Kepala sekolah itu berbicara dengan terlalu serius. Macan tutul kecil yang melambaikan ekornya perlahan-lahan berhenti dan ia menatap Aojia. Selama ini, ia telah mempelajari banyak hal tentang mania beastman. Di bintang terpencil itu, Rong Mingshi telah melihat transformasi Aojia menjadi seekor naga berkat manianya. Saat itu, naga hitam itu setengah sadar dan merobek sisik naganya sendiri untuk mempertahankan kesadarannya dan mengendalikan hasratnya untuk menghancurkan.
Aojia terlalu keras pada dirinya sendiri dan tanpa belas kasihan merobek sisik-sisik naganya. Kata-kata Kepala Sekolah Stewart tepat. Jika Aojia melukai dirinya sendiri dengan terlalu buruk…
Keberatan melintas di kedua mata macan tutul kecil itu. Ia tak ingin melihat penampilan sisik-sisik naga berdarah yang berjatuhan. Sebelumnya di bintang terpencil, ia dan Aojia tak saling mengenal. Ia bisa dengan tenang menatap naga gila di tengah-tengah udara itu. Tetapi, setelah mengalami beberapa hari terakhir bersama dan diperlakukan dengan begitu lembut, ia tak bisa menahannya jika ia melihat naga hitam itu memutilasi dirinya sendiri lagi….
“Aoji.” Aojia.
Rong Mingshi memanggilnya dan berdiri di tangan Aojia. Kedua cakar tebalnya menyentuh dada Aojia dan ia menatap Aojia dengan mata biru yang jernih. Aojia menaikkan sebelah tangannya ke punggung macan tutul kecil itu. “Tak apa. Kepala Sekolah Stewart itu memang orang yang suka gelisah.”
Kepala Sekolah Stewart, “…”
Ia bukan orang yang suka gelisah sama sekali! Itu sepenuhnya berbahaya untuk seorang beastman yang mengalami serangan mania yang tak terkendali. Semakin besar kekuatannya, semakin serius hal itu. Macan tutul kecil itu masih menatapnya dan Aojia menggosok kepala kecilnya. “Aku akan menjelaskannya padamu ketika kita kembali.”
Kemudian ia menggendong macan tutul kecil itu dan bersiap pergi.
“Uhuk. Tuan Marsekal, biaya sekolah murid Rong belum dibayar.” Kepala Sekolah Stewart mengingatkan. Karena marsekal benar-benar memutuskan untuk tak membiarkannya mengukir batu energinya, tak baik baginya untuk terus berbicara. Selain itu, ini melibatkan masalah militer dan politik. Mungkin marsekal hanya berpikir untuk membuat murid Rong menjadi pengukir eksklusifnya di masa depan. Pembatalan pesanan mungkin karena ia menemukan seorang master tersembunyi.
Aojia menekan komputer kuantumnya dan mengirimkan biaya sekolah macan tutul kecil itu. Macan tutul kecil itu menolehkan kepalanya dan melihat sejumlah angka. Rong Mingshi, yang tak mengetahui konsep mata uang di dunia binatang buas, mengingat jumlah ini.
- Home
- Number One Lazy Merchant of the Beast World [Bahasa Indonesia]
- Chapter 16 - Tanda Cakar Macan Tutul
Donasi pada kami dengan Gojek!
