Fields of Gold [Bahasa Indonesia] - Bab 211.1
Ingin membaca lebih cepat? Baca novel ini hanya di Centinni dan berdonasilah hanya di Centinni! Setiap Rp 10.000 terkumpul melalui Go-Pay, aku akan memposting “Satu Bab Tambahan”! Jangan lupa untuk menyebutkan judul novel apa yang kamu berikan donasi. Terima Kasih & Selamat Membaca: )
===
Permintaan yang tinggi untuk saripati jeli keluarga Yu, membuat keluarga Yu kewalahan. Bahkan para penumpang di kapal juga akan datang untuk ikut bersenang-senang dan membeli semangkuk makanan itu untuk dicicipi. Tentu saja, satu mangkuk tidak cukup untuk memuaskan keinginan seluruh keluarga. Maka, mereka akan mengirim pelayan mereka untuk membeli lebih banyak lagi. Akan tetapi, saripati jeli keluarga Yu itu terlalu populer. Seringkali, pada saat para pelayan datang untuk membeli porsi yang kedua, mereka harus pulang dengan tangan hampa. Bahkan ada beberapa orang yang sudah lama mengantri hanya untuk sekedar mencicipi saripati jeli itu!
Beberapa keranjang yang berisi ganggang merah yang dibawa oleh Yu Xiaocao itu dengan sangat cepat direbus menjadi saripati jeli, dan masih ada orang yang meminta lebih. Lagipula, saripati jeli bukanlah jenis makanan yang membuat orang merasa kenyang, maka setelah memakan satu mangkuk orang tersebut akan segera kembali merasa lapar. Oleh karena itu, para buruh pelabuhan kembali pada waktu istirahat berikutnya untuk mengonsumsi semangkuk lain saripati jeli itu untuk memuaskan keinginan mereka dan untuk mendinginkan tubuh mereka.
Mi dingin Yu Xiaocao juga cukup populer, terutama ketika satu panci saripati jeli terjual habis dan yang lainnya masih mendidih di atas kompor. Para pekerja yang tidak sabar hanya bisa menerima pilihan lain dan memesan semangkuk mie dingin untuk dimakan. Akan tetapi, mereka tidak menyangka jika mi dingin ini juga sangat lezat, maka mereka semuapun merasa terkejut. Semua tepung yang tersisa di kios mie, baik yang terbuat dari biji-bijian kasar atau gandum, semuanya telah habis ketika malam tiba.
Pada saat makan malam, kios milik keluarga Yu itu tidak punya apa-apa lagi untuk dijual kepada para pekerja yang datang. Setelah membuat sekelompok pekerja merasa kecewa, Yu Xiaocao dan keluarganya membersihkan kios dan bersiap untuk pulang.
Pada saat ini, seorang pemuda berkulit kecokelatan yang tidak terlalu tinggi tetapi sangat berotot mampir dengan cepat. Pemuda itu melontarkan senyuman yang memperlihatkan sederet giginya yang putih, “Paman Kedua, Xiaocao, apakah kalian sudah bersih-bersih? Apakah kalian memerlukan bantuanku untuk mengerjakan sesuatu?”
Xiaocao butuh beberapa saat sebelum dia mengenali pria muda berotot dan berkulit cokelat di hadapannya itu. Rupanya pemuda itu adalah sepupu dari pihak Ayahnya, yang secara teknis tidak memiliki hubungan darah dengan Yu Xiaocao, yang bernama Yu Heizi. Meskipun Yu Hai sudah cukup jarang berhubungan dengan keluarga utama, akan tetapi Yu Hai masih cukup bersahabat dengan Yu Heizi, yang tidak ada hubungannya dengan hubungan rumit diantara Yu Hai dan keluarga utama mereka itu, “Heizi ah! Kau pasti lapar, bukan? Masih ada beberapa saripati jeli di ember yang ditinggalkan oleh adik perempuanmu, Xiaocao untukku. Ambilah sedikit untuk kau makan!”
Bisa dikatakan bahwa Yu Heizi telah mengalami perubahan yang luar biasa dalam beberapa bulan terakhir ini. Yu Heizi tidak hanya berhasil bertahan dengan kerja paksa yang melelahkan, tetapi Yu Heizi juga secara resmi menjadi pekerja tetap di bawah Liu Ge. Pekerja tetap menerima gaji bulanan. Selain itu, mereka juga mendapat cuti berbayar selama dua hari setiap bulannya dan bonus jika mereka bekerja dengan baik. Menjadi pekerja tetap itu artinya bahwa seseorang tidak perlu lagi merasa takut tidak memiliki pekerjaan dan tidak memiliki penghasilan.
(Mulai chapter ini saya akan mengganti nama Saudara Keenam menjadi Liu Ge.)
Yu Heizi, yang telah bekerja keras selama beberapa bulan terakhir ini, telah lama mengubah tubuhnya yang semula penuh lemak menjadi bola otot. Meskipun tubuh Yu Heizi lebih pendek, akan tetapi Yu Heizi sekarang terlihat jauh lebih berotot dan kuat. Faktanya, dalam kelompok rekan kerjanya, ada beberapa orang yang menanyakan apakah Yu Heizi sudah menikah atau sudah memiliki tunangan. Jika tidak, mereka ingin memperkenalkan putri mereka sendiri untuk melihat apakah putri mereka itu cocok dengan pemuda yang cakap dan cekatan ini. Yu Heizi dengan hati-hati memeriksa beberapa keluarga dan akhirnya memilih seorang gadis yang memiliki penampilan yang biasa-biasa saja tetapi baik hati dan pekerja keras. Kemudian, Yu Heizi meminta orang tuanya untuk melamar pada keluarga gadis itu.
Pada awalnya, Nyonya Li ingin menjodohkan putranya itu dengan seorang gadis yang keluarganya memiliki latar belakang yang baik di kota. Orang pertama yang terlintas di benak Nyonya Li adalah keponakan dari pihak Ibunya. Kakak Laki-laki Kedua Nyonya Li memiliki toko kelontong di kota. Tepat setelah keponakan Nyonya Li itu lahir, Kakak Laki-laki Kedua Nyonya Li itu mengalami kecelakaan yang tidak terduga dan tidak bisa lagi memiliki anak, maka Kakak Laki-laki Kedua Nyonya Li itu tidak dapat lagi menjadi seorang Ayah. Meskipun secara teknis Kakak Laki-laki Kedua Nyonya Li itu mengadopsi seorang putra dari keluarga Kakak Laki-lakinya untuk meneruskan garis keturunannya, setidaknya setengah dari harta warisan Kakak Laki-laki Kedua Nyonya Li itu harus diberikan kepada keponakan perempuan Nyonya Li itu. Nyonya Li berencana menggunakan ikatan pernikahan untuk mendapatkan kekayaan!
Akan tetapi, Yu Heizi mengetahui seperti apa sepupu perempuannya yang lebih tua itu, yang sebenarnya usianya lebih tua setahun dari Yu Heizi. Semua orang mengatakan bahwa keponakan perempuan itu mirip dengan bibi dari pihak ibunya, dan hal itu berlaku untuk sepupu perempuan Yu Heizi ini. Sepupu perempuan Yu Heizi ini seperti Ibu Yu Heizi, senang mengambil bagian tetapi tidak siap untuk melakukan pekerjaan apapun. Selain itu, sepupu perempuan Yu Heizi ini sama gemuknya dengan babi yang montok. Wajahnya sangat gemuk sehingga menyerupai wajah mayat yang bengkak karena direndam selama beberapa hari. Selanjutnya, sepupu perempuan Yu Heizi yang lebih tua ini juga sangat dimanjakan oleh Paman Kedua Yu Heizi itu sehingga menjadi sombong. Sepupu perempuan Yu Heizi ini memiliki temperamen yang arogan dan keras kepala yang benar-benar tidak dapat dibayangkan. Bahkan, sepupu perempuan Yu Heizi ini berani berteriak dan memerintah Ayahnya sendiri.
Jika Yu Heizi tidak berubah, kemungkinan besar Yu Heizi akan mau mendengarkan rencana Ibunya itu dan dengan patuh menyetujui pernikahan itu demi mendapatkan harta Paman Kedua Yu Heizi itu. Akan tetapi, beberapa bulan yang dihabiskan oleh Yu Heizi di dermaga tidak hanya menguatkan tubuh Yu Heizi tetapi juga mengubah pola pikir Yu Heizi. Para pekerja pelabuhan yang baik dan jujur itu telah mengubah cara berpikir Yu Heizi.
Sekarang, Yu Heizi memiliki kemampuan untuk mencari nafkah. Meskipun saat ini Yu Heizi adalah pekerja rendahan biasa, gaji bulanan yang diterima oleh Yu Heizi jumlahnya lumayan, yaitu sebesar satu tael. Satu tael sudah lebih dari cukup untuk menopang keluarga yang beranggotakan empat orang tanpa menimbulkan masalah samasekali. Di masa depan, jika Yu Heizi terus bekerja keras dan juga bekerja dengan baik, Yu Heizi mungkin akan dipromosikan dan setiap bulan akan mendapatkan gaji sebesar dua tael. Jika Liu Ge lebih menghargai pekerjaan Yu Heizi, maka Yu Heizi kemudian dapat dipromosikan menjadi mandor. Gaji bulanan seorang mandor adalah lima tael. Saat ini, Yu Heizi sudah menabung sebesar lima hingga enam tael di tabungan pribadinya setelah bekerja selama beberapa bulan. Mengapa Yu Heizi harus mengorbankan kebahagiaannya hanya demi uang?
Yu Heizi telah mengubah pemikirannya dalam beberapa bulan terakhir ini. Yu Heizi perlu menikahi seorang istri yang seperti Bibi Kedua dari pihak Ayah Yu Heizi, seorang wanita yang baik dan cakap. Istri Yu Heizi nantinya harus bisa mengelola urusan di dalam dan di luar rumah. Faktanya, Yu Heizi telah melihat dari dekat keluarga Paman Kedua dari pihak Ayahnya itu. Mereka semua menjadi kaya melalui usaha mereka sendiri dan menjadi lebih baik setiap harinya. Sedangkan untuk keluarga Yu Heizi sendiri, Ayah Yu Heizi tidak terlalu cakap dan Ibu Yu Heizi adalah seorang pemalas yang tidak berguna. Selanjutnya, Nenek Yu Heizi memegang erat semua uang keluarga di tangannya sendiri. Dengan demikian, seluruh keluarga Yu Heizi tidak dapat makan hingga kenyang bahkan mereka memakan biji-bijian yang kasar.
Oleh karena itu, ketika Yu Heizi sedang mempertimbangkan anak perempuan dari rekannya, Yu Heizi akhirnya memilih seorang gadis yang keluarganya paling miskin dari semuanya. Ibu wanita muda ini meninggal karena sakit pada dua tahun yang lalu, dan keluarga tersebut telah menjual beberapa bidang tanah mereka dalam upaya mengumpulkan uang untuk merawat Ibu gadis itu sebelum dia meninggal. Sekarang, seluruh keluarga gadis itu bergantung kepada gaji rekan kerja Yu Heizi itu untuk bertahan hidup.
Gadis ini adalah yang tertua di keluarganya. Setelah Ibunya meninggal, gadis ini bertanggung jawab atas tanah pertanian dan pengasuhan keempat adiknya. Jelas terlihat bahwa gadis ini bekerja sangat keras karena gadis ini mampu mengatur rumah tangga dengan sangat baik bahkan ketika masih remaja sekalipun. Adik-adik gadis ini selalu mengenakan pakaian bersih yang ditambal dengan sempurna. Sekilas, Yu Heizi tahu bahwa gadis ini tahu bagaimana menjalani hidupnya dengan baik! Yu Heizi tentu saja harus memilih istri seperti dia!
Pada awalnya, Nyonya Li tidak mau menyetujui pilihan Yu Heizi itu. Akan tetapi, Yu Heizi mengatakan sesuatu yang membuat Nyonya Li berubah pikiran, “Ibu, aku menikahi seorang istri, bukan wanita yang angkuh! Ibu juga tahu seperti apa Sepupu Perempuan Tua. Apakah Ibu pikir Ibu dapat menyuruh Sepupu Perempuan Tua itu untuk melakukan pekerjaan rumah? Apa menurut Ibu, Sepupu Perempuan Tua akan bersedia untuk menjaga Ibu ketika Ibu tua nanti? Sepupu Perempuan Tua bahkan berani melecehkan Paman Kedua dan Bibi Kedua, menurut Ibu, apakah Ibu akan mampu menahan temperamen Sepupu Prempuan Tua yang buruk itu?”
Donasi pada kami dengan Gojek!
