Why Fall in Love if You Can Attend Tsinghua University [Bahasa Indonesia] - Bab 53
- Home
- Why Fall in Love if You Can Attend Tsinghua University [Bahasa Indonesia]
- Bab 53 - Refleksi Diri (II)
Mata Yi Tian Yu hampir berubah setajam pisau dan menatap dengan lekat ke arah tangan Xi Jun Yang.
Xue Jiao meletakkan tas sekolahnya dan mengeluarkan buku yang akan dia gunakan dari dalam laci. Yi Tian Yu sangat marah sampai dia menggaruk dinding.
Apakah orang ini bodoh?
Kemarin, jelas dialah yang terus membantu Xue Jiao! Namun gadis itu hanya berterima kasih kepada Xi Jun Yang, anak itu tidak melakukan apa-apa?!
Yi Tian Yu ingin mengatakan hal tersebut, tetapi dia merasa bahwa itu terkesan seperti dia tidak tulus membantunya. Anak laki-laki yang duduk di kursi itu terlihat resah dan tidak merasa tahu harus bersikap seperti apa.
Tak lama kemudian, tangan yang putih dan ramping itu terulur dan meletakkan sesuatu di atas meja, lebih tepat di depan Yi Tian Yu.
Selembar kertas putih membungkus sebatang permen lolipop bundar.
Dia tertegun, lalu dia membuka kertas itu dengan wajahnya yang konyol. Hanya ada dua kata yang tertulis di sana—— Terima kasih. Diikuti dengan gambar wajah yang tersenyum, meskipun senyuman itu hanya terdiri dari tiga garis melengkung, tetapi hanya dengan melihatnya saja sudah membuat hatinya merasa sangat senang.
Dia melihat wajah tersenyum itu dan beralih memandang gadis yang sedang duduk dan membaca buku di sebelahnya. Yi Tian Yu tersenyum.
Lihat, dia memberiku permen!
Hanya untuk diriku!
Xi Jun Yang tidak mendapatkan apa pun!
Hanya satu-satunya untukku!
Yi Tian Yu membungkus kembali permen lolipop itu dengan kertas dan meletakkannya dengan sangat hati-hati di sakunya, di tempat yang paling dekat dengan jantungnya.
“Gu Xue Jiao! Keluar!”Yin Fang berteriak dari depan pintu.
Yi Tian Yu membeku sejenak, lalu dia menyikut lengannya ke lengan Gu Xue Jiao, “Hei, dia pasti memanggilmu untuk mengambil surat refleksi diri! Apa yang akan kau lakukan? Kau bahkan tidak menulisnya!”
Xue Jiao mengerutkan kening, dia menggeleng kepalanya ke Yi Tian Yu dan berjalan keluar kelas.
“Surat refleksi diri?” Benar saja, ketika Yin Fang membuka mulutnya, hanya tiga kata itu yang keluar dari mulutnya. Dia telah menjadi wali kelas selama bertahun-tahun. Dia memasang wajah tanpa ekspresi sepanjang tahun dan wajahnya sangat mengintimidasi.
Xue Jiao mengigit bibirnya dan menatap wali kelasnya, “Saya tidak bersalah, jadi saya tidak membuatnya.”
Yin Fang tersenyum dan membalas perkataannya dengan marah, “Tidak bersalah karena memukul orang?”
“Saya tidak memukul siapa pun,”Xue Jiao berhenti sejenak, “Bahkan teman sekelas telah bersaksi…”
“Kamu sudah bertindak dengan menggunakan tanganmu.”Yin Fang masih sangat keras kepala, “Bahkan jika kamu ingin membungkam mulutnya, kamu tidak boleh melakukannya dengan kekerasan. Selain itu, teman sekelas menyaksikan perselisihan kalian saat itu, sehingga itu membuat mereka tidak belajar, kamu memberikan pengaruh yang tidak baik pada mereka dan kamu merasa bahwa kamu tidak perlu membuat surat refleksi diri.”
Xue Jiao tidak menjawab, tetapi dia tetap keras kepala. Entah mengapa, Yin Fang tiba-tiba teringat dengan tamparan kemarin.
Oleh karena itu, ekspresinya mengendur.
“Bagaimana kalau begini saja, menurutku nilaimu telah mengalami peningkatan yang pesat dan kamu selalu belajar serius di dalam kelas. Jika kamu bisa lulus ujian tengah semester dan masuk dalam peringkat 30 besar, kamu tidak perlu menyerahkan surat refleksi diri. Jika kamu tidak bisa melakukannya, kamu harus menyerahkan surat refleksi diri sekarang juga!”
“Baik.”Xue Jiao segera menjawab tanpa ragu.
Yin Fang tertegun sesaat dan menatapnya dengan curiga. Xue Jiao membiarkan Yin Fang untuk mengetahui kemampuannya, “Jika kamu setuju dan kamu gagal melakukannya, kamu harus menyerahkan dua lembar surat!”
“Baik.”
Yin Fang: “…”
Setelah terdiam dalam waktu yang lama, Yin Fang menjawab, “Jika kamu mengatakan bahwa kamu bisa melakukannya, lakukanlah.”
Xue Jiao mengangguk, dia masih percaya pada kemampuannya sendiri.
“Di mana Cheng Ming Jiao?”Ying Fang bertanya lagi.
“Saya tidak tahu.”
Xue Jiao menjawab dengan singkat dan jelas, Yin Fang mengerutkan keningnya. Cheng Ming Jiao merupakan siswa terbaik di kelasnya dan dalam benaknya status antara dia dan Xue Jiao berbeda.
“Untuk kedepannya, kalian tidak diizinkan untuk bertengkar di kelas dan jika saya menangkap kalian lagi, masalah ini tidak akan berakhir sesederhana itu!”
Xue Jiao tidak menjawab. Dia percaya bahwa dia tidak akan berkelahi dengan Cheng Ming Jiao, tetapi dia tidak tahu bagaimana reaksi gadis itu.
Yin Fang mengerutkan keningnya, ketika dia melihat sikap Xue Jiao yang menunjukkan bahwa dia tidak ingin mendengarkan nasihat orang lain dan kepalanya segera sakit.
“Lupakan, lupakan, kamu bisa kembali.”
“Baik.”Xue Jiao masuk dam kembali ke kelas.
Yin Fang menggelengkan kepala dan kembali ke ruang guru.
Kelas 2-1.
“Hei, bagaimana si biarawati tua itu menghukummu??”Yi Tian Yu mendekatinya.
Xue Jiao mengeluarkan penanya dan megerjakan latihan soal, kemudian dia menjawab, “Guru tidak menghukumku.”
“Mustahil!”Yi Tian Yu tidak percaya, “Apakah biarawati tua itu mudah dibujuk?”
Akhirnya Xue Jiao menatapnya, “Karena aku berjanji padanya untuk masuk dalam peringkat 30 besar di kelas pada ujian tengah semester, jadi, tolong jangan menggangguku.”
Mata Yi Tian Yu terbuka lebar, “Peringkat 30 besar di kelas?! Kau gila!”Suaranya agak keras dan beberapa teman sekelas mereka yang duduk di bagisn depan berbalik dan dengan cepat Xue Jiao mencubitnya, “Zulmat, aku mohon untuk berbicara lebih pelan, oke??!”
Yi Tian Yi: “…”
Zulmat???
“Nama panggilan macam apa itu?”
Xue Jiao mengabaikannya dan terus membaca. Yi Tian Yu melihat keseriusan Xue Jiao, dia tidak berani mengganggunya dan hanya bisa meliriknya saja. Anak itu berani berjanji untuk mendapatkan peringkat 30 besar di kelas? Itu setara dengan peringkat 100 besar di angkatannya!
Sungguh… Sungguh…
Luar biasa! Kau benar-benar mempunyai semangat juang!
Ayo dukung penerjemah kesukaan kalian dengan cara berdonasi melalui Go-Pay. Setiap Rp10.000 donasi yang terkumpul, kami akan memberikan Satu Bab Tambahan untuk kalian. Jangan lupa untuk menyertakan nama penerjemah dan judul novel saat kalian berdonasi. Kode QR bisa kalian temukan di beranda website atau di bagian akhir halaman ini.
Terima kasih~
- Home
- Why Fall in Love if You Can Attend Tsinghua University [Bahasa Indonesia]
- Bab 53 - Refleksi Diri (II)
Donasi pada kami dengan Gojek!
