Why Fall in Love if You Can Attend Tsinghua University [Bahasa Indonesia] - Bab 51
- Home
- Why Fall in Love if You Can Attend Tsinghua University [Bahasa Indonesia]
- Bab 51 - Pengalihan (III)
“Kalian semua menindasku! Menindasku!”Dia berbicara dengan marah, hampir tanpa suara, berbalik, dan kemudian lari keluar rumah.
Penatua Bai sedikit bergetar, “Seseorang! Kejar!”
“Ibu!”
“Tidak peduli seberapa besar ketidakpatuhannya, kau tidak boleh membiarkan sesuatu terjadi padanya. Mari kita bicarakan masalah ini, setelah kau mengantarnya pulang!”Penatua Bai mengatakannya dengan nada memerintah.
Meskipun Cheng Shuo marah, Cheng Ming Jiao adalah keponakan perempuan satu-satunya. Dia tetap mengejarnya.
Xue Jiao berbalik, berjalan ke meja makan, minum segelas susu dan mengambil sepotong roti.
Semuanya telah berakhir—
Dia berjalan keluar sambil memakan rotinya pada saat bersamaan.
Cheng Ming Ze yang tidak berbicara dari tadi tertegun sejenak, lalu dia mengambil tasnya, “Nenek, Bibi Li, aku berangkat!”
Ketika dia duduk di dalam mobil Paman Xing, Xue Jiao baru saja menghabiskan rotinya. Dia duduk dengan patuh di kursi belakang sambil memegang tas sekolahnya.
Cheng Ming Ze duduk di sampingnya dan terus menatapnya.
“Kau…”
Xue Jiao menoleh dan menatapnya tanpa ekspresi dan rasa ketidakpedulian yang terpancar di matanya.
Cheng Ming Ze berhenti sejenak dan berkata, “Hari ini kau….”
“Apa? Ingin membela Mei Mei-mu?” Kata-kata itu mengandung ejekan dan ekspresinya tampak seperti sedang mengejeknya. Namun, beberapa orang terlahir dengan sangat cantik, bahkan jika mereka sedang mengejek orang lain, mereka masih terlihat sangat anggun hingga memikat mata orang itu.
Cheng Ming Ze membuang mukanya tanpa sadar, mengerutkan kening dan berkata, “Kau juga Mei Mei-ku.”
“Oh.”sahut Xue Jiao dengan datar.
Ada keheningan yang terjadi di antara keduanya.
Tatapan Xue Jiao tertuju pada pemandangan di luar jendela dan langit biru baru saja mulai menyingsing. Sudah banyak kendaraan di sepanjang jalan menuju SMA 7.
Cheng Ming Jiao kalah dan tidak hanya kalah, tapi juga bertengkar dengan Li Si Tong. Apakah dengan masalah ini mereka tidak akan mengganggunya lagi di masa depan?
Pendangannya tidak fokus dan secara acak menatap lalu lintas yang tengah berlangsung di luar jendela.
Xue Jiao tiba-tiba teringat akan pesan yang dia terima pagi tadi, pria itu—— benar-benar sangat licik dan penuh dengan tipu muslihat.
Pada saat itu, ketika dia membalas pesannya dan mengatakan bahwa Cheng Ming Jiao datang bersama Penatua Bai, pria itu segera membalas——
[Karena neneknya juga datang, itu menunjukkan bahwa Cheng Ming Jiao tidak datang dengan sukarela, setidaknya dia tidak mau mengakui kesalahannya. Dia akan tetap berpikir bahwa kata-katanya tidak salah. Tapi, dia akan meminta maaf padamu. Jika kau menolak untuk menerima permintaan maafnya, kata “tidak bijaksana” akan dialihkan dari dirinya kepadamu, namun kau tidak boleh menerima permintaan maafnya secara langsung, jika tidak, masalah akan segera terselesaikan dan dia akan bersikap lebih buruk lagi di masa mendatang.]
[Aku menyarankanmu untuk menggeser kontradiksinya sebanyak mungkin. Menurut pendapatku, sikap ibumu salah. Dia akan membela Cheng Ming Jiao karena perbedaan status antara kau dan Cheng Ming Jiao. Karena Cheng Ming Jiao tidak mengakui kesalahannya, kau harus tetap mengingatkan apa yang dia katakan sebelumnya dan kemudian memancingnya dengan sikap yang tidak bisa diterima oleh dia. Ketika dia marah, kalimat itu akan selalu menempel di kepalanya dan dia pasti akan mengatakannya dengan keras lagi.]
[Selama dia mengucapkan kalimat penghinaan itu untuk kedua kalinya di hadapan ibumu, maka itu adalah bukti bahwa dia meremehkan ibumu. Sikap ibumu tidak penting. Setelah dia mengatakan itu, ayah tirimu akan marah. Antara ayah tiri dan sepupumu, nenekmu tidak bisa melindungi sepupumu. Maka, konflik keluarga Cheng tidak lagi berpusat pada kau dan sepupumu, tetapi antara ibumu dan sepupumu.]
Ketika memikirkan kata-katanya, mulut Xue Jiao sedikit berkedut. Saran Lin Zhi Hua sangat bagus, setelah dia memikirkannya. Setidaknya, dia bisa bersantai sejenak, kan?
Tapi… jika Lin Zhi Hua tahu bahwa Xue Jiao menyebutnya sebagai orang yang sangat licik dan penuh dengan tipu muslihat, apakah pria itu akan marah padanya?
Ayo dukung penerjemah kesukaan kalian dengan cara berdonasi melalui Go-Pay. Setiap Rp10.000 donasi yang terkumpul, kami akan memberikan Satu Bab Tambahan untuk kalian. Jangan lupa untuk menyertakan nama penerjemah dan judul novel saat kalian berdonasi. Kode QR bisa kalian temukan di beranda website atau di bagian akhir halaman ini.
Terima kasih~
- Home
- Why Fall in Love if You Can Attend Tsinghua University [Bahasa Indonesia]
- Bab 51 - Pengalihan (III)
Donasi pada kami dengan Gojek!
