Why Fall in Love if You Can Attend Tsinghua University [Bahasa Indonesia] - Bab 39
- Home
- Why Fall in Love if You Can Attend Tsinghua University [Bahasa Indonesia]
- Bab 39 - Kebenaran (II)
Liu Ya Zhen langsung tertawa. Pada saat itu, dia sempat memikirkan banyak hal. Akankah tuan muda dari keluarga Yi melindungi Jiao Jiao?
Dia hanya tahu anak perempuannya pintar dan cantik. Bagaimana dia tidak bisa menarik perhatian para remaja ini?
Liu Ya Zhen mau tidak mau mengangkat ujung bibirnya dan mengajukan pertanyaan berikutnya, “Apakah Gu Xue Jiao berkelahi dengan Ming Jiao?”
“Tidak.”Yi Tian Yu mengangkat alisnya, “Gu Xue Jiao tidak berkelahi dengan Cheng Ming Jiao.”
“Omong kosong!”Liu Ya Zhen mengangkat suaranya. Pada saat itu, dia tidak peduli lagi tentang Tuan Muda Yi, “Wali kelas kalian yang mengatakannya sendiri!”
Yi Tian Yu terus tertawa, “Tapi menurutku Gu Xue Jiao sama sekali tidak berkelahi dengan Cheng Ming Jiao. Lagipula, dengan kata-kata kotor yang diucapkan oleh Cheng Ming Jiao, saya juga akan memukulnya.”
Dia memaksakan diri untuk tersenyum, “Gu Xue Jiao mempunyai betis kecil dan lengan kecil. Dia hanya menarik kerah Cheng Ming Jiao dan memintanya untuk berhenti bicara. Bagaimana hal ini bisa berubah menjadi sebuah perkelahian?”
Semua orang yang berada di kantor tercengang.
Yi Tian Yu mengulum bibirnya dan memandang orang di sebelahnya, “Teman sekelas apakah kalian setuju?”
“Ya!”Xi Jun Yang mengangguk dengan serius, “Gu Xue Jiao tidak memukul Cheng Ming Jiao. Saya adalah ketua kelas. Saya bisa bersaksi bahwa Gu Xue Jiao telah belajar dengan giat selama satu bulan ini dan tidak pernah menimbulkan masalah.”
Siswa lainnya mengangguk setuju.
“Nilai Gu Xue Jiao meningkat dengan pesat dari yang awalnya tidak lulus dalam setiap mata pelajaran menjadi lulus. Itu menunjukkan bahwa dia benar-benar fokus pada studinya dan tidak punya waktu luang untuk membuat masalah.”
Li Si Tong benar-benar terpaku. Lulus pada semua mata pelajaran.
Perkelahian itu bukan kesalahan Jiao Jiao?
Yi Tian Yu menatap Xue Jiao. Pandangannya berhenti di wajah gadis itu. Kulit Xue Jiao sangat putih dan lembut.
Dia melihat dengan diam-diam ke wajah gadis itu, ketika dia bosan di kelas. Dia hanya berpikir bahwa wajah itu tampak lebih lembut daripada tahu lembut favoritnya. Sekarang, wajah ini ternoda dengan cetakan telapak tangan yang terlihat sangat jelas dan sangat mencolok.
Mata Yi Tian Yu menjadi dingin dan dia terus berbicara, “Cheng Ming Jiao tidak memukul Gu Xue Jiao dan Gu Xue Jiao tidak memukul Cheng Ming Jiao. Namun, dengan kata-kata kotor yang dia ucapkan, wajar saja jika dia dipukul. Teman sekelas Gu terlalu lemah untuk memukul orang lain, tapi teman-teman, jika sesorang mengatakan hal itu kepada kalian, apakah kalian akan marah?”
“Ya!”Suara Xi Jun Yang terdengar dengan jelas dan yang lainnya mengangguk.
“Apa yang dikatakan Ming Jiao?”Li Si Tong membuka mulutnya dan menatap Gu Xue Jiao dengan perasaan bersalah.
Yi Tian Yu menatap Gu Xue Jiao dan pandangan mata mereka bertemu.
Xue Jiao tahu bahwa Yi Tian Yu meminta persetujuannya. Xue Jiao bukanlah orang jahat, tapi dia juga bukanlah orang yang menghargai kebaikan untuk kejahatan, jadi dia mengangguk setuju.
Pada saat itu, dia merasa bahwa anak laki-laki di depannya, yang biasanya tidak menerima cinta orang lain, terlihat agak manis.
Jika bukan karena dia, tentu saja dia bisa menjelaskan masalah ini, tapi itu akan sedikit merepotkannya.
Dengan anggukan Xue Jiao, Yi Tian Yu dan beberapa siswa menceritakan kembali kronologi kejadian itu dengan jelas.
Li Si Tong mundur selangkah dan melihat ke arah Cheng Ming Jiao dengan nanar, “Kau… jadi seperti ini… caramu memandang Bibi?”
Cheng Ming Jiao menyusut dan bersembunyi di belakang Liu Ya Zhen, “Tidak… Tidak, tidak seperti ini…”
Liu Ya Zhen juga tertegun. Meskipun dia juga mempunyai pendapat yang sama dengan putrinya, bagaimanapun, hal tersebut tidak boleh diungkapkan secara langsung. Karena itu, dia menekan amarahnya.
“Itu… Si Tong, ini pasti salah paham. Ming Jiao masih kecil. Mungkin dia tidak mengatakannya dengan sungguh-sungguh. Niat aslinya pasti tidak seperti ini. Dia selalu menghormatimu!”
“Umurnya sudah enam belas tahun… apakah dia masih kecil?”Yi Tian Yu bergumam, suaranya tidak nyaring, namun masih bisa didengar oleh semua orang.
Li Si Tong masih tertegun, “Ming Jiao… Itu pendapatmu tentang Bibi dan Xue Jiao?”
Sesaat wajah Liu Ya Zhen berubah jelek, “… Dia belum dewasa… kita adalah keluarga. Ayo kita pulang dan selesaikan masalah ini secara kekeluargaan.”
“Bukan itu yang Bibi katakan tadi.”Xue Jiao berkata dengan dingin, “Sebelumnya Bibi bersikeras untuk mengeluarkanku dari sekolah ini.”
“Mengeluarkanmu?!”Yi Tian Yu mengangkat suaranya, seperti siswa lain dan memandang Liu Ya Zhen dengan terkejut.
Wajah Yi Tian Yu pun menjadi jelek, namun dia tidak mengenal Cheng Ming Jiao karena dia tidak memperhatikan hal-hal yang terjadi di kelasnya. Sebaliknya, Xi Jun Yang, sang ketua kelas, mengerti dengan kelas.
Dia melangkah maju, “Teman sekelas Cheng Ming Jiao, aku ingat kau sering berkata bahwa teman sekelas Gu Xue Jiao sangat disayangi oleh keluargamu. Bagaimana aku mengatakannya, ya… Ibumu yang mana adalah bibi Gu Xue Jiao, justru tidak terlihat ramah, ah…”
Yi Tian Yu pun menyindir, “Bukan hanya tidak ramah, tetapi juga berbahaya.”
Mata Liu Ya Zhen melebar dan dia hendak membalas perkataan mereka, ketika dia disela oleh Yin Fang, “Baiklah! Karena kalian adalah keluarga, kalian bisa kembali dan menyelesaikan masalah ini di rumah. Gu Xue Jiao dan Cheng Ming Jiao, baik kalian benar atau salah, kalian harus kembali dan berdiskusi dengan diri mereka sendiri. Namun, keduanya harus menulis surat refleksi diri atas dampak dari kejadian hari ini!”
“Guru, bukankah seharusnya dia meminta maaf pada saya terlebih dulu? Dia berkata bahwa saya adalah siluman rubah. Itu adalah fitnah dan akan menimbulkan masalah untuk ke depannya. Ibunya juga baru berkata bahwa dia akan mengeluarkan saya…”Xue Jiao menyampaikan dengan tenang, situasi saat itu telah berubah arah.
“Atas dasar apa kau berani mengeluarkan putriku?!”Liu Ya Zhen meledak.
Yin Fang sedikit mengernyit. Dia tidak menyukai sikap Liu Ya Zhen, namun matanya beralih ke gadis yang sedang menangis dengan kepala tertunduk. Gadis itu memperoleh peringkat ke-5 di kelas dan peringkat ke-18 di angkatannya.
Potensinya masih bisa terus dikembangkan. Dia adalah kandidat yang bagus untuk ujian masuk perguruan tinggi…
Ayo dukung penerjemah kesukaan kalian dengan cara berdonasi melalui Go-Pay. Setiap Rp10.000 donasi yang terkumpul, kami akan memberikan Satu Bab Tambahan untuk kalian. Jangan lupa untuk menyertakan nama penerjemah dan judul novel saat kalian berdonasi. Kode QR bisa kalian temukan di beranda website atau di bagian akhir halaman ini.
Terima kasih~
- Home
- Why Fall in Love if You Can Attend Tsinghua University [Bahasa Indonesia]
- Bab 39 - Kebenaran (II)
Donasi pada kami dengan Gojek!
